Apa yang terlintas dalam pikiran anda jika saya menyebut video game? Sudah pasti hampir mayoritas publik meyakini bahwa video game lebih banyak memberikan dampak negatif ketimbang positifnya. Memang argumen tersebut beralasan karena di era modern ini video game berkembang begitu pesatnya bahkan hingga mendekati nyata.
Jika dahulu diawal-awal kemunculannya pada era 70 an hingga 80-an video game mayoritas adalah game-game yang penuh dengan unsur fun dan lebih berwarna yang memang sangat aman jika dimainkan oleh anak-anak.
Tetapi di era modern kini video game telah menjelma menjadi perangkat Virtual Reality yang mana mayoritas game-gamenya banyak yang sangat serius. Bahkan sangking seriusnya, tak sedikit video game yang penuh dengan unsur pornography dan kekerasan didalam gamenya.
Perangkat video game kini telah menjelma menjadi sangat powerfull dengan kemampuan hardware yang hampir sama dengan Personal Computer (PC) kelas dewa. Semakin majunya perkembangan perangkat game ternyata membuat banyak kalangan khawatir, karena dengan semakin berkembangnya perangkat video game, maka efek candu bermain game akan semakin kuat.
Mengapa? Karena dengan semakin berkembangnya perangkat video game hingga mendekati visual yang nyata, maka tingkat keseruan video game bagi para gamer akan semakin meningkat. Coba bandingkan mana lebih seru dan menegangkan mana ketika memainkan game Resident Evil 1Â di era PS1, dengan memainkan game Resident Evil 7 di era PS4?
Saya yakin jika kita dalam posisi netral dan bukan pecinta game-game retro atau jadul, maka akan menjawab tingkat ketegangan akan jauh lebih terasa ketika memainkan game Resident Evil 7 di era PS4. Karena dengan visual yang jauh lebih baik dan nyata, tingkat keseruan dan ketegangan bermain game horor tersebut akan jauh lebih berasa ketika memainkan Resident Evil 7 di era konsol PS4.
Menurut penilaian saya secara pribadi yang juga merupakan penikmat video game, memang mayoritas game-game modern kini banyak yang tidak mendidik. Tetapi tahukah kalau sebenarnya game-game modern kini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi sehingga membantu kita dalam mengasah otak dalam memainkannya.
Bermain game harus sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebihan
Bermain game sesuai kebutuhan? Loh kalimat apa ini? Sudah pasti itu yang dalam pikiran pembaca kan? Yang saya maksud bermain game sesuai dengan kebutuhan adalah bermainlah sesuai kebutuhan otak kita.
Perlu diketahui otak kita membutuhkan refreshing, dimana refreshing adalah terapi pembersihan jiwa agar otak kembali fresh. Bagi para gamer yang hoby bermain game, bermain game adalah refreshing yang sama ketika berlibur ke bali. Hehehe. Saya adalah salah satu orang yang menjadikan video game sebagai sarana membunuh sepi dan sebagai refreshing otak yang sudah mulai penat.
Jika tidak berlebihan dan pada porsinya, maka sesungguhnya bermain game itu memiliki dampat positif, dimana selain berfungsi sebagai refreshing bagi otak, bermain game juga dapat membantu mengasah otak kita.
Coba para pembaca memainkan game-game sulit yang penuh dengan Puzzle dan teka-teki, pasti otak kita akan ikut terasah sekaligus menimbulkan kesenangan karena kepuasan kita menyelesaikan teka teki dan puzzle dalam sebuah video game.
Apakah para pembaca pernah mendengar pesan dari nabi besar Muhammad SAW yang mengatakan "makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang" . Pesan dari Nabi Muhammad tersebut bisa juga kita amalkan dalam bermain video game, agar tidak kebablasan.
Jangan sampai game menyita waktu dunia nyata kita
Semasa SMA saya memiliki teman yang sangat terobsesi dengan game online,dimasa saya SMA game-game online PC memang tengah naik daun bahkan sangat booming. Teman saya tersebut waktunya mayoritas habis untuk bermain game online.
Bahkan sampai-sampai ia pernah tinggal diwarnet selama seminggu penuh, dimana setiap 3 hari sekali ia pulang hanya untuk mandi saja. Karena waktunya yang hampir sepenuhnya habis untuk bermain game, maka ia menjadi orang yang lupa akan dunia nyatanya, karena bagi dia dunia game jauh lebih asik ketimbang dunia nyata.
Apa imbasnya? Sekolahnya terbengkalai, hubungan dirinya dengan orang tua menjadi sangat dingin, dan yang lebih parah ia putus dari pacarnya karena lebih mementingkan game ketimbang pacarnya. Yang terakhir abaikan saja, karena masih SMA jangan pacar-pacaran dulu ya biar ga galau kaya dia hehe.
Contoh diatas tidak akan terjadi jika teman saya itu memiliki manajemen waktu yang baik dan tepat, memang main game itu mengasikkan, bahkan sangking mengasikkan sampai membuat teman saya itu lupa akan dunia nyata. Tetapi lalainya ia mengerem kebablasannya bermain game, membuat kehidupannya buyar karena ia lupa kalau ia adalah makhluk nyata, bukanlah seorang pahlawan dengan kuda dan pedangnya dalam video game. Hehe
Sebenarnya, jika teman saya itu bisa memanajemen waktunya bermain game dengan baik dan terukur, maka ia bisa saja mengambil dampak positif dari bermain game itu sendiri. Karena disisi lain saya juga memiliki teman yang hoby bermain game-game RPG dan simulasi yang ternyata sangat cerdas dalam pelajaran. Apa bedanya teman saya yang satu lagi? Bedanya ia mampu memanajemen waktunya, dimana ada masa kapan dia bermain game, dan kapan ia harus belajar.
Bahkan ada teman saya yang bisa berbahasa inggris dengan lancar karena bermain game. Kok bisa bermain game membuat lancar berbahasa inggris? Jika diantara pembaca adalah gamer, sudah pasti mengetahui kalau game-game RPG sudah pasti menuntut kita harus bisa mengerti bahasa inggris.
Karena jika tak mengerti bahasa Inggris, maka kita tidak dapat menyelesaikan game tersebut. Lalu kalau tidak bisa bagaimana? Mau tidak mau ya harus belajar, seperti teman saya tadi yang bisa berbahasa inggris karena bermain game. Itu berarti ia belajar bahasa inggris awalnya karena ingin menamatkan video gamenya, dan akhirnya ternyata bermanfaat bagi dia dalam dunia nyatanya.
Sebenarnya bermain game itu tidak selalu memberikan dampak negatif, jika kita bisa memanajemen waktu dengan baik dan tentu saja bisa mengambil dampak positif dari game tersebut dan membuang dampak buruknya. Tetapi tetap saja, selama game itu jauh dari unsur Pornography dan kekerasan.
Jadikan bermain game sebagai penyemangat kita dalam beraktifitas
Diantara kita sudah pasti memiliki unsur penyemangat agar aktifitas kita sehari-hari berjalan lancar. Ada yang semangat ketika disemangatin sama istrinya ketika berangkat kerja, dan rasa-rasanya ingin cepat pulang karena ingin melihat manisnya senyum sang istri. Atau ada yang jadi semangat ketika mendengar kabar bonus tahunan akan naik tahun depan. Atau bahkan ada yang mendapatkan semangatnya lagi ketika habis berlibur ke luar kota selama cuti.
Sebetulnya bermain game bisa menjadi penyemangat juga bagi aktifitas kita yang lainnya loh. Bagi para gamer, bermain game adalah dorongan agar bisa mendapatkan dorongan semangat lagi. Semangat dalam hal ini adalah kepuasan batin yang diperoleh para gamer ketika memainkan video game, apalagi jika game-game yang ia mainkan mampu membuat pikirannya lebih terbuka.
Sebetulnya, asalkan kita mampu mengatur waktu dan memainkan game-game yang memenuhi unsur positif serta mampu mengambil dampak positif dari sebuah video game, maka tak selamanya game itu memberikan dampak yang negatif.
Bagaimana dengan pembaca yang juga adalah penikmat video game, apakah game memberikan dampak posiitif bagi anda, atau bahkan dampak yang negatif?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H