Saya takkan berhenti berjuang untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur saya baru akan berhenti berjuang jika ajal sudah memanggil saya.
Itu adalah sedikit petikan kata-kata pamungkas Prabowo untuk menunjukkan bahwa dirinya nasionalis sejati sampai akhir hayat.
Jika ada pihak yang berkata Prabowo diragukan nasionalismenya. Lalu apakah mereka tak tahu, jauh sebelum mereka atau kita lahir ke dunia ini Prabowo sudah malang melintang mempertahankan kedaulatan dan persatuan bangsa ini.
Lalu jika ada yang bertanya, apakah Prabowo adalah bukan pancasilais sejati?  Tentu dapat dengan mudah di jawab, baret merah yang bersandar diatas kepala Prabowo adalah bukti bahwa Prabowo adalah nasionalis dan pancasilais sejati. Jika soal nasionalisme jangan tanyakan  soal nasionalisme Prajurit TNI, apalagi Kopassus.
Semua orang tahu doktrin TNI ketika pendidikan tentang kesetiaan pada Pancasila dan UUD 45 sudah diluar kepala. Maka jangan ragukan rasa kebangsaan dan nasionalis seorang prajurit. Jika tidak percaya coba saja berdebat soalnya Pancasila kepada prajurit TNI, sudah pasti seorang prjurit TNI akan sangat setia sampai mati terhadap bangsanya.
Lah prabowo kan sudah pensiun? Iya sebagi prajurit Prabowo memang sudah pensiun, tapi ketentaraannya takkan pernah pudar. Jiwa Jenderal besar Sudirman melekat didalam diri seorang prajurit TNI lulusan Akademi Militer (AKMIL). Tak berlebihan rasanya saya sebut Prabowo memiliki jiwa Jenderal besar Sudirman dalam dirinya, karena setiap taruna AKMIL seperti Prabowo sudah pasti pernah menjalankan yang namanya nampak tilas jalur perjuangan jenderal besar Sudirman dalam pendidikan Akademi Militer.
Loh tau apa penulis soalnya pendidikan Akademi Militer? Iya saya tahu karena saya terus membaca, dan jika pembaca penasaran coba baca buku tentang Akademi Militer maupun artikel tentang keras dan disiplinnya pendidikan di Akademi Militer. Dan tentu saja doktrin kebangsaan dan pancasila adalah napas dalan setiap pendidikan itu.
TNI memang terkenal sangat ketat dalam menyeleksi perwira-perwira terbaiknya dalam mengisi kepemimpinan. Jadi jika ada yang meragukan nasionalisme Prabowo, coba baca siapa Prabowo itu sesungguhnya, selain bacaan tentang fitnah kasus HAM 1998 yang masih belum pasti jika Prabowo adalah pelakunya. Toh jika Prabowo memang benar pelakunya, kok Prabowo bebas melenggang keluar negeri?
Sebagai seorang pengusaha yang sangat sukses jujur saya jika menjadi Prabowo, akan menikmati  sisa hidup saya dengan berkeliling dunia, atau mungkin menikah dengan seorang wanita super model bule paling cantik di dunia dan menikmati sisa hidup dengan berfoya-foya. Jika banyak uang seperti Prabowo banyak hal bisa dilakukan, bayangkan dengan harta triliunan apa sih yang tak bisa dilakukan? apalagi hidup ini Cuma sekali dan takkan bisa diulang lagi.
Mungkin Prabowo berbeda dengan saya, jika saya sudah kaya raya seperti  Prabowo akan menikmati sisa hidup dengan berfoya-foya Tanpa harus memikirkan jelimet dan pusingnya dunia politik.
Tapi Prabowo berbeda, terserah jika ada yang tidak sependapat dengan saya, toh laman kompasiana masih terbuka kan untuk tulisan minoritas seperti tulisan saya ini, karena jarang bahkan minim tulisan yang memoles citra Prabowo. Karena sayak tak dibayar untuk membuat tulisan ini dan murni dari hati saya sendiri.
Perbedaan Prabowo dengan saya adalah, Prabowo memiliki jiwa kebangsaan yang kuat dan nasionalisme kuat yang bahkan ia akan terus perjuangkan hingga akhir hayat. Mungkin karena selama menjadi prajurit Prabowo selalu berada di medan tempur, karena Prabowo adalah jenderal tempur.
Tanpa pengetahun yang luas pun kita akan tahu jika prajurit tempur sudah pasti takkan pernah mengenal kata menyerah meskipun kalah berkali-kali. Nah itu lah perbedaan Prabowo dengan saya, Prabowo memiliki rasa kebangsaan yang sangat kuat, coba flash back kebelakang ada berapa TKI yang sudah dibebaskan Prabowo dari hukuman di luar negeri.
Lalu cabang pencak silat yang meraih medali emas terbanyak pada Asian Games 2018 Â adalah didikan Prabowo, seperti kita ketahui pencak silat adalah cabang bela diri asli Indonesia.
Tidak menjadi presiden pun Prabowo sudah banyak melakukan hal-hal terbaik untuk bangsa ini. Jadi sebenarnya salah besar jika kita mempertanyakan nasionalisme  dan rasa kebangsaan Prabowo, karena jauh sebelum era reformasi lahir Prabowo sudah malang melintang mempertahankan dan mengamalkan rasa nasionalisme dan kebangsaan tersebut.
Salam damai selaluÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H