Mohon tunggu...
Deni Arisandy
Deni Arisandy Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Penulis lepas, penyuka kopi hitam asli Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi Saham, Solusi Pasca Pandemi

2 Juli 2022   10:51 Diperbarui: 2 Juli 2022   11:06 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aplikasi saham via handphone (dokumentasi pribadi)

Saat awal-awal pandemi covid-19, jumlah pekerja yang dirumahkan dan di PHK dari waktu ke waktu terus bertambah. Beberapa teman yang awalnya sudah nyaman bekerja, tiba-tiba dikejutkan menjadi pengangguran. Karena memang perusahaan tempatnya bekerja mem-PHK karyawannya secara mendadak.

Tentu saja, teman-teman saya ini awalnya tidak akan pernah menyangka akan dapat "kejutan" ,di pertengahan 2020 yang tidak mengenakan.

Butuh beberapa waktu bagi mereka untuk dapat pekerjaan sejenis yang sesuai dengan bidang pekerjaan mereka sebelumnya. Lainnya, ada sebagian teman yang memilih membuka usaha atau menjadi driver online, dua bidang yang dianggap bisa menjadi solusi daripada menjadi penggangguran tanpa pendapatan.

Menariknya, beberapa kawan yang jauh sebelumnya sudah akrab dengan investasi saham untuk mencari uang tambahan, justru bisa lebih fokus menjadi seorang trader dan investor saham jangka panjang. Berbekal dengan sisa uang yang dimilikinya, jadilah dia seorang trader dan investor.

Kawan tersebut mulai menata keuangannya. Untuk kebutuhan harian dan bulanan, dia melakukan jual-beli saham. Bukan tiba-tiba langsung beralih, tetapi ini berdasarkan pengalamannya saat masih bekerja dengan mencari "uang lebih" bermain saham yang ternyata bisa menguntungkan.

Untuk mencukupi kebutuhan harian dan bulanan, dia memiliki strategi dengan berupaya menjual saham yang untung dan menjaga saham yang rugi untuk tidak dijual.

Sedangkan untuk jangka panjang, misalnya buat keperluan biaya sekolah anaknya ke jenjang SMP, SMA, dan kuliah, strateginya dengan  melakukan investasi saham jangka panjang.

Bermain saham bisa menopang biaya hidup?

Berdasarkan pengalamannya selama ini, investasi saham pada perusahaan yang kinerja riilnya bagus, prospeknya sangat menguntungkan secara jangka panjang.

Jadilah dia kemudian merencanakan berinvestasi jangka panjang pada beberapa saham pilihan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Diinvestasikan uangnya pada saham-saham tersebut yang akan diambil saat dibutuhkan beberapa tahun ke depan ketika anaknya membutuhkan biaya masuk sekolah.

Untuk menjadi seorang trader saham ini, kawan tersebut memilih berlangganan IndiHome dirumahnya.

kemampuan analisa saham diperlukan(dokumentasi pribadi)
kemampuan analisa saham diperlukan(dokumentasi pribadi)

Pengalaman bermain saham juga dialami seorang kawan lain. Sebelum masa pandemi, sejak tahun 2008 dia sudah berhenti bekerja dan total bermain saham. Dia menjadi trader, jual-beli saham untuk membiayai kebutuhan keluarganya sehari-hari. 

Kawan saya ini, setiap hari menganalisa saham mana yang akan dikoleksi untuk jual beli jangka pendek, dan mana yang disimpan buat investasi jangka panjang. Dan kini, dia merasa nyaman bekerja dari rumah dan dari manapun sebagai investor pasar modal. Manfaat internet betul-betul dirasakannya.

Cukupkah bermain saham menopang biaya hidupnya? Rasanya kalau melihat kehidupan mereka sehari-hari dan sekolah swasta anak-anaknya saat ini, kondisi tersebut sudah bisa menjawab. Cukup, dan mungkin lebih karena ada "tabungan" saham jangka panjang mereka.

Seorang teman lain, tetap menjadikan saham sebagai pekerjaan "selingan". Hasilnya cukup lumayan untuk pekerjaan sampingan. Dengan investasi cukup besar, sekitar Rp100 juta, dalam beberapa bulan saja, saham yang dipilihnya menghasilkan "cuan" sampai Rp10 juta.

Bagi pemula, memang tidak mudah untuk langsung beralih bermain saham. Tapi coba-coba, atau ikut pelatihan singkat yang diadakan oleh perusahaan sekuritas, rasanya tidak buruk untuk dicoba. Beberapa perusahaan sekuritas yang menyediakan aplikasi praktis untuk bertransaksi saham. Tinggal ikuti saja petunjuk dan panduannya, atau datang langsung ke kator perwakilan mereka.

Dengan biaya investasi saham yang semakin terjangkau oleh masyarakat, bermain saham rasanya tak salah untuk dicoba.

Untung Besar Tapi Risiko Juga Besar

High risk, high return. Katanya, itu adalah prinsip bermain saham. Seorang investor harus siap dengan risiko tinggi ketika harga saham yang dibelinya kemudian turun. Meskipun ada potensi untung besar jika harga saham pilihannya mengalami kenaikan sangat tinggi.

Risiko terbesar pemain saham, menurut kawan saya, memang ketika dia bermain sebagai trader. Namun kemampuan buat analisa akan meminimalisir kerugian. 

Misalnya untuk jual beli saham dalam jangka pendek. Malah banyak orang yang berani beli saham pagi saat pembukaan bursa saham, dan dijual sore menjelang penutupan. Kalau seperti itu, dengan saham yang mau tak mau harus dia beli dan harus dijual jangka pendek karena modal terbatas, risikonya juga tentu sangat besar.

Tetapi, kawan saya ini mengatakan, prinsip investor jangka panjang bukan seperti itu. Menurut dia, saham-saham milik perusahaan yang memiliki kinerja baik secara riil, kemungkinan besar akan selalu naik nilai sahamnya untuk jangka panjang.

Memang, tak menutup kemungkinan akan turun dalam waktu cukup lama. Tetapi dia yakin dalam jangka waktu tertentu dalam jangka panjang, lebih dari satu tahun, sahamnya akan naik kembali.

Ini dia ungkapkan dari pengalamannya sendiri. Suatu saat saham yang dibelinya pada harga Rp1000 turun sampai Rp300. Dia kemudian membiarkan saham tersebut dan tidak menjualnya. Sekira satu tahun kemudian, sahamnya justru melambung sampai Rp3.200. "Cuan" pun dia dapat meski harus sabar menunggu.

Nah, tinggal bagaimana seorang pemula yang akan mulai bermain saham? Apakah dia akan "nekat" langsung sebagai trader atau mau menjadi investor jangka panjang? Atau seperti banyak dilakukan kawan-kawan saya, dia memilih sebagai trader dan juga investor saham jangka panjang!

Harga sahamnya? Tentu saja beragam. Ada saham yang harganya paling rendah atau dikenal dengan saham "gocap"  atau satu lotnya cukup dibeli dengan harga Rp50 ribu. Ada juga yang di kisarannya di atas Rp10.000. Jadi tergantung kebutuhan dana Anda untuk investasikan.

Literasi Investasi Saham dan Manfaat Internet

Jumlah investor saham di pasar modal, hampir satu dekade terakhir memang menujukkan tren kenaikan luar biasa. Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada akhir tahun 2014 jumlah investor saham baru mencapai 364.465. Tetapi pada akhir April 2022, KSEI mencatat jumlahnya sudah melonjak fantastis menjadi 8,62 juta investor. Luar biasa!

Diantaranya penyebabnya adalah penurunan jumlah lembar saham per lot, dari 500 lembar sebelum 6 Januari 2014 menjadi 100 lembar saham per lot-nya. Semakin sedikit jumlah lembar dalam lot saham, pastinya harga beli saham minimal akan semakin terjangkau.

Pengaruh lain dari lonjakan jumlah investor tersebut rasanya juga karena dampak perkembangan teknologi internet. Internet. memainkan peran yang sangat penting.

Hadirnya teknologi internet generasi 4 atau 4G  sejak 2014, ikut berperan meningkatkan akses masyarakat ke pasar modal. Perkembangan teknologi internet, dan kemudahan membeli saham melalui gadget, juga menjadi faktor percepatan literasi  investasi saham di masyarakat.

Telkom Indonesia  yang mengeluarkan layanan Indihome untuk memudahkan masyarakat mengakses internte dari rumah menjadi salah satu bagian yang berperan meningkatkan literasi investasi saham di masyarakat. Langsung ataupun tidak langsung.

Pada beberapa wilayah, di Indonesia akses internet memang memiliki peran siginifikan untuk membantu pemerintah dan perusahaan sekuritas menjaring investor saham.

Seorang teman yang bekerja di salah satu perusahaan sekuritas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengatakan, di daerah tersebut, pedagang tradisional di atas perahu (jukung) di sungai sudah banyak yang menjadi investor saham. Itu belum termasuk investor pemula dari kalangan mahasiswa, dan masyarakat umum di sana.

pedagang di pasar terapung Banjarmasin bisa main saham (dok pribadi)
pedagang di pasar terapung Banjarmasin bisa main saham (dok pribadi)

Cukup dengan aplikasi saham perusahaan sekuritas di handphone, dan dukungan internet rumahan seperti Indihome, masyarakat sudah bisa terakses transaksi saham. Metode ini di daerah lain mungkin juga bisa dikembangkan ke komunitas driver online atau para pedagang di pasar tradisional.

Ditambah lagi dengan kampanye "Yuk Nabung Saham" yang diluncurkan pada tanggal 12 November 2015. Gerakan mengedukasi dan mengembangkan investasi masyarakat ke pasar modal mestinya bisa menuju ke arah yang lebih baik.

Tentu saja tujuan BEI tidak sekedar fokus pada penambahan jumlah investor baru, namun juga berupaya untuk menanamkan kebutuhan berinvestasi di pasar modal. Hal ini tentu saja secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah investor aktif di pasar modal Indonesia.

Dengan program ini, investor sudah bisa membeli saham mulai dari harga Rp100 ribuan untuk membeli saham, tentu mendorong akses pasar modal ke masyarakat akan semakin mudah.

Malah katanya, sekarang pemerintah berencana akan menurunkan lagi jumlah lembar dalam satu lot saham. Kalau mewujud, pastinya akses pembelian saham akan semakin mudah dan murah. Tinggal bagaimana upaya meningkatkan literasi investasi saham ke masyarakat secara lebih intens.

Berbagai Dorongan Pemerintah

Pengangguran di Indonesia memang meningkat tajam ketika pandemi. Bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, seperti di kutip dari kompas.com, Maret 2021 lalu, angka pengangguran di Indonesia selama pandemi Covid-19 meningkat dari 4,9 persen menjadi 7 persen.

Menurutnya, pemerintah sebelumnya sudah berupaya keras menurunkan pengangguran hingga menjadi 4,9 persen. Namun pandemi menjadikan penggangguran meningkat menjadi 7% menjadi 9,7 juta orang.

Pemerintah tentu saja melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penggangguran terbuka ini. Salah satu upaya sudah dilakukan dengan pemberian kartu prakerja dan stimulus bagi pelaku UKM.

Namun, bagi para pekerja yang tak berkesempatan mendapatkan "bantuan" pemerintah tersebut, tentu saja bisa melakukan berbagai langkah mandiri, salah satunya dengan mencoba bermain saham, seperti yang diceritakan diatas.

Pemerintah melalui BEI memang berupaya mengedukasi dan mengembangkan industri ke pasar modal ke arah yang lebih baik. Tentu saja langkah ini bisa salah satu alternatif mengatsi pengangguran pasca pandemi.

IndiHome,  Internetnya Indonesia

IndiHome dari Telkom Indonesia merupakan layanan digital yang menyediakan internet, telepon rumah, dan TV interaktif dengan beragam pilihan paket serta layanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan Anda.

foto: indihome.co.id
foto: indihome.co.id

Saat ini, jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet terbaik bagi masyarakat. Internetnya Indonesia ini terbukti mampu memberikan peluang kepada banyak orang untuk tetap berpenghasilan, khususnya ketika pandemi dan pasca pandemi.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun