Secara garis besar keistimewaan zaman ini meliputi tiga bidang, yaitu: berkembangnya filsafat, sosial dan politik; reorientasi filsafat tentang kemanusiaan; dan perkembangan ilmu beserta percabangannya dalam berbagai disiplin.
Di Italia, Niccolo Machiavelli, tokoh filsafat dan politik terkenal oleh karyanya yang berjudul Il Principe yang terbit tahun 1513. dalam karyanya tersebut ia menjabarkan cara-cara untuk mempertahankan kekuasaan dan kewibawaan dalam memimpin negara.
Di Perancis terkenal Jean Bodin dengan filsafatnya tentang masalah kemasyarakatan dan kenegaraan. Pemikirannya dipengaruhi oleh terjadinya kekacauan di Perancis akibat sengketa antara gereja Katolik dengan kaum Huguenot.
Di Inggris, Thomas Hobes bertolak pada dalilnya yang terkenal 'homo homini lupus' (manusia adalah serigala bagi manusia lainnya). Ini berarti bahwa manusia senantiasa terancam keselamatannya oleh sesamanya. Oleh karena itu, maka setiap kemasyarakatan manusia memerlukan adanya lindungan bagi keselamatan warganya.
Humanisme era renaissance ingin menegaskan kedudukan manusia sebagai pusat orientasi terhadap dunianya, dan dengan demikian juga sebagai pusat penghayatan nilai-nilai kehidupan. Karya yang memelopori gagasan ini antara lain terpantul dari karya filsuf Italia Pico della Mirandola yang berjudul Oratio de hominis dignitate.
Di Inggris periode enlightenment diwakili oleh tokoh-tokoh penganjur empirisme. Satu di antaranya yang terkenal ialah John Locke dengan karya utamanya berjudul Essay Concerning Human Understanding. John Locke mempunyai latar belakang puritan dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang sangat kuat.
Locke percaya bahwa semua pengetahuan datang melalui pengalaman, bukan dibawa sejak lahir. Ia membagi ide ke dalam bentuk yang sederhana dan yang kompleks. Locke percaya akan adanya tiga macam pengetahuan:
- Pengetahuan intuitif, yang melaluinya diperoleh pengetahuan mengenai diri sendiri.
- Pengetahuan demonstratif, yang melaluinya diperoleh pengetahuan akan Tuhan.
- Pengetahuan indrawi, yang melaluinya diperoleh pengetahuan mengenai dunia luar.
Pengetahuan yang pertama, intuitif mempunyai sifat pasti secara absolut. Yang kedua bersifat pasti seperti bukti-bukti matematis bersifat pasti. Sedangkan yang ketiga, bersifat problematik.
Kebebasan berpikir memungkinkan pesatnya laju perkembangan berbagai disiplin ilmu dan sejalan dengan itu berkembang pula banyak temuan ilmiah yang menyangkal berbagai anggapan yang tadinya diterima.
Peran Rasionalisme Terhadap Manusia Modern
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir. Alat dalam berpikir ialah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.