Sehingga komposisi Gerindra (Sandiaga Uno) dan PKS (Mardani Ali Sera) akan benar-benar secara langsung memimpin Ibukota Jakarta. Apakah memang majunya Anies Baswedan memang tujuan akhirnya seperti itu? memang sulit menerka-nerka kemana arah Politik sang Mantan Rektor termuda di Indonesia tersebut, setelah dirinya mampu memimpin Ibukota Jakarta dengan baik.
Ada isu besar yang tentu saja dapat melambungkan nama Anies-Sandi kedepannya, yaitu isu reklamasi yang kini kembali muncul kepermukaan. Setelah Menko Luhut menghentikan Moratorium yang sempat terjadi pada proyek reklamasi. Apakah Anies dalam hal ini mampu menjadi Jokowi kedua seperti yang pernah terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Dimana isu keberpihakan terhadap rakyat kecil, tentu akan mampu menarik simpati publik Nasional. Apalagi Anies dan Sandi pada saat ini tetap konsen menolak reklamasi, meskipun tantangannya amat berat. Karena akan berhadapan dengan pemerintah pusat yang setuju proyek reklamasi teluk Jakarta tetap dilanjutkan.
Apapun itu, Anies Baswedan sudah dapat dipastikan akan menjadi investasi politik terbesar bagi Prabowo kedepannya. Karena banyak yang menilai kualitas Anies pantas untuk masuk ke pannggung politik nasional. Apalagi Predikat sebagai salah satu dari 100 tokoh muda paling berpengaruh di dunia, akan menjadi salah satu faktor pertimbangan layaknya Anies masuk dalam politik nasional kedepannya.
Kemungkinan duetnya Prabowo dan Anies Baswedan bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi. Karena menginggat posisi Jokowi yang dahulu langsung  melompat masuk menjadi capres pada Pilpres 2014. Tentu akan menjadi pijakan bagi Anies untuk mengikuti jejak mantan bosnya pada kabinet kerja, yaitu Jokowi. Apakah memang Anies dipersiapkan Prabowo untuk menjadi wakilnya? Saya kira kemungkinan itu bisa saja terjadi, menginggat Prabowo selalu memiliki kejutan pada detik terakhir. Dan tentu saja bisa menjadi lawan yang tangguh untuk Jokowi, jika duet Pasangan Prabowo-Anies Baswedan benar adanya. Komposisi Militer-Sipil ada pada kedua tokoh ini.
Akan tetapi, apapun itu Anies Baswedan harus fokus terlebih dahulu untuk menunjukkan kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Karena dengan angka kemenangan 58 persen suara rakyat Jakarta, tentu saja harapan rakyat Jakarta terhadap kepemimpinan Anies Baswedan sudah pasti sangat begitu tinggi.
Apakah Prabowo akan tertarik kepada sosok Anies Baswedan sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019 mendatang. Sehingga Komando kepemimpinan DKI Jakarta akan diserakan kepada Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera. Kenapa saya menyebut Mardani Ali Sera memilki peluang berdampingan dengan Sandi jika pada akhirnya Anies Baswedan masuk dalam panggung politik nasional bersama Prabowo pada Pilpres 2019 mendatang? Karena sebagai salah satu tokoh kunci pemenangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017, tentu Mardani sosok yang pantas menjadi pendamping Sandiaga jika sang Gubernur Anies maju bersama Prabowo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H