Babak baru dan manuver Gerindra kembali terlihat di Jawa Timur. Mungkin ini akan menjadi kejutan juga bagi kaum milenial, karena Jawa Timur diprediksi akan ada beberapa perwakilan generasi muda sebagai calon kepala daerah Jawa Timur.
Hal itu terbukti dari pernyataan wakil ketua Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, sebagaimana yang telah saya kutip dari Kompas.com, Rabu (23/12/2017). Dasco mengatakan Moreno Suprapto sudah hampir pasti akan diusung oleh pak Prabowo.
Menurut Dasco, saat ini Gerindra masih melakukan komunikasi intensif dengan Partai Amanat Nasional untuk sama-sama mengusung Moreno di Pilgub Jatim 2018. Partai Gerindra saat ini memiliki 13 kursi DPRD Jatim. Sementara PAN memiliki 7 kursi. Kompas.com, Rabu (23/12/2017).
Nama Moreno Suprapto, memang selama ini terkenal dalam dunia hiburan, di mana sosok Moreno adalah mantan pembalap yang kini duduk di kursi legislatif dari partai Gerindra semenjak tahun 2014 silam.
Mencuatnya nama Moreno, tentu semakin menyiratkan bahwa memang Gerindra selalu konsisten mengusung poros baru di 3 pemilu daerah di Pulau jawa. Di mana setelah membentuk poros baru di Jawa Barat dengan mengusung Mayjen (Purn) TNI Sudrajat, dan mengusung mantan Menteri ESDM Sudirman Said di Jawa Tengah.
Moreno adalah salah satu calon yang diusung yang berasal dari kader Gerindra. Setelah Sudrajat di Jawa Barat yang juga berasal dari kader Gerindra. Selain itu keputusan Prabowo yang diperkirakan akan memajukan Moreno tentu mengejutkan.
Karena meskipun nama Moreno sudah lama populer, apalagi publik sudah akrab dengan sosok Moreno. Tetapi masuknya Moreno dalam rekomendasi Prabowo untuk Pilgub Jawa Timur bagaikan angin segar bagi para kaum milenial. Karena Moreno itu sendiri adalah kaum muda dalam bursa Pilgub Jawa Timur selain Emil Dardak yang kini telah didaulat sebagai cawagub dari Khofifah.
Nama Moreno direstui Prabowo di Jatim, bagaimana dengan La Nyalla?
Nama La Nyalla memang sudah beberapa bulan belakangan ini mencuat, karena sebagai sosok yang termasuk berpengaruh di Jawa Timur seharusnya La Nyalla patut diperhitungkan sebagai cagub alternatif di Jawa Timur selain dari Khofifah dan Gus Ipul.
Prabowo pun memberikan titah atau batas waktu kepada La Nyalla untuk memperkuat peta Koalisi jika memang benar dirinya akan maju sebagai Cagub pada Pilgub Jawa Timur 2018.
Tetapi hingga batas waktu yang telah ditentukan, yaitu pada 20 Desember 2017 lalu, nama La Nyalla sepertinya memudar sebagai tokoh yang  akan di usung oleh partai Gerindra. Sehingga tentu saja keputusan Gerindra mengusung Moreno banyak mengagetkan banyak Pihak, karena diluar dugaan nama populer seperti La Nyalla ternyata tidak jadi diusung sejauh ini.
Mungkinkah Gerindra akan memasangkan La Nyala dengan Moreno? Ini masih menjadi misteri. Karena yang terkuat saat ini setelah Gerindra berniat memajukan Moreno di Pilgub Jatim, sepertinya nama yang santer akan dipasangkan dengan Moreno adalah Bupati Bojonegoro Drs. Suyoto M.Si (Yoyok).
Tetapi dalam politik semua masih dinamis, mencuatnya nama Moreno tentu akan memunculkan alternatif calon Gubernur Jawa Timur. Apalagi Moreno adalah kaum muda yang bisa menjadi aspirasi bagi kaum Milenial.
Massa mengambang dan potensi calon alternatif
Antara la Nyalla dan Moreno memang memiliki ceruk pemilih yang potensial. Di mana berdasarkan hasil dari riset yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi (PMP-SIKOM). Sebagaimana yang saya kutip dari laman JawaPos.com (23/10/2017).
Berdasarkan tingkat akseptabilitas atau penerimaan, La Nyalla dipilih oleh 25,9 persen responden. Disusul Saifulah Yusuf (Gus Ipul) dengan 23,4 persen, kemudian Khofifah Indar Parawansa 20,1 persen. Dan massa mengambang 30 persen.
Sehingga berdasarkan hasil survei diatas ada ceruk pemilih alternatif yang besar, karena itu Jawa Timur masih memungkinkan memunculkan sosok alternatif diluar Khofifah dan Gus Ipul yang kini telah secara resmi diusung.
La Nyalla maupun Moreno tentu berpeluang untuk memenangkan Pilgub Jawa Timur menginggat penerimaan masyarakat Jawa Timur akan sosok alternatif cukup besar.Â
Sehingga mungkin saja hal inilah yang melandasi Gerindra ingin membentuk poros baru di Jawa Timur, karena ada luang untuk merebut hati dari pemilih massa mengambang yang masih besar jumlahnya saat ini.
Jika memang benar Gerindra pada akhirnya memajukan Moreno, tentu massa mengambang adalah hal yang paling mungkin untuk memilih Moreno. Karena biasanya dalam berbagai temuan hasil survey, para massa mengambang biasanya didominasi oleh pemilih pemula yang menentukan di detik terakhir. Dan Moreno sebagai perwakilan dari kaum generasi muda bisa mengambil potensi pada pemilih muda tersebut.
Tetapi dalam politik semua masih cair, apalagi masih tersisa waktu kurang lebih 2 minggu untuk penentuan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Mungkinkah Gerindra akan memajukan sekaligus Moreno dengan La nyalla? Ataukah dengan tokoh yang berbeda? Tentu sangat menarik untuk diikuti perkembangannya.
Karena sepertinya pemilihan Gubernur di 3 Provinsi utama di Pulau Jawa yaitu, Jabar, Jateng, dan Jatim. Dipenuhi oleh tokoh-tokoh populer dan berkualitas yang menandakan semakin dinamis dan berkembangnya demokrasi daerah di Indonesia.
Salam Damai Selalu.
Referensi berita :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H