Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa yang Terjadi Jika Jakarta Tak Lagi Menjadi Ibukota Negara?

8 Juli 2017   03:39 Diperbarui: 9 Juli 2017   19:27 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta akan tetap menjadi pusat budaya Indonesia

Jakarta sebagai kita termaju di Indonesia saat ini, tentunya menjadi pusat budaya bagi masyarakat Indonesia. Dengan berbagai macam latar belakang suku bangsa yang ada di jakarta. Banyak pihak memandang jakarta adalah miniatur Indonesia, karena seluruh suku bangsa ada di jakarta. Jadi meskipun aktivitas politik pemerintahan pusat dipindahkan ke ibukota baru, akan tetapi jakarta akan tetap menjadi contoh dari keberagaman indonesia.

Pusat Industri nasional yang selama ini terpusat di jakarta dan pulau jawa akan tersebar ke luar pulau jawa

sektor industri Jakarta dan Pulau jawa berkontribusi 58 persen dari keseluruhan sektor Industri nasional. Hal ini tentu saja aktivitas seluruh kegiatan industri mayoritas ditopang oleh jakarta dan pulau jawa. Dengan Pindahnya pusat pemerintahan Indonesia, yang kemungkinan berada di luar pulau jawa, tentunya akan memacu pertumbuhan industri yang berada diluar jawa. Sehingga tentu saja akan melahirkan kota-kota industri baru diluar pulau jawa. sebagai contoh di Amerika Serikat, kota detroit adalah pusat Industri otomotif Amerika Serikat, sedangkan New York menjadi kota pusat perdagangan dan jasa. Jakarta nantinya akan menjadi kota pusat perdagangan dan jasa seperti New York.

Beban Kota Jakarta akan berkurang

Dengan pindahnya aktivitas politik pemerintahan pusat ke pulau Kalimantan nantinya, tentu saja beban kota jakarta akan sedikit berkurang. Karena Jakarta yang selama ini menjadi pusat dari ekonomi, politik dan budaya dinilai sudah tidak layak lagi menjadi ibukota politik Indonesia. Kemacetan dan banjir yang sudah menjadi permasalahan yang mengakar di Jakarta, sedikit banyak akan berkurang. Karena nantinya banyak pegawai-pegawai kantor-kantor pemerintahan pusat akan bermigrasi ke Ibukota baru tersebut. Kemungkinan dengan pindahnya pusat Politik Indonesia ke luar pulau jawa, tentunya akan mengurangi jumblah populasi kota jakarta yang saat ini sudah Over populasi.

Tentunya dengan pemindahan Ibukota tersebut, akan berdampak sangat luas terhadap pembangunan Jangka panjang Indonesia, serta pemerintah akan lebih fokus dalam membangun Indonesia secara keseluruhan. Karena selama ini, jakarta sebagai Ibukota sudah terlalu "Gemuk" karena semua aspek  dipusatkan di Jakarta. Sehingga akibat padatnya aktivititas di Jakarta. Menimbulkan permasalahan sosial seperti Banjir, kemacetan lalu lintas, serta over populasi di Jakarta, yang sudah menjadi permasalahan menahun di Jakarta siapapun Gubernurnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun