Karena kader Demokrat Dede Yusuf dan Deddy Mizwar sama-sama pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat. Atau mungkin bisa saja mereka berdua bersanding? Jika benar, semakin beratlah langkah Sudrajat atau mungkin Ridwan Kamil, karena Dede Yusuf dan Demiz yang sama-sama memiliki elektabilitas tinggi jika digabung akan menjadi kekuatan luar biasa.
Sehingga tentu saja pengusungan Mayjen (Purn) Sudrajat, bisa saja suatu langkah test soundbagi Prabowo dan Gerindra yang ingin test sound, apakah pendukung akar rumputnya masih setia dengan nama besar Prabowo?
Selain itu, langkah membuat kubu baru ini juga menjadi langkah Prabowo untuk mencari jagoan yang benar-benar menjadi loyalis Prabowo, dan Sudrajat inilah mungkin loyalis itu. Apalagi sudrajat dan Prabowo adalah sahabat dekat semenjak di akademi militer. Hal itu tentu saja menjadi pertimbangan Prabowo mengusung nama Sudrajat yang selama ini tak begitu populer.
Prabowo sepertinya ingin menjadikan Pilkada Serentak 2018 sebagai pintu awal menatap pilpres 2019 mendatang. Dan tentu menjagokan calon yang loyal terhadap Prabowo itu sendiri. Karena sepertinya dengan mengusung Sudrajat, Prabowo seperti ingin memetakan basis suaranya di Jabar, sekaligus test soundapakah rakyat Jawa Barat masih menjadi loyalisnya meskipun mengusung calon yang sebelumnya tak populer?
Apapun itu, Politik itu selalu dinamis dan bisa saja akan berubah. Ibaratnya politik ibarat air yang mengalir akan mengikuti kemana arah yang memungkinkan.
Salam Damai Selalu.