Mohon tunggu...
Deni Altamfanni
Deni Altamfanni Mohon Tunggu... Lainnya - paradoks

selalu berpikir sederhana, lebih sering galau biar kelihatan sang penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ingin Dibilang Gaul Jangan Lebay, Please

22 Oktober 2021   07:40 Diperbarui: 22 Oktober 2021   07:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore -- sore disaat libur kerja saya nongkrong di pendopo komplek dengan beberapa tetangga, emak-emak muda muda atau konon katanya biasa dibilang "hot mom", sedang sibuk memainkan hp, mereka ketawa-ketawa, berjoget -- joget menghadap hp, ada beberapa bapak-bapak juga ikutan bergoyang-goyang ke depan kamera hp,

"Ayo ikutan tiktok" kata salah seorang hot mom mengajajaku,

Tiktok apaan ?  

"Ini , aplikasi yang sedang viral tiktok", emak-emak itu menunnjukan aplikasi berlogo bentuk tangga nada, memang benar saya akui kalau aplikasi itu sedang di gandrungi semua orang di negara ini, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, emak-emak, bapak-bapak, artis-artis hingga para pemuka agama memainkan aplikasi ini.

Walapun aplikasi ini beberapa lalu menjadi kontroversi dari negara netizen, mungkin pernah mendapat share dari WAG ( Grup Whatsapp) klo aplikasi ini buatan negara china yang sengaja untuk menghancurkan Indonesia, entah itu benar atau hoak, tapi tetep saja dimasyarakat peminatnya selalu bertambah, bahkan ada juga yang mengatakan kalau tiktok itu haram, makruh, sempat ramai juga di dunia netizen, ada salah satu istri dai kondang memainkan tiktokan dengan beroyang-goyang ala tiktokers, tentu saja ini makanan para pejuang netizen, akhirnya mungkin karena membela sang istri ataupun memang benar main tiktok itu halal sang usatdpun akhirnya angkat bicara kalau joget tiktok gak haram bahkan beliau juga ikutan main tiktok dengan sang istri tercinta.

Akhirnya dengan paksaan emak-emak, saya juga menmenginstal aplikasi ini, aplikasi ini hampir sama dengan youtube menampilkan video-video pendek, begitu kubuka aplikasi ini, banyak sekali video, mulai video yang kocak-kocak, pasangan harmonis, bahkan sampai yang erotis, dari goyang ngebor dengan celana yang minim, pamer BH, dan percintaan pasangan sesama jenis, yang membuat aku memuntahkan isi perut yang baru di isi oleh semangkok batagor.

Gimana gak muntah, coba bayangin dua orang sesama jenis berangkulan, berciuman, memperlihatkan kemesraannya, yang setahu saya kalau tuhan pertama kali menciptakan dua jenis manusia yang berbeda Adam dan Hawa bukan satu jenis adam dan endin, kalau Bahasa bengkel itu baud sama mur, gimana  bisa mengikat kalau dua-duanya baud ? mau ngadu baut apa ? hahaha

Negara ini sudah hampir kehilangan moral, yang dulu menjungjung tinggi budaya timur sekarang berhaluan budaya barat, video Memperlihatkan tali BH dan goyang erotis menjadi kebanggaan, dianggap biasa tidak ada lagi rasa malu, bahkan mencampurkan budaya timur dan barat, memakai jilbab namun menggunakan pakaian ketat biasa di bilang legging coy, bergoyang-goyang erotis.

Tentu saja membuat ramai berdebatan di negara maya, terjadi pro--kontra, mengatas namakan pasukan antara netizen jalur hitam dan netizen jalur putih, semua mempunyai pendapat masing-masing, semua orang berbicara masalah hak dan kewajiban yang membuat kepala pusing.

Mereka berdebat tidak ada ujungnya, mungkin sampai mulut keluar busa juga tidak akan selesai, sebenarnya aplikasi ini tidak salah, yang salah itu para oknum pengguna aplikasi. Mereka hanya memburu sebuah kata LIKE, mereka sampai lupa buka baju dan celana di depan kamera.

Alangkah baiknya kita menggunakan sosmed dengan bijak memilih-milih yang akan kita share ke kesosmed, kita pikirkan dulu kalau kita share video akan terjadi dampak apa ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun