Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan Fondasi "Kebangkitan KMP"

30 Desember 2017   14:34 Diperbarui: 31 Desember 2017   14:49 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tirto.id - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyatakan koalisi yang dijalin oleh partainya bersama PAN dan Gerindra pada Pilkada 2018 akan terus berlanjut hingga Pemilu dan Pilpres 2019.

"Mungkin saja kerja sama sampai 2019, tergantung konstelasi politik," kata Sohibul dalam siaran persnya, pada Senin (25/12/2017)

Itulah petikan ucapan Sohibul Iman yang merupakan Presiden PKS yang saya kutip dari laman tirto.id. Rasanya memang sulit untuk dipungkiri jika koalisi besar pada Pilkada serentak 2018 yang dibangun antara PKS, PAN dan Gerindra pada 5 Provinsi strategis. Yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara (Mungkin akan menyusul Jawa Timur) Tidak terkait Pilpres 2019 mendatang.

Karena memang Koalisi ketiga partai yang selama ini memposisikan diri sebagai partai oposisi, memang bertujuan untuk membentuk "Embrio" barisan partai yang akan mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pilpres 2019 mendatang.

Hal tersebut tentu diperkuat dari pernyataan Sohibul Iman yang menyatakan Pilkada 2018 adalah Stepping Zone (batu loncatan) kepada pemilu 2019.  Dari pernyataan sohibul Iman tersebut memang jelas koalisi ini bisa saja menjadi embrio, bagi barisan partai pendukung penantang Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang, yang sejauh ini kita ketahui Prabowo Subianto adalah titik tokoh sentralnya.

Prabowo sebagai titik sentral, jika mengacu pada kalimat ini sudah jelas terlihat Prabowo seakan menjadi acuan bagi arah Politik seperti PKS dan PAN untuk bersikap bagi beberapa Pilkada serentak 2018 belakangan ini.

Arah prabowo di Jawa barat, Sumatera Utara dan Jawa Tengah sejauh ini adalah contohnya. Dimana setiap calon yang menjadi usungan Prabowo selalu diikuti oleh PAN dan PKS, untuk bergerak ikut serta mendukung calon pilihan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad tersebut.

Maka bukan hal yang tidak mungkin jika koalisi yang terbangun dari ketiga Partai yang berhasil menghantarkan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu tersebut, akan menjadi kekuatan awal poros pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 mendatang.

Pilkada serentak 2018 penentu kebangkitan kembali Koalisi Merah Putih (KMP)

Koalisi pada 5 provinsi strategis yaitu Sumut, Jateng, Jabar, Kaltim, dan Maluku Utara yang terbangun antara PKS, PAN dan Gerindra. Tentu bagaikan reuni masa lalu, dimana pada Pilpres 2014 silam ketiga partai tersebut pernah berkoalisi untuk mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa sebagai Capres dan Cawapres.

Maka dari itu tak heran ketika menjalin koalisi mendukung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang membuat hilangnya dukungan PKS dan PAN bagi Deddy Mizwar di Jawa Barat, mereka menyebut koalisi tersbeut sebagai "Koalisi Reuni".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun