Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Ampuh Membalas Hinaan, Cacian, serta Perundungan

19 Oktober 2017   18:39 Diperbarui: 20 Oktober 2017   08:11 5480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.omna.org

Sebagai manusia, pasti kita pernah menghadapi hinaan, cacian, maupun bully (perundungan) yang terkadang menyakitkan hati. Bukan hanya saya yang pernah menghadapinya, pastinya salah satu dari pembaca pernah juga menghadapinya bukan?

Sebagai manusia yang masih jauh dari kata sempurna. Hinaan, cacian dan bully terkadang selalu mewarnai hidup saya. Terkadang ketika menghadapi ketiga hal di atas, ada rasa kecil hati dan rasa sedih. Ketika ketiga hal di atas selalu memojokkan saya dan membuat saya menjadi merasa minder dan kehilangan kepercayaan diri.

Sejujurnya, saya adalah orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang cukup rendah. Akan tetapi dengan menulis seperti ini, tentu bisa membangkitkan rasa kepercayaan diri saya. Selain dengan menulis, dengan sedikit menaruh sikap agak sombong ternyata bisa juga loh meningkatkan rasa kepercayaan diri. Akan tetapi sombong dengan cara positif, yaitu menujukkan hasil karya dan kebisaan kita pada orang lain. Karena dengan seperti itu, tentu akan menaikkan daya tawar kita serta harga diri kita yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Baiklah, saya akan memaparkan langkah-langkah yang perlu kita lakukan menurut versi saya, agar hinaan, cacian dan bully justru dapat menjadi motivasi buat kita untuk maju.

Sombongkan Karya

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, harus bersikap agak sombong, dalam hal ini sombongkan karya dan apapun kebiasaan alias passion kita. Mungkin jika para pembaca adalah penggemar artis youtube pernah mengenal nama seorang Youtuber Chandra Liow. Saya adalah salah satu yang suka dengan judul lagunya yang tayang di Youtube dengan judul "Ga papa Jelek Yang Penting Sombong". Ada makna yang bisa saya petik dari lagu ciptaan mas Chandra Liow tersebut yang bisa saya jadikan Motivasi. Yaitu meskipun kita selalu dihina dan dicaci, akan tetapi cara membalas tindakan tersebut adalah tunjukkan kelebihan kita. Dan sombongkan karya yang tentu dapat menaikkan daya tawar kita dalam masyarakat.

Jika para pembaca ingin membalas hinaan dan cacian, cukup dengan lantang kita sombong. Akan tetapi dengan cara sombong yang positif, yaitu menunjukkan karya kita dan kebiasaan kita yang tentu saja tidak dimiliki orang lain. Toh sejelek apapun seseorang, pasti akan memiliki kelebihan yang orang lain takkan memilikinya. Jadi lagu Chandra Liow itu dapat kita jadikan motivasi.

Tetaplah berkarya sesuai kemampuan kita

Setiap manusia pasti ada rasa ingin mendapatkan kehormatan. Dalam hal ini adalah eksistensi atau keberadaannya yang bermanfaat dan dihargai oleh orang banyak. Hinaan dan cacian terhadap kekurangan yang kita miliki adalah sebuah fenomena yang selalu ada di tengah semakin terbukanya Informasi. Di mana sifat kritis masyarakat menilai seseorang dewasa ini semakin tajam dan terbuka.

Pada era sosial media seperti sekarang, tentu saja sudah tidak ada lagi halangan bagi kita untuk menunjukkan karya kita kepada masyarakat luas. Bahkan dunia! Tentu saja kita beruntung telah lahir dalam dunia yang serba lengkap seperti ini.

Jika para pembaca pernah merasakan bagaimana sakitnya hinaan, cacian dan bully. Menunjukkan hasil karya adalah suatu hal yang bisa membangkitkan daya tawar serta rasa percaya diri loh. Apalagi di zaman digital seperti ini, sudah sangat mudah untuk kita menunjukkan eksistensi kita melalui karya sesuai kemampuan kita masing-masing.

Jika para pembaca seorang yang berbakat dalam pembuatan video-video unik, ada media Youtube. Jika hobi di bidang tulis menulis, ada Kompasiana, dan media blog pribadi yang sekarang semakin banyak pilihannya. Atau mau jadi selebgram, para pembaca juga bisa membuat konten-konten unik yang tentu saja harus ada unsur positif dan unik untuk menunjukkan eksistensi kita.

Karena dengan berkarya sesuai dengan bakat dan kemampuan kita, maka percayalah rasa percaya diri dan daya tawar kita akan lebih tinggi, dan kita tentu akan merasa menjadi bermanfaat bagi masyarakat banyak. Asalkan kita tetap pada jalur membuat konten yang masih memiliki unsur Positif.

Meskipun mendapatkan hinaan, cacian dan bully tetaplah berkarya

Mungkin para penggiat media sosial seperti Youtuber, atau bahkan Kompasianer seperti saya pernah mengalami hinaan, cacian dan bully terhadap karya tulis kita. Tentu saya menyadari jika kita menulis isu-isu yang berkaitan dengan sosial dan politik pasti hinaan dan cacian, akan siap menghadap kita. Akan tetapi saya anggap itu adalah pecutan bagi saya, karena itu berarti ada perhatian dari orang-orang terhadap artikel atau konten yang merupakan hasil karya kita.

Sebagai orang yang pernah mengalami hal itu, saya ambil hikmah positif. Itu berarti ada hal-hal yang perlu di perbaiki dalam tulisan-tulisan saya ke depannya. Jadi, jika para pembaca pernah mengalami seperti yang saya alami di atas. Jangan pernah menyerah untuk berkarya dalam bentuk apapun itu. Selama karya kita masih memiliki unsur positif dan tentu saja informasi yang kita sampaikan bukan berupa hoaks dan fitnah.

Dengan semakin meningkatkan hasil karya kita yang lebih baik kedepannya, tentu adalah suatu hal yang sangat positif untuk membalas hinaan, cacian dan bully. Hasil karya yang lebih baik adalah cara yang sangat ampuh untuk melawan semua itu.

Jadi, hinaan, cacian dan perundungan bukanlah suatu hal yang bisa membuat kita minder atau kehilangan kepercayaan diri. Karena menurut saya justru dapat menjadi motivasi untuk kita agar ebih baik lagi kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun