Gatot Nurmantyo antara Rising Star atau Runner Up. Saya beri judul seperti itu karena memang posisi Jenderal Gatot yang kini bagaikan bintang yang terus bersinar sebagai capres alternatif selain Jokowi dan Prabowo. Seperti kita ketahui Rising Star itu sendiri berarti adalah bintang yang tengah bersinar.
Sedangkan Runner Up, adalah merupakan posisi kedua dalam sebuah kontestasi, dalam hal ini adalah posisi kedua yaitu Cawapres. Sesuai dengan judul diatas nama Jenderal Gatot bersama AHY dan Anies Baswedan tengah merangkak naik sebagai capres alternatif. Dan Cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.
Berdasarkan hasil survey terbaru, yaitu survey IDM yang dilakukan pada 28 November-10 Desember 2017. Nama Prabowo berada diposisi pertama berada pada angka elektabilitas 44,70 persen responden, Jokowi 26, 30 persen, Gatot Nurmantyo 8,30 persen, Airlangga 4,20 persen, Anies Baswedan 2,30 persen, serta AHY 0,80 persen.
Sedangkan berdasarkan survey Cawapres yang dilakukan oleh Indo Barometer yang dilakukan pada 15-23 November 2017 dengan 1200 responden yang tersebar di 33 provinsi. Terdapat 5 tokoh teratas yang memiliki kans besar menjadi Cawapres pada pilpres 2019 mendatang. Nama-nama itu adalah Anies Baswedan 10,5, AHY 9,6 persen, Basuki Thajaja Purnama (Ahok) 9,6 persen, Gatot Nurmantyo 9,6 persen, serta Tokoh populer asal Bandung Ridwan Kamil memperoleh dukungan responden 5,4 persen.
Nama Gatot Nurmantyo selalu memasuki papan atas dalam berbagai survey baik Capres maupun Cawapres. Dan selalu memasuki 3 atau 4 besar dalam survey Capres maupun Cawapres.
Itulah kenapa saya menamai judul artikel saya kali ini Gatot Nurmantyo, antara Rissing Star Atau Runner Up
Nama Jenderal Gatot bagaikan sang bintang yang akan terus membekas dihati rakyat Indonesia, apalagi selama menjabat panglima TNI nama Gatot Nurmantyo terus memperoleh dukungan publik luas. Karena memang selama ini Jenderal Gatot dikenal dekat dengan rakyat.
Meskipun kini tak lagi menjabat Panglima TNI, arus Netizen di media sosial terus mendorong Jenderal Gatot untuk turut serta pada Pilpres 2019. Entah itu sebagai Capres maupun Cawapres.
Berdasarkan hasil survey tersebut, yang saya bandingkan ketika Jenderal Gatot menjadi Capres atau Cawapres, peluang Jenderal Gatot sama besarnya. Tetapi tentu ketika menjadi Cawapres Jenderal Gatot akan bersaing dengan AHY dan Ahok yang elektabilitasnya hampir mirip bahkan sama alias imbang.
Gatot Nurmantyo seakan terus menuai dukungan dan simpati, apalagi ketika Jenderal Gatot tak menampik akan maju pada Pilpres 2019, dukungan terkuat untuk Jenderal Gatot masuk dalam pilpres 2019 datang dari partai Gerindra.
Hal itu ketika salah satu kader Gerindra siap menampung Jenderal populer dan kharismatik tersebut kedalam partai Gerindra. Bahkan sang Ketua Umum Prabowo sendiri menghendaki Jenderal Gatot untuk bergabung bersamanya.Tetapi tentu saja setelah sang Jenderal purna dari tugasnya sebagai militer, karena Jenderal Gatot baru akan pensiun pada maret 2018.
Gerindra melihat potensi Jenderal Gatot untuk menjadi Cawapres Prabowo, apalagi arus dukungan Prabowo Subianto-Gatot Nurmantyo terus meluas dikalangan pendukung akar rumput Prabowo. Hal ini tentu menandakan pendukung Jenderal Gatot adalah pendukung Prabowo juga.
Tetapi tetap tak menutup kemungkinan jika pada akhirnya Jenderal Gatot akan maju sebagai capres, karena elektabilitas Jenderal Gatot untuk menjadi Capres juga termasuk potensial.
Jika hal itu terjadi bisa saja pada akhirnya Prabowo jadi "King Maker" untuk mengusung Jenderal Gatot sebagai Capres, meskipun peluangnya kecil karena Gerindra tetap konsisten mendorong Prabowo sebagai capres, tetapi tetap tak tertutup kemungkinan ini.
Atau mungkin dukungan itu datang dari partai lain diluar Gerindra, semua masih bisa akan terjadi karena Politik yang terus dinamis belakangan ini. Apalagi elektabilitas Jenderal Gatot yang terus dinamis merangkak positif, tentu memungkinkan juga untuk mendorong Jenderal Gatot sebagai Capres.
Seperti kita ketahui, berdasarkan survey IDM diatas Nama Jenderal Gatot masuk 3 besar sebagai capres. Padahal Jenderal Gatot belum secara serius akan menatap pilpres 2019 karena memang beliau belum memasuki masa pensiun.
Angka 8 persen tentu angka awal yang cukup besar, karena jika benar Jenderal Gatot Capres maka tak menutup kemungkinan elektabilitasnya akan terus menanjak. Karena masih tersisa waktu 1 tahun lagi untuk memompa elektabilitasnya, jika memang Jenderal Gatot mantap untuk maju sebagai Capres.
Peluang yang sama besar bagi Jenderal Gatot baik sebagai Capres maupun Cawapres, tentu seakan menujukkan kerinduan masyarakat indonesia akan figur militer selain Prabowo. Karena militer tentu dikenal sebagai sosok ahli strategi dan penjaga NKRI sejati.
Dan Jenderal Gatot adalah Jenderal yang cukup memiliki rasa nasionalisme yang begitu tinggi. Apalagi kedekatannya dengan rakyat selama menjadi panglima TNI, seolah membuat dukungan terhadap Jenderal Gatot terus meluap tak terbendung.
Apapun itu, peluang Jenderal Gatot entah itu menjadi Capres atau Cawapres tetap sama besarnya. Karena berdasarkan arus media sosial yang terus mendorong sang Jenderal menjadi Capres atau Cawapres seperti terus menguat hingga kini.
Nama Jenderal Gatot seolah terus mendapatkan tempat dihati masyarakat Indonesia, yang tentu saja itu menandakan dunia Politik kita akhir-akhir ini terlihat begitu dinamis. Peluang sang Jenderal Antara Rissing Star atau Runner Up tentu sama besarnya.
Semua kembali lagi kepada dukungan rakyat akan lebih kuat kemana nantinya, Jenderal Gatot sebagai Capres atau Cawapres?
Salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H