Mohon tunggu...
DENDY DIMAS DWI SAPUTRA
DENDY DIMAS DWI SAPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salah Siapa Jika Termakan Hoax?

22 Januari 2024   13:38 Diperbarui: 22 Januari 2024   14:01 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita memasuki era teknologi yang semakin berkembang. Perkembangan tersebut juga memfasilitasi dunia informasi. Di jaman digital ini informasi memang sangat mudah diperoleh. Akan tetapi, kebenaran dari informasi yang tersebar belum bisa dibuktikan. Untuk itu perlu adanya kesadaran dan kewaspadaan dalam diri sendiri terhadap berita yang belum jelas. Hoax terkadang memunculkan rasa panik, cemas, dan dapat memancing emosi. Hoax adalah istilah untuk berita yang tidak benar. Berita hoax disebarkan oleh oknum tertentu yang bertujuan untuk memprovokasi pembaca. Motif utama penyebar berita hoax adalah ekonomi dan keuangan.


Di Indonesia sendiri telah banyak oknum yang sengaja menyebarkan hoax. Data Kemenkominfo menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsu. UU No. 19 Tahun 2016 Pasal 45A ayat 1 telah mengatur sanksi untuk penyebar berita bohong.

Pemerintah telah membuat UU ITE untuk menekan penyebar berita hoax. Dengan adanya sanksi yang diberikan diharapkan ada rasa takut pada para penyebar hoax, sehingga dapat menciptakan rasa aman di lingkungan masyarakat. Selain itu bagi masyarakat juga diharapkan kewaspadaan terhadap informasi yang beredar terkait apapun agar kita tergolong orang-orang yang pandai dan dapat dipercaya.

https://www.freepik.com/premium-vector/vector-illustration-speaker-calling-out-hoax-news-stop-hoax-new-poster-template-design_52775617.htm
https://www.freepik.com/premium-vector/vector-illustration-speaker-calling-out-hoax-news-stop-hoax-new-poster-template-design_52775617.htm

Untuk menghindari hoax sebenarnya sangat mudah, hanya bergantung pada kemauan dan kontrol emosi. Suatu hal yang sulit dari pemberantasan hoax adalah sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat. Karena masih banyaknya masyarakat yang hanya mengutamakan emosi dan enggan untuk menyadari hoax.

Di masa menjelang pemilu ini juga semakin marak adanya hoax. Menkominfo menegaskan bahwa isu hoax pemilu meningkat hampir 10 kali lipat. Media sosial adalah salah satu alat yang dipergunakan untuk kampanye politik. Beberapa sengaja menyebar berita bohong terkait kekurangan capres cawapres berdasar kepentingan kampanye. Maka dari itu diperlukan antisipasi dari diri masing-masing terhadap adanya informasi terkait pemilu.

Berikut adalah tips menghindari hoax. Pertama, cek sumber informasi/ berita tersebut. Jangan termakan judul, karena banyak berita yang menggunakan judul clickbait untuk memancing rasa penasaran pembaca. Kedua, periksa keaslian foto atau video. Cek keaslian foto/video dengan cara drag-and-drop foto ke kolom pencarian google images, maka hasil pencarian akan menampilkan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan. Ketiga, hindari membagikan informasi sebelum mengerti kejelasannya. Keempat, biasakan berfikir logis dan memiliki pendirian. Berfikir logis adalah hal terpenting dalam menjalani kehidupan. Setelah berfikir logis, kemudian kita perlu tegas dan memiliki pendirian yang kuat. Tidak perlu menelaah terlalu dalam tentang berita, cukup hindari berita yang sekiranya terdapat kejanggalan. Dengan hal itu, maka persebaran berita hoax dapat terganggu. Segera laporkan jika menemukan hoax dalam laman manapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun