Akan tetapi tempat tahanan baru Papillon tersebut tidak berbentuk tahanan, yaitu sebuah pulau karang dengan beberapa rumah didalamnya. Karena usia Papillon yang sudah tidak muda lagi, Papillonpun ditempatkan disitu. Untuk kabur dari pulau tersebut tentu sangat sulit. Karena dengan pulau karang jika kita berupaya terjun kelaut untuk melakukan pelarian, akan ada resiko badan akan hancur berkeping-keping menghantam karang.
Tak disangka Papillonkembali bertemu dengan Dega di pulau tersebut, pertemuan kedua pria yang kini telah menjadi pria paruh baya tersebut seakan dingin tidak seperti dahulu. Dega yang dahulu berbinar-binar matanya ketika melihat sang sahabat Papillon keluar dari sel isolasi dahulu, kini tak lagi tampak. Tak ada senyum bahagia ketika kembali melihat sahabatnya dari wajah Dega. Yang ada hanyalah rasa kesal, karena karena ide-ide gila Papillon telah menyebabkan Dega semakin menderita dan semakin parah hukumannya.
Dega pada awalnya berbeda dengan Papillon, karena Dega lebih pasrah dengan segala hukuman yang menimpanya. Akan tetapi Papillon tak pernah berubah, keinginan dia masih sama, yaitu menjadi manusia bebas dan hidup seperti sediakala. Berbeda dengan Dega yang sudah mulai menerima nasibnya hidup di pulau terpencil tersebut dengan bercocok tanam dan beternak babi. Tetapi Dega sudah tidak seide dengan Papillon sahabat karinya tersebut. Bahkan Dega menganggap papillonhanya orang dengan ide-ide gilanya. Seorang tua yang masih mempunyai pemikiran gila, mungkin itulah yang ada dalam pikiran Dega.
Berulang kali Dega mengacuhkan rencana gila Papillon tersebut, dan menyarankan Papillonuntuk menerima saja nasibnya saat ini. Hidup bersama dirinya di sebuah pulau terpencil jauh dari peradaban manusia. Karena untuk keluar dari pulau tersebut harus menghadapi curamnya jurang berupa karang tajam yang siap merubek tubuh manusia, karena pulau tersebut adalah pulau karang. Tetapi Papillon tetap kekeh, dan Dega pun hanya tersenyum melihat keinginan sahabatnya yang tak pernah surut meskipun usianya tak lagi muda.
Pada ending dari film ini saya melihat Papillon yang berusaha mengumpulkan batok kelapa dalam karung yang akan digunakan Papillon, sebagai pengapung bagi dirinya mengarungi samudera luas. Degapun mempersiapkan semua, hingga pada akhirnya Papillon siap terjun ke laut. Dega kembali mengingatkan "lupakanlah rencana gila ini karena nanti kamu bisa mati. Karena tajamnya karang yang akan kamu hadapi ketika terjun kedalam laut. Tetapi Papillon tetap pada pendiriannya, melakukan pelarian dan menjadi manusia yang bebas seutuhnya. Dengan berat hati Dega melepas Papillon, pemandangan yang sangat mengharukan ketika Dega melepas sang sahabat untuk merealisasikan ide gilanya yang kesekian kali.
Dega yang pasrah tidak mau turut ikut bersama Papillon dan memilih menghabiskan sisa hidupnya dipulau karang tersebut tampak raut wajah haru Dega melihat keberhasilan Papillon dalam menaklukkan karang pulau tersebut untuk keluar dan bermuara bebas ke samudera lepas. Dan semuanya berakhir disitu, perpisahan kedua sahabat senasib yang telah menjalani pahitnya menjadi manusia yang kebebasannya tersandera.
Hanya ada satu yang ada dalam kepala Papillon, manusia adalah makhluk bebas dan pantang menyerah dalam memperjuangkan kebebasannya dan hak asasinya sebagai manusia. Papillon telah memberikan kita pelajaran, bahwa kebebasan yang kita miliki sebagai manusia pada saat ini, seharusnya kita manfaatkan untuk berbuat baik dan berguna bagi banyak orang. Karena sebagai manusia bebas kita juga harus bermanfaat dan berpengaruh baik bagi manusia lainnya.
"Manusia adalah makhluk bebas, maka dari itu perjuangkanlah kebebasan itu selama kita benar dan bermanfaat baik bagi orang banyak" (Muhammad Dendy)