Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sastra Klasik: "Hikayat Raja Muda" dan Ajaran dalam Islam

19 November 2021   13:41 Diperbarui: 19 November 2021   13:47 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tatakrama dan sopan santun terhadap orang tua dan orang lain secara Islam

Terdapat perkataan kekuasaan dan anugerah serta takdir Allah SWT

Bermimpikan keramat dari wali Allah

Terdapat penggalan ayat Alqur'an

Dan lain-lain

Unsur-unsur Islam seperti yang penulis temukan dalam cerita Hikayat Raja Muda merupakan satu ajaran yang mesti dapat dijadikan contoh. Kejadian-kejadian seperti yang terkait di dalam seperti selamatan kelahiran bayi, tahlilan empat puluhan atau seratus hari orang yang sudah meninggal, selamatan khatam alqur'an pertama, dan acara khitanan atau pernikahan sudah menjadi tradisi orang-orang Islam dari zaman dulu sampai sekarang. Ini berarti cerita itu bukan hanya sekadar fiksi atau imajinasi tetapi penggambaran kehidupan masyarakat.

Dalam hal ini hikayat Raja Muda merupakan salah satu peninggalan agama Islam zaman dulu untuk dijadikan media dakwah atau hanya sebagai cerita bahwa zaman dahulu masih terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. Pengarang hikayat Raja Muda ini bisa dikatakan lebih memandang agama Islam untuk dijadikan alur dan ajaran dalam ceritanya, sehingga pembaca bisa memahami dan meni'mati cerita dari buku ini (Hikayat Raja Muda). 

Dengan nama penulis seorang pawang, ini bisa dianalisis bahwa Hikayat Raja Muda merupakan cerita masa lalu untuk disebarkan di masyarakat. Dengan maksud untuk memberi gambaran tentang keadaan kerajaan-kerajaan masa lalu.

 

oooooOOOOOoooooo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun