Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mencoba Melepaskan Diri dari Ketergantungan Nikotin, Kenapa Tidak?

11 November 2017   14:05 Diperbarui: 13 November 2017   09:43 4658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://articles.id

Bagi kalangan perokok, merokok itu ibaratnya surga dunia yang tak dapat tergantikan. Bahkan dengan makanan ternikmat sekalipun, merokok jauh lebih nikmat dari makanan terlezat di dunia sekalipun. Itulah yang saya rasakan sebagai perokok aktif, yang rokok bagaikan obat stres dikala senggang maupun ketika sedang memiliki banyak pikiran. Sampai-sampai ada istilah, jika seorang wanita akan menghabiskan banyak tisu ketika galau. Akan tetapi bagi para perokok yang sedang galau akan mengabiskan berkotak-kotak rokok.

Rokok bagaikan teman di kala senang maupun susah bagi saya, dan saya sangat yakin bagi para perokok seperti saya akan setuju dengan kalimat saya kali ini. Di kala sedang sendiri dan kesepian dalam keheningan malam, dengan menghisap rokok rasanya bagaikan berpuluh-puluh teman datang menghampiri.

Tetapi di samping hidup saya yang sudah ketergantungan dengan nikotin tersebut, tentu ada pikiran dan keresahan yang menghampiri saya. Yaitu, apa yang akan terjadi dengan diri saya jika saya akan terus mempertahankan hobi buruk saya ini. Para perokok seperti saya, apalagi yang non perokok. Pasti mempertanyakan apa sih manfaatnya merokok?

Sampai saat ini, saya masih belum bisa mencari jawaban dari pertanyaan yang satu itu. Karena yang ada dipikiran saya pada saat ini, merokok bagaikan obat stres dan teman yang selalu ada dikala susah maupun senang. Karena apapun alasannya merokok tetaplah tidak baik untuk kesehatan, karena zat-zat yang terkandung di dalamnya memang berbahaya.

Dan ternyata memang benar kalo kata Bang Haji Rhoma Irama, kalo yang enak-enak itu dilarang. Dan rokok menurut saya enak, akan tetapi selalu dilarang. Meskipun tidak ada larangan yang secara langsung. Akan tetapi dari iklan-iklan dan kampanye dampak kesehatan akibat merokok. Tentu secara tidak langsung dunia kesehatan atau medis dimanapun di dunia melarang untuk kita mengkonsumsi rokok.

Bahkan produsen rokok itu sendiri sering mengingatkan kalo merokok itu berbahaya dalam setiap kemasan produknya. Berarti produsen rokok itu sendiri saja mengakui merokok itu berbahaya. Coba lihat iklan-iklan rokok di televisi apakh ada iklannya yang menampilkan sang bintang iklannya sedang menghisap rokok?

Hal itu menandakan rokok itu memang tidak diperkenankan unutuk terus dijadikan kebiasaan. Tetapi kenapa tetap diiklankan? Memang disamping rokok itu berbahaya bagi yang mengkonsumsinya, termasuk saya hehe.. Produsen rokok menyumbangkan pajak yang begitu besar melalui cukainya. Sehingga ada kebutuhan saling membutuhkan antara Negara dan produsen rokok serta pekerjanya.

Jika pabrik rokok benar-benar ditutup, maka dampaknya tidak hanya kepada produsen rokok saja. Akan tetapi kurangnya pemasukan Negara dari cukai produsen rokok, serta banyaknya pekerja di pabrik-pabrik rokok tersebut akan kehilangan pekerjaan. Saya rasa itulah yang menjadi pertimbangan Pemerintah yang mengurungkan niatnya untuk membatasi peredaran dan produksi rokok.

Jangankan untuk membatasi peredaran dan produksi rokok. Ketika beberapa waktu lalu pemerintah menaikkan harga rokok menjadi rata-rata 50 ribu perbungkusnya, sudah banyak diwarnai penolakan dari berbagai kalangan. Baik dari kalangan perokok, maupun dari produsen-produsen rokok yang merasa keberatan. Karena jika harga rokok melambung tinggi maka penjualan rokok pun akan turun drastis.

Sebenarnya jika merujuk pada dunia internasional, kenaikan harga rokok bukanlah hal yang baru. Karena di Negara-Negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, serta Jepang. Rokok telah lama dinaikkan pajak cukainya. Di Negara-Negara tersebut harga rokok perbungkusnya diatas 100 rupiah. Bahkan ada yang mencapai 250 ribu rupiah perbungkusnya.

Di Negara tetangga kita seperi Malaysia dan Singapura saja harga rokok sudah mencapai diatas 100 ribu rupiah perbungkusnya. Sehingga Indonesia memang merupakan salah satu Negara dengan harga rokok termurah di dunia. Bahkan Marlboroyang merupakan rokok yang berasal dari Amerika Serikat menjual produk rokoknya jauh lebih murah di Indonesia ketimbang di Negara asalnya Amerika Serikat.

Menurut saya berdasarkan pertimbangan diatas yang sudah saya kemukakan, karena belum siapnya Indonesia dalam menghadapi PHK besar-besar yang diakibatkan tutupnya pabrik rokok. Serta berkurangnya pemasukan Negara dari cukai rokok. Adalah alasan yang logis, kenapa indonesia pada saat ini belum terlalu ketat dalam pembatasan produksi dan peredaran produk rokok.

Baiklah, dari pada kita menyalahkan produsen rokok dan Pemerintah dalam peredaran rokok selama ini di Indonesia, yang secara tidak langsung membuat kita menjadi perokok. Ada kalanya kita coba mengurangi ketergantungan kita sebagai perokok dari zat nikotin yang terdapat dalam rokok yang membuat kita merasa kecanduan karena efek nikotin itu sendiri.

Saya sendiri sebagai perokok, saat ini perlahan-lahan mulai mengurangi konsumsi rokok. Karena saya mulai berpikir. Di usia saya yang kini menginjak pertengahan 20-an, jika terus-terus-terusan mengkonsumsi rokok. Maka saya sudah membayangkan jika saya meneruskan kebiasaan saya ini dalam 20-30 tahun kedepan. Pada usia 50 tahunan pasti saya akan merasakan dampak dari kebiasaan saya disaat usia dewasa muda pada saat ini.

Bagi para perokok, memang sulit melepaskan diri dari ketergantungan nikotin yang terdapat pada rokok, termasuk saya sendiri. Karena untuk menghentikan kebiasaan merokok secara total, sulit rasanya. Akan tetapi mengurangi secara perlahan, tentu adalah solusi bagi kita para perokok untuk secara perlahan mengurangi ketergantungan zan nikotin yang terdapat pada rokok. Inilah kebiasaan-kebiasaan versi saya untuk menghilangkan kebiasaan mengkonsumsi rokok.

Kebiasaan mengunyah permen karet

Pernah kah para perokok merasakan pusing-pusing serta mual ketika beberapa hari kita mencoba berhenti merokok. Tenang saja, karena berdasarkan informasi dari Alm. Ayah saya yang seorang dokter. Itu tandanya tubuh mulai meregenerasi serta membuang racun-racun nikotin yang selama ini mengendap dalam tubuh kita. Sehingga pusing-pusing dan mual-mual tersebut merupakan tanda baik tubuh kita mulai meregenerasi dari dampak nikotin yang selama ini kita konsumsi.

Sebagai perokok yang mulai mengurangi konsumsi rokok, saya tentu pernah mengalami gejala tersebut. Hal yang saya lakukan adalah mengunyah permen karet, ketika gejala tersebut mulai datang. Perlu diketahui, sebelum saya mengurangi konsumsi rokok seperti saat ini. saya adalah perokok aktif, dan mulai menjadi perokok berat sejak tahun 2011. Saya mengkonsumsi 1 hingga 2 bungkus rokok setiap harinya.

Saat ini saya mulai bisa hanya mengkonsumsi rokok hanya 2 batang seharinya. Akan tetapi entah kenapa disaat nongkrong dan kongkow bersama teman. Terkadang habis juga 1 bungkus perharinya. Dan ujung-ujungnya menysal seperti cewe yang gagal diet hehehe.

Memang saya akui sulit untuk melepaskan kebiasaan merokok, apalagi jika sudah sangat ketagihan. Akan tetapi jika saya mulai pusing dan ingin kembali kepada kebiasaan awal saya merokok 1 bungkus perhari. Saya beli banyak permen karet dan saya mulai mengunyahnya jika rasa ingin merokok terus-terusan datang. Dan menurut saya cara ini cukup ampuh untuk mengatasi pusing-pusing dan mual yang disebabkan oleh keinginan merokok yang tak dapat terpenuhi.

Tetapi jangan terlalu banyak juga mengkonsumsi permen karet ya pembaca. Karena bisa merusak gigi juga jika kita terlalu berlebihan mengkonsumsinya.

Ngemil

Dengan mengkonsumsi makanan ringan seperti kacang-kacangan dan keripik, ternyata juga ampuh mengurangi bahkan membuat kebiasaan merokok kita berhenti loh. Disaat badan dan kepala mulai gundah ketika konsumsi rokok bekurang atau terhenti. Maka mengemil makanan ringan seperti kacang-kacangan dan keripik ternyata bisa membuat rasa gundah itu hilang.

Apalagi jika cemilan-cemilan tersebut enak rasanya. Dalam rokok ada zat nikotin yang membuat otak merasa senang, tenang dan bahagia. Peran rokok tersebut tentu bisa digantikan dari makanan ringan tersebut. Karena jika rasa makanan-makanan ringan itu enak alias nikmat. Rasa bahagia dan ketenangan yang disebabkan oleh rokok, ternyata dapat digantikan perannya oleh makanan ringan tersebut.

Perlu diketahui, makanan ringan seperti coklat ternyata bisa menimbulkan rasa bahagia dan ketenangan sama seperti rokok. Karena saya pernah mencoba ketika saya ingin mengkonsumsi rokok terus-terusan seperti sedia kala. Ketika saya makan sebuah coklat, maka rasa gundah saya itu hilang karena efek kenikmatan coklat dan rasa senang yang ditimbulkan oelh coklat itu sendiri.

Mungkin karena itulah mantan saya (Udah Move On kok) pernah berkata, coklat adalah obat bagi para kaum wanita ketika galau. Pantesan mantan saya dulu sanat menyukai coklat ketika galau mendera dirinya. Pernyataan dia terjawab setelah saya merasakan sendiri.

Sehingga mengemil adalah salah satu cara ampuh untuk kita keluar dan beralih dari kebiasaan merokok.

Kebiasaan Minum Kopi

Kopi memiliki kesamaan dengan rokok, bahkan banyak yang bilang rokok dan kopi adalah pasangan yang serasi dalam mengisi waktu senggang. Serta menjadi sumber inspirasi ketika kita bekerja atau menulis seperti yang saya lakukan saat ini.

Saya rasa hampir semua pecinta kopi sepakat bahwa kopi adalah minuman yang bisa membuat kita tenang, otak mecapai performa maksimal, serta sumber inspirasi. Bagi kalian para perokok, mengalihkan kebiasaan menjadi penikmat kopi sejati adalah salah satu cara ampuh untuk menghilangkan kebiasaan merokok.

Hampir mayoritas perokok adalah pecinta kopi, sehingga tentu saja kebiasaan minum kopi menurut saya adalah cara paling ampuh untuk mengurangi ketergantungan zat nikotin yang terdapat pada rokok.

Saya dahulu perokok berat, akan tetapi tidak terlalu suka kopi. Akan tetapi setelah kebiasaan merokok saya berkurang, malah kebiasaan ngopi saya meningkat. Memang terlalu banyak minum kopi juga tidak baik bagi lambung. Apalagi yang memiliki sagit Magh baik yang ringan maupun kronis.

Tetapi beradasarkan saran Dokter yang juga Alm. Ayah saya sendiri, saat yang tepat mengkonsumsi kopi adalah ketika pagi dan sore hari. Dan maksimal hanya mengkonsumsi kopi sebanyak 2-3 gelas sehari saja dalam sehari saja, jika tetap ingin menjaga lambung dan jantung tetap sehat. Karena konsumsi kopi yang berlebihan ternyata tidak baik buat jantung dan lambung.

Sebagai munuman populer kopi ternyata memberikan dampak positif, dan menurut saya lebih baik dibandingkan rokok. Karena kopi jika di konsumsi secara benar dan tidak berlebihan. Akan memperpanjang umur dan bisa meningkatkan kesuburan untuk kaum pria.

Untuk mengatasi pusing-pusing serta mual-mual karena efek mulai berhenti dan mengurangi rokok serta galau karena memikirkan sang mantan (yang terakhir Cuma becanda hehe). Kopi adalah jalan terakhir bagi kita untuk menggantikan sang rokok yang telah memberikan kita rasa tenang dan fokus ketika gundah melanda.

Jika pembaca adalah perokok yang mulai menghilangkan atau bahkan berhenti dari ketergantungan nikotin yang terdapat pada rokok. Saya akui memang sulit untuk secara total berhenti dari zat yang sering bikin kita merasa tenang dan bahagia selama ini.  Sehingga saran-saran saya diatas bisa menjadi acuan bagi para pembaca yang sama seperti saya yang berusaha melepaskan diri dari ketergantungan terhadap rokok.

Sekedar informasi buat para pembaca, dari saran Dokter Penyakit Dalam yang pernah memeriksa saya. Jus tomat, jus pepaya serta wortel juga dapat menjadi minuman sehat yang bisa membuang zat-zat nikotin yang masuk ke tubuh kita selama menjadi perokok.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun