Mungkin ini adalah artikel curhat pertama dari saya selama menjadi Kompasianer sejak 18 juni 2017 lalu. Memang selain keanggotaan dalam Kompasiana yang masih seumur jagung, dalam hal penulisan saya bukanlah sehebat teman-teman Kompasianer lainnya. Yang sudah rapi tertata dan sangat berisi dalam berbagai artikelnya. Memang dunia tulis-menulis bukanlah hal yang asing bagi saya. Karena sewaktu duduk dibangku kuliah dulu setiap mahasiswa wajib menghasilkan karya tulis.
Karena dunia tulis menulis di kompasiana jauh lebih luas dibandingkan dunia tulis-menulis dalam dunia kampus. Sehingga memang bisa dibilang saya adalah penulis amatir dalam luasnya dunia kompasiana, yang mana para kompasianernya dari berbagai latar belakang profesi maupun keilmuan. Jadi ibaratnya, Kompasiana ini samudera yang cukup luas bagi saya untuk belajar menjadi seorang penulis. Meskipun masih sebatas penulis amatir tidak sehebat Kompasianer lainnya.
Mas Yon Bayu, Pak Dosen Febrianov, serta mas Gatot Swandito. Adalah ketiga nama yang saya sukai dalam berbagai artikel politiknya. Isu Politik adalah isu yang sangat saya sukai, sehingga saya selalu mengikuti perkembangannya. Dan ketiga nama diatas, saya rasa pantaslah saya anggap sebagai "Pahlawan Bagi Perkembangan Artikel Poltik".
Baiklah, saya akan mulai curhat saya dalam artikel ini, yang menyangkut kemunculan secara bergantian akun lama kompasiana dan akun baru kompasiana. Sejak awal mendaftar di Kompasiana, memang saya sempat bingung, karena ada Kompasiana versi lama dan versi baru. Mungkin disaat awal saya mendaftar, sedang heboh-hebohnya pembaharuan dari versi lama yaitu kalau tidak salah versi beta ke yang versi baru hingga saat ini.
Sore tadi, saya memang berniat memperbaharui profil dari akun kompasiana saya, ibaratnya saya ingin melengkapi profil yang belum saya lengkapi sebelumnya. Awalnya memang biasa saja, tetapi setelah saya melengkapi profil akun saya. Ada suatu keganjilan.
Profil yang saya perbaharui adalah data indentitas saya yang sejak awal memang belum saya perbaharui. Akan tetapi, ketika saya sudah melengkapi data tersebut. tiba-tiba tampilan akun saya berubah, seperti ada dua akun, yaitu akun kompasiana lama dan baru. Yang bikin saya heran, akun itu muncul secara bergantian jika saya klik keluar dari profil akun saya menuju beranda dan kembali ke profil akun saya.
Hal itu terlihat jika saya klik ke beranda kompasiana, trus saya kembali lagi ke profil akun saya, foto yang tampil berubah-ubah. Bahkan statistik akun saya pun berubah ke akun satunya lagi. Saya memang masih gaptek dengan kompasiana, sehingga saya sempet kesel ketika tiba-tiba akun saya tidak menampilkan ke-96 artikel yang sudah saya buat selama ini. Karena hanya artikel pertama saya saja yang berjudul Kenapa Pilkada DKI Selalu Disebut Barometer Nasional yang muncul.
Jujur saya kecewa banget, karena kompasiana bagaikan "Oase" buat saya yang selalu ingin mengaspirasikan opini serta karya tulis yang benar-benar orisinil dari pemikiran saya. Semenjak gabung dalam kompasiana, saya jadi tertarik dalam dunia tulis-menulis. Sampai-sampai saya merasa ini akan jadi akhir bagi saya dalam dunia tulis-menulis dalam dunia Kompasiana. Karena melihat porfil dalam akun saya yang berubah-ubah.
Buat para admin dan Kompasianer, kira-kira masalah apa yang sedang saya hadapi dengan perubahan akun saya antara akun kompasiana lama dan kompasiana yang baru. Maaf ya kalau pertanyaan saya terkesan gaptek, karena memang saya masih hijau dan baru dalam dunia Kompasiana. Mohon pencerahannya atas kegelisahan saya ini.Â