Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hal-hal Unik tentang Sistem Alam Semesta Kita

19 Desember 2017   12:40 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:00 4022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika menyebut Alam semesta ada beberapa paradigma yang ada dalam kepala kita. Ada yang menyebutnya langit yang tanpa batas yang terlihat pada malam hari. Ada juga yang menyebutnya alam diatas orbit bumi kita dan sekitarnya, atau lebih tepatnya tata surya kita dan sekitarnya.

Tetapi ada yang lebih luas dari itu, alam semesta adalah semua sistem galaksi yang ada dialam semesta kita yang meliputi dari milyaran planet, tata surya, galaksi bahkan hingga ujung dari ruang angkasa gelap yang seperti tiada ujungnya.

Misteri alam semesta memang banyak mengundang pertanyaan dalam benak kita, bahkan hingga spekulasi keberadaan makhluk alien alias ekstrateresterial yang merupakan mahkluk yang hidup diluar dari bumi sebagai rumah kita.

Keberadaan makhkluk selain diplanet bumi memang selalu mewarnai dunia ilmiah yang berkembang selama ini. Dimana manusia mulai menyelidiki eksoplanet, alias planet diluar dari tata surya kita yang mana merupakan planet asing yang tersebar diseluruh galaksi bahkan diseluruh alam semesta ini.

Dimanakah letak kita?

Gugusan sistem galaksi (http://www.dw.com )
Gugusan sistem galaksi (http://www.dw.com )
Ini yang selalu ada dibenak kita, dimanakah sebenarnya kita? Bumi yang kita sebut sebagai rumah kita, memang hanyalah salah satu planet yang mengitari bintang induknya alias yang sering kita sebut sebagai matahari.

Dalam tata surya kita saja ada 8 Planet yang mengitari bintang alias matahari kita,dahulu ada 9 planet. Namun karena para ilmuwan sepakat Pluto bukanlah planet maka kini telah ditetapkan hanya 8 planet yang mengitari tata surya kita.

Dan dalam sebuah galaksi ada milyaran tata surya yang seperti kita, hingga jadilah sebuah galaksi dimana tempat tata surya kita berada. Seperti yang terdapat pada gambar diatas, itu adalah kumpulan galaksi di alam semesta kita.

Jika kita ibaratkan salah satu galaksi diatas adalah tempat dari tata surya kita berada. Tanpa kita sadari bumi tak terlihat disana. Bahkan bintang kita alias matahari sebagai pusat tata surya kita pun tak terlihat disana.

Dalam galaksi bima sakti kita saja ada milyaran tata surya yang seperti kita, tetapi misteri ada atau tidaknya kehidupan masih membayangi ilmuwan dalam meneliti Planet lain selain bumi. Yang daya dukung kehidupannya mirip.

Mungkinkah di jutaan atau bahkan milyaran tata surya yang ada di galaksi kita atau di galaksi lainnya akan ada kehidupan seperti kita? Itulah yang masih menjadi misteri hingga kini. Tetapi apapun itu, kita hanyalah sebutir debu dalam galaksi bima sakti.

Pertanyaannya, berdasarkan gambar diatas, apakah pembaca bisa menemukan dimana letak tata surya kita di dalam beberapa sistem galaksi diatas. Jika Seandainya salah satu galaksi diatas adalah galaksi kita bisma sakti, tentu sulit untuk menemukan dimana sistem tata surya kita berada.

85 persen alam semesta kita adalah ruang gelap

Perkembangan materi di jagad raya setelah Big Bang sekitar 13,8 milyar silam tetap menyimpan misteri. Saat ini, materi kasat mata atau materi nampak, volumenya hanya sekitar 15 persen dari keseluruhan materi di alam semesta. Sisanya yang 85 persen disebut materi gelap atau dark matter, karena tidak kasat mata.(http://www.dw.com)

"Big Bang" itu sendiri adalah proses penciptaan alam semesta, dan dari proses big bang tersebut adalah proses kelahiran dari galaksi-galaksi yang ada saat itu. Galaksi tempat tata surya kita bernaung itu sendiri tentu tak terlepas dari penciptaan big bang itu sendiri.

Hingga kini masih banyak yang berspekulasi bahwa antara galaksi satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Dimana ketika ada galaksi yang mati sudah pasti ada galaksi baru yang lahir. Begitu juga dengan tata surya dalam galaksi itu sendiri, ada yang mati dan ada juga yang lahir. Ibaratnya seperti kehidupan dalam dunia, dimana jika ada manusia atau makhluk hidup yang mati, maka ada manusia atau makhluk hidup yang lahir.

Jadi ibaratnya sistem tata surya dan galaksi selalu mengikuti pola regenerasi, sama seperti kita manusia yang merupakan makhluk hidup. Ada yang tua, mati, lahir, muda, tua dan mati begitu seterusnnya.

Nah, tentu saja yang masih menjadi misteri kini adalah ruang gelap yang mayoritas mendominasi alam semesta itu terbuat dari partikel apa? Materi gelap yang mendominasi jagat raya itupun masih menjadi misteri hingga kini. Dimana materi gelap yang mayoritas mendominasi jagat raya kita tentu adalah salah satu yang terbentuk akibat adanya big bang.

Big bang itu sendiri adalah dentuman dahsyat yang menyebabkan alam semesta lahir dan tentu saja efek dari ledakan tersebut tentunya akan menyebabkan antara bintang atau galaksi yang satu dengan yang lainnya terpisah.

Mungkin inilah yang membuat perbedaan waktu antara planet satu dengan lainnnya. Atau tata surya yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda jauh waktunya. Mungkinkah Cahaya hitam itu adalah pemisah ruang dan waktu? Atau mungkin yang lainnya?

Apappun itu, teori tentang ruang hitam alam semesta masih banyak menjadi perdebatan antar ilmuwan astronomi hingga kini.

Misteri lubang hitam (Black Hole)

Ini adalah salah satu objek alam semesta yang masih menjadi misteri hingga kini. Dimana objek lubang hitam banyak terdapat digalaksi kita. Secara sederhana Black Hole adalah bintang yang telah mati, sehingga membuat lubang hitam yang kini disebut black hole.

Misteri keberadaan black hole sebenanya dipelopori oleh teori relativitas waktu Albert Enstein, yang menyatakan waktu itu relatif. Konsep ini merupakan pemikiran awal dari adanya mesin waktu, dimana manusia dapat melintasi ruang dan waktu.

Melintasi ruang dan waktu, sehingga tentu saja konsep teori relativitas yang digagas Albert Enstein tersebut adalah peletak dasar dari penelitian manusia akan objek black hole yang ada di alam semesta kita. Dan tentu saja konsep Enstein tersebut adalah titik awal akan imajinasi manusia akan mesin waktu. Konsep mesin waktu ala film kartun Doraemon tentu diawali dengan pemikiran Enstein tersebut.

Dalam galaksi kita, para ilmuwan banyak menemukan black hole yang tersebar diseluruh galaksi bimasakti kita bahkan diselruuh alam semesta kita. Jika para pembaca pernah menonton film science fiksi Intestellar. Pasti sedikit banyak mengetahui, bagaimana sistem kerja dari black hole tersebut.

Christopher Nolan sebagai sudtradara yang selalu kreatif dengan berbagai pemikirannya tentu selalu menghasilkan karya-karya film science fiksi yang selalu membuat kita berpikir keras. Dalam film Interstellar dijelaskan bahwa ketika beberapa astronout ingin mencari planet lain diluar tata surya kita bahkan hingga menjelajah galaksi lain.

Dalam keadaan bumi yang telah hancur, tentu mendorong negara-negara seluruh dunia bersatu mengirimkan beberapa astronout. Untuk menjelajah alam semesta mencari planet lain untuk menjadi rumah manusia selanjutnya.

Cara tercepat adalah memasuki black hole, dimana black hole adalah luang hitam yang bisa membawa para astronout untuk melintasi dimensi ruang dan waktu yang lebih cepat. Karena jika menggunakan jalur biasa tanpa black hole, mereka akan memakan waktu perjalanan berpuluh tahun lamanya. Bahkan ratusan tahun meskipun dengan kecepatan cahaya sekalipun.

Singularitas yang berotasi dan membentuk cincin, atau biasa disebut Wormhole (Foto: Arun Kumar/kaithinfo.comhttp://global.liputan6.com ).
Singularitas yang berotasi dan membentuk cincin, atau biasa disebut Wormhole (Foto: Arun Kumar/kaithinfo.comhttp://global.liputan6.com ).
Dalam kisah dalam film Interstellar yang saya paparkan diatas intinya begini. Kecepatan yang tercepat pada saat ini adalah kecepatan cahaya. Karena dengan kecepatan cahaya jarak 300 ribu km dapat ditempuh dalam waktu 1 detik saja.

Maka dari itu banyak ilmuwan yang menerangkan dengan perhitungan kecepatan cahaya karena jika menggunakan penghitungan kilometer atau mill seperti di bumi. Maka tak terhitung jaraknya. Karena perjalanan luar angkasa itu sangatlah begitu  jauh.

Nah, maka dari itu dalam film karya Nolan tersebut ,para astronout  akan menggunakan black hole sebagai jalan pintas untuk melintasi ruang dan waktu. Dalam alam semesta yang mereka jelajahi untuk menemukan planet kembaran bumi.

Berdasarkan gambar yang saya paparkan diatas, "Wormhole" adalah salah satu konsep black hole yang ditemukan oleh para ilmuwan. Dan Wormhole tentu adalah sebuah lubang hitam yang dapat membuat objek yang masuk didalamnya akan berpindah dari dimensi satu dengan dimensi lainnya.

Bahkan berdasarkan info dari para ilmuwan, wor hole bisa membuat objek yang masuk kedalamnya akan berpindah dari galaksi satu ke galaksi lainnya. Bayangkan perjalanan antar galaksi akan ditempuh dalam waktu singkat. Dimana jika menggunakan jalan biasa maka akan memakan waktu puluhan bahkan ratusan tahun kecepatan cahaya.

Dimana jikalaupun manusia telah menemukan kecepatan cahaya, umur manusia terkadang tidak akan cukup untuk melakukan perjalanan itu.

Wormhole, tentu bagaikan jalan pintas yang bisa membuat kita mencapai suatu tempat dengan lebih cepat dibandingkan dengan jalan biasa. Baiklah saya akan coba paparkan secara sederhana tentang konsep kerja wormhole tersebut. Jika ada sebuah kertas lalu kertas tersebut kita taruh dilantai. Lalu kertas itu kita lipat, didalam lipatan kiri dan kanan lalu kita lubangi. Nah lubang antara kertas yang telah kita lipat tadi adalah sistem kerja wormhole itu sendiri. Karena itulah maka dibilang jalan pintas.

Dimana wormhole sistem kerjanya ibarat membengkokan dimensi ruang dan waktu sehingga memperpendek jarak tempuh. Menarik bukan.

Meski wormhole terbukti akan membuat jarak tempuh, jika manusia memang menginginkan perjalanan menjelajahi alam semesta. tetapi hingga kini, wormhole atau black hole yang penemuannya diawali dari konsep Enstein tersebut, masih menjadi misteri dan mengundang beragam pertanyaan.

Dimana apakah objek yang akan masuk dan tertarik kedalam lubang hitam, akan sepenuhnya bisa keluar dengan selamat tanpa hancur sedikitpun. Tentu black hole dan berbagai konsepnya masih menjadi misteri dan menyimpan berbagai rahasianya hingga kini. Yang pasti tidaklah semudah yang ditampilkan pada film Interstellar.Dimana manusia bisa masuk kedalam objek itu secara mudah dan dapat keluar dan berada di galaksi lain dengan selamat.

Galaksi misterius di alam semesta kita

Salah satu galaksi misterius dengan bentuk lumba-lumba (http://www.dw.com)
Salah satu galaksi misterius dengan bentuk lumba-lumba (http://www.dw.com)
Dalam alam semesta kita tentu banyak terdiri dari berbagai galaksi dengan berbeda-beda bentuk dan sistemnya. Dan tentu saja galaksi bimasakti dimana terlelaknya tata surya kita, adalah salah satu pelengkap alam semesta ini.

Tetapi, tentunya dari jutaan atau milyaran galaksi yang ada dalam sistem alam semesta kita ini, tentu adalah berbagai macam galaksi dengan berbagai macam bentuk dan sistem. Yang meliputi cara kerja dan proses revolusi galaksi-galaksi tersebut. Bahkan bentuk-bentuknya pun bermacam-macam bahkan ada yang menyerupai objek atau makhluk hidup yang ada di muka bumi.

Berbagai galaksi tersebut tentu bagaikan kehidupan dalam bumi kita itu sendiri. Dimana mereka berevolusi dengan cara kerja mereka masing-masing. Bahkan ada beberapa galaksi yang terdiri dari gas dan beberapa tata surya muda dan belumlah sesempurna tata surya kita. Sungguh karya agung Allah sang pencipta yang menyimpan berbagai misteri didalamnya.

Apapun itu, alam semesta masih menyimpan berbagai misteri bagi kita umat manusia, bahkan Al-Quran pun telah sejak lama menjelaskan. Bahwa jika Allah sudah berkehendak apapun bisa terjadi. Yang pasti hanya Allah semata yang mengetahui apa sebenarnya misteri yang tersimpan di alam semesta kita ini.

Bumi, sebuah planet yang bagaikan debu dialam semesta, dimana didalamnya ada perpecahan dan konflik antara umat manusia. Padahal sesungguhnya kita tidak ada apa-apanya dimata Allah sebagai sang pencipta bumi dan langit.

Referensi : http://www.dw.com    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun