Smartphone atau konsol genggam, pertanyaan itu selalu ada dalam kepala saya atau mungkin dalam kepala para pembaca juga yang mungkin suka bermain game, atau jika mau disebut lebih ekstrim, adalah seorang gamer.
Keberadaan konsol handheld atau jika dalam bahasa Indonesia kita menyebutnya konsol genggam, hingga kini memang akan terus dibayangi oleh smartphone. Dapat terlihat bagaimana konsol genggam andalan Sony, yaitu Playstation Vita yang diawal kemunculannya hingga kini terus saja dihakimi, bahkan ketika era meledaknya smartphone dengan kemampuan spesifikasi tinggi. Konsol genggam dinilai masih berada di bawah smartphone yang ada kini.
Selain Playstation Vita, ada dua konsol genggam milik nintendo, yaitu Nintendo switch dan 3DS. Kali ini Nintendo lebih beruntung dibandingkan Sony karena dengan pengalaman puluhan tahun dalam perkembangan konsol genggam. Nintendo bisa tersenyum karena dua konsol genggam andalan itu ternyata mampu menahan, bahkan menyaingi derasnya hantaman android yang  mulai membayangi pangsa pasar dunia konsol genggam.
Kekuatan Nintendo adalah pengalaman di dunia konsol game yang sudah lebih matang dibandingkan Sony, karena berbekal game berlimpah dari perangkat-perangkat konsol genggam terdahulu. Nintendo mampu bertahan dari gempuran canggihnya perangkat andorid yang hingga kini terus berkembang untuk memainkan game dengan kualitas grafis tinggi.
Secara logika memang hal yang konyol ketika kita membandingkan antara konsol genggam dan smartphone, karena fungsi dan pangsa pasar kedua perangkat elektronik tersebut sudah jelas berbeda.
Akan tetapi, mulai menjamurnya para gamer android, seakan dengan perlahan mengikis kepopuleran konsol genggam yang dahulu sangat berjaya
Awal mula perkawinan handphone dan konsol genggam
Usaha para produsen handphone alias telepon genggam dalam merambah pasar konsol genggam memang tidak saat ini saja terjadi. Jika para pembaca pernah menghabiskan masa remaja di periode 2003-2007, sudah pasti mengenal Nokia N-Gage.
N-Gage adalah sebuah perangkat handphone yang secara khusus difungsikan sebagai mobile gaming. Kemunculan Nokia N-Gage pada tahun 2003 silam, seakan menghantui popularitas game boy advanced yang juga populer di masa itu. Apalagi kemunculan N-Gage di tengah meluasnya fungsi handphone, di mana handphone tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat telepon dan SMS saja.
Kemunculan N-Gage dapat saya katakan adalah fondasi atau titik awal di mana produsen telepon genggam, juga ingin memasuki pangsa pasar portable gaming yang kala itu dirajai oleh Nintendo dengan Game Boy seriesnya.