Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik "Last Minute" Ala Gerindra dan Peluang Jalan Ketiga

2 Maret 2018   20:52 Diperbarui: 2 Maret 2018   20:54 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kumparan.com

Tetapi ada poin yang cukup bisa membuka jelas kemana arah politik Gerindra kedepannya, karena berdasarkan keterangan dari Waketum Gerindra Ferry Juliantono. Pengumuman capres dan cawapres Gerindra akan berlangsung pada agustus 2018 mendatang, hal itu dikarenakan Prabowo dan Gerindra yang kini masih ingin fokus pada Pilkada serentak 2018.

Jika merujuk pada tahap pendaftaran Pilpres 2019 yang berlangsung pada 4-10 agustus 2018, maka peluang Gerindra akan mengumumkan didetik akhir sangat terbuka lebar. Apalagi semenjak Pilkada DKI Jakarta 2012 yang mengumumkan pasangan Jokowi-Ahok, Gerindra bersama PDIP juga mengumumkan pasangan tersebut pada detik akhir.

Dan tentu saja berulang pada pengusungan Anies-Sandi yang juga berlangsung pada detik akhir. Sehingga berbekal pengalaman dari dua Pilkada DKI Jakarta tersebut, pengumunan lasti minute akan menjadi identitas Gerindra.

Jalan ketiga dan Poros Prabowo

Pada salah satu acara tv Swasta, akademisi Prof. Rocky Gerung mengatakan, ada peluang munculnya jalan ketiga pada Pilpres 2019 mendatang, atau bahasa sederhananya adalah figur alternatif. Menurut saya pernyataan Rocky Gerung tersebut sangat logis.

Berdasarkan temuan dari lembaga survey Median pada februari 2018, ada peningkatan yang cukup signifikan dari para capres alternatif yang kini diisi oleh 3 nama. Yaitu Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono( AHY).

Berdasarkan keterangan dari Rico Marbun, sebagaimana yang saya kutip pada pemberitaan Republika, 23/02/2018. Elektabilitas Gatot Nurmantyo saat ini 5,5 persen, Anies 4,5 dan AHY 3,3 persen. Jika merujuk hasil survey Median pada oktober 2017 lalu, elektabilitas ketiganya naik.

Gatot Nurmantyo pada oktober 2017 lalu dibawah Anies dengan 2,8 persen, lalu naik 5,5 persen pada Februari 2018. Begitu juga Anies naik 4,5 persen pada februari 2018, dimana sebelumnya pada oktober 2017 lalu 4,4 persen. Begitu juga AHY yang pada survey oktober 2017 lalu dibawah 1 persen, kini Februari 2018 menjadi 3,3 persen.

Adapun dua teratas tetap Jokowi 35,0 persen, disusul Prabowo 21,2 persen. Tetapi ada yang menarik, karena berdasarkan data survey Median oktober 2017lalu, dimana Jokowi 36,2 sedangkan Prabowo memiliki elektabilitas 23,3 persen. Ada penuruan elektabilitas Jokowi dan Prabowo

Itu berarti ada kenaikan pada capres alternatif pada survey Februari 2018 median, dan dibarengi penurunan elektabilitas Prabowo dan Jokowi. Memang saat ini dari data hampir mayoritas lembaga survey, hanya Jokowi dan Prabowo saja yang bisa menembus elektabilitas dua digit.

Sedangkan 3 figur alternatif seperti AHY, Anies dan Gatot Nurmantyo hanya memiliki elektabilitas dibawah 10 persen. Tetapi ada yang dilupakan, kenaikan dua kali lipat elektabilitas Gatot Nurmantyo dari 2,8 persen pada oktober 2017, menjadi 5,5 persen pada februari 2018. Serta kenaikan hampir 3 kali lipat yang dialami oleh AHY. Dimana berdasarkan survey Median oktober 2017, AHY dibawah 1 persen dan kini merangkak serta melambung menjadi 3,3 persen pada Februari 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun