Sudrajat, Prabowo Effecet dan Pilpres 2019
Seperti diketahui, Jawa Barat adalah basis massa terbesar Prabowo pada Pilpres 2014 lalu. Kemenangan Prabowo dengan hasil 60 persen suara, adalah bukti bahwa Jawa Barat adalah basis massa pendukung Prabowo terbesar.
Menurut saya, ini yang akan menjadi modal Sudrajat untuk menatap Pilgub Jabar, coba bayangkan Nama Sudrajat yang awalnya tidak pernah diperbincangkan di Jawa Barat. Namun secara tiba-tiba namanya mengemuka ke publik setelah Prabowo mengumumkan Sudrajat sebagai jagoannya di Jawa Barat.
Itu adalah bukti Prabowo effect masih lumayan kuat di Jawa Barat, sehinggga Sudrajat akan mengandalkan nama besar prabowo. Dan menurut saya Prabowo ingin memiliki jagoan yang sejalan dalam mengusung cagub Jabar kali ini.
Hubungan yang retak antara Gerindra dengan Demiz akhir-akhir ini, apalagi setelah Demiz memutuskan masuk sebagai kader Demokrat, mungkin adalah alasan Prabowo untuk membuat kubu baru dengan memunculkan nama Sudrajat. Dan tentu saja sudah pasti PAN dan PKS bisa saja beralih ke kubu baru ini karena kedekatan Prabowo dengan PAN dan PKS.
Pernyataan prabowo bahwa akan merangkul PAN dan PKS untuk mendukung Sudrajat adalah bukti bahwa Prabowo ingin membentuk kubu baru. Sehingga bisa saja ini akan menjadi ancaman bagi Demiz, karena Demiz bisa saja ditinggalkan oleh PKS dan PAN yang sudah mengusungnya bersama Demokrat beberapa waktu lalu.
Prabowo effect di Jawa Barat adalah yang bisa dijual Gerindra dalam mengusung calonnya di Jawa Barat. Apalagi prabowo sampai turun tangan melobi PAN dan PKS untuk ikut bersama Gerindra mengusung Sudrajat.
Kekuatan basis massa Prabowo di Jawa Barat, saya rasa berpeluang untuk membuat PAN dan PKS akan mengikut langkah politik Prabowo. Sama seperti Jawa Tengah, dimana siapapun calon yang di usung PDIP sudah pasti akan menang. Hal itu yang terjadi di Jateng selama 15 tahun belakangan ini.
Jawa Barat ibaratnya kandang Prabowo dan PKS, sehingga jika benar PKS kembali bersama Gerindra, maka jelas sudah kekuatan barisan kubu baru Prabowo. Apalagi PKS adalah sekutu terdekat Gerindra, maka kemungkinan PKS kembali ke sekutunya lumayan besar.
Bagaimana dengan Demiz jika itu terjadi? Demiz bisa saja akan juga mengikuti langkah politik Prabowo atau tetap bersama Demokrat. Jika bersama Demokrat dan PAN atau PKS beralih ke kubu Prabowo. Maka pilihan Demiz adalah bergabung ke kubu Gerindra entah menjadi Calon wakil Gubernur dari Sudrajat atau mungkin akan menjadi Cagub dan Sudrajat akan menjadi Cawagubnya. Hal itu tentu sesuai kesepakatan bersama nantinya, karena politik sudah pasti dinamis.
Tetapi jika PAN tetap bersama Demorat, dan bisa merangkul partai lainnya yang memiliki kedekatan dengan Demokrat seperti menarik PKB dari kubu Ridwan Kamil. Maka Demiz juga memiliki peluang besar untuk menang, karena Demokrat dan Demiz juga memiliki nama besar di Jabar,