Mohon tunggu...
Deni Altamfanni
Deni Altamfanni Mohon Tunggu... Lainnya - paradoks

selalu berpikir sederhana, lebih sering galau biar kelihatan sang penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehidupan Dumay Tak Seindah Dunia Nyata

14 Desember 2022   12:43 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:02 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap setelah subuh seperti biasa aku selalu duduk-duduk di depan rumah untuk  menikmati secangkir teh hangat, dengan bermandikan cahaya Surya mentari yang selalu memberikan ketenangan didalam jiwaku.

sinar mentari menyambut dengan penuh kehangatan  kembang -- kembang bermekaran  Angin berhembus pelan Burung-burung beterbangan menyambut pagi, mereka sedang menikmati cahaya sang surya setelah semalaman langit mencurahkan air matannya,

Sekadar iseng aku mengeluarkan HP ( Handphone ) jari-jariku terus menerus memainkan layar hp melihat dunia maya yang penuh dengan khayalan, imajinasi, mulai dari video  yang kocak bikin kita terbahak bahak
Video romantis tentang percintaan bikin orang mabuk kepayang sampai pengen muntah

Ada juga video seorang motivator berpidato memberikan motivasi kehidupan seolah olah dia ahli dalam menyelesaikan semua problema di dunia ini, suaranya lantang, renyah gampang di cerna yang membuat semua pendengarkan terbuai didalam pikiranya, namun di sisi lain penulis menjadi penasaran apa mungkin di dalam hidupnya sang motivator tidak pernah punya masalah ?

Yang paling mencengangkan penulis sampe geleng-geleng kepala sampai ingin makan seblak level 15 di tambah irisan cabe jablay yang sering dibonceng motor NMAX, ada sebuah video pendek menceritakan di sebuah perkantoran, seorang OB ( Office Boy ) muda, lumayan tampan namun kalau dengan penulis tetep gantengan penulis karena penulis ini orang ganteng permanen tanpa cela berkharisma sepanjang masa.

Di ceritakan OB ini orangnya  soleh, giat bekerja, tegas, bahkan sampai rajin menabung,

Di loby kantor, OB ini sedang mengepel lantai, tiba-tiba ada seorang perempuan muda cantic berkulit putih menggunakan kaca mata memakai blazer masuk , namun begitu mau masuk di larang oleh OB di harapkan untuk menunggu samapai lantai kering, karena bila lantai masih basah bisa mengakibatkan tamu tersebut terjatuh dan juga tamu tersebut tidak memakai masker, tidak cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir.

Mengakibatkan kedua belah pihak terjadi pertengkaran yang panas, untungnya tidak seperti pertengkaran suami istri  di dalam rumah tangga, biasanya bila terjadi pertengkaran  suami istri segala macam mendadak bisa terbang, dari mulai panci, wajan, tutup termos sampai celana dalam melayang tanpa arah, Seorang tamupun tak terima harus menunggu samppai lantai kering dan tamu juga meminta toleransi karena lupa membawa masker, namun seorang OB berpegang teguh terhadapa aturan perusahaan, demi menjamin keselamtan tamu dan karyawan perusahaan, bila memasuki perusahaan,  tamu wajib menggunakan masker, karena bisa terjadi wabah pwenyakit menyebar didalam perusahan mengakibatkan perusahaan hancur stop beroperasi, yang penulis bingung terus kenapa harus OB yang melarang ?

bukanya itu tanggung jawab security ?

apa di perusahaan itu tidak ada security ?

apa OB itu merangkap plus security ?

karena perasaan tidak mungkin sebuah perusahaan bila tidak ada securitynya ?

akhirnya seorang tamupun memanggil manager HRD/Personalia datang ke loby, karena dia tidak diperbolehkan masuk oleh Seorang OB, setelah datang Manager pertengkaran bertambah panas,

manager itu langsung meminta maaf kepada sang direktur bahwa OB ini baru masuk belum tahu kepada semua karyawan di perusahaan, dan managerpun memarahi OB tersebut Karena tidak menginjinkan masuk dan tidak berlaku sopan kepada direktur perusahan tersebut, tanpa ada basa basi lagi manager pun memecat OB tanpa adanya pesangon, mendadak OB maerasa kecewa dan tak terima karena dia merasa benar, beralasan hanya menjaga semua karyawan di sini dari wabah penyakit, namun waktu tidak bisa di ulang lagi, alasanya tidak bisa di terima oleh manager.

Setelah pertengkaran direkturpun memanggil manager dan OB itu keruangannya.

Disepanjang jalan menuju ruangan direktur, terlihat mimik di kedua wajah manager yang ceria karena dia beranggapan akan naik gaji atau jabatan setelah membela direktur, namun berbeda dengan wajah OB yang lemas cemas, karena kemungknan dia kan menerima PHK,

Setiba diruangan Direktur, semuanya yang ada di bayangan mereka terbalik 180 derjat celcius, direktur itu memecat manager tersebut dengan alasan mengambil kesimpulan dengan cepat dan tanpa memikirkannya sebab akibatnya dan sebaliknya OB itu di angkat menjadi manager diperusahaan tersebut,

Sebenarnya tidak ada masalah, siapasaja bebas untuk menjadi seorang manager, namun untuk menjadi seorang manager pasti ada syarat dan pengalaman yang mumpuni,

Nah untuk menjadi seorag manager tidak cukup hanya bermodal tegas rajin saja, hampir semua perusahaan mensyaratkan minimal S-1, dengan jurusan  hukum atau psikolog, karena untuk menjadi manager HRD harus mengatahui masalah legalitas, kalaupun mungkin OB ini dia seorang S-1 dengan jurusan hukum atau psikolog tidak mungkin juga langsung mnjadi seorang manager, karena untuk menjadi manager minimal harus berpengalaman minimla 5 tahun di bidang kepersonaliaan.sedangkan OB ini pengalamannya mungkin hanya OB,

Disini penulis memohon maaf bukan maksud mendiskrinasikan OB, penulis mengakui bahwa pekerjaan OB adalah pekerjaan yang mulya, bahkan tidak semua orang bisa menjadi seorang OB, namun yang penulis takutkan bila melihat video pendek ini di tiru oleh para OB dengan berharap akan diangkat menjadi seorang manager di perusahaan,

Masih mending kalau diangkat menjadi manager, namun bila kena omelan bahkan bisa di pecat, alangkah baiknya bila OB menmukan kasus seperti ini, menanggapinya lebih bijak, seperti mengingatkan lantai masih basah untuk berhati-hati bukan melarang masuk, bilapun tidak memakai masker alangkah baiknya melaporkan kepada atasanya, apakah perusahaan menyiapkan masker bagi tamu yang tidak memakainya,  karena biasanya di perusahaan mneyiapkan masker bagi tamu ytang tidak maemakai atau keadaan darurat atau meminjmakan Face shield.

Mohon untuk memilih melihat video pendek karena kehidupan fiktif tak semudah di realita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun