5. Ditayangkan dalam festival independen dan konvensi budaya populer
Sebagian film yang nantinya berstatus cult, biasanya ditayangkan pertama kali dalam festival independen yang semakin marak di berbagai wilayah. Selain itu, berawal dari komunitas diantara para penggemar genre tertentu, adanya konvensi budaya populer kerap digelar secara rutin.
Horor, fiksi ilmiah serta fantasi, adalah genre yang mempersatukan komunitas penggemarnya untuk mengadakan temu bintang, pameran, cosplay serta tentunya penayangan ulang film lama yang berstatus cult.
6. Evaluasi ulang filmnya
Seiring berjalannya waktu, sejumlah film yang semula dinilai buruk oleh kritikus di jamannya, akhirnya mendapat nilai yang lebih baik. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kritikus lama yang merubah pandangannya, maupun para kritikus generasi baru yang langsung memberikan nilai positif.
Maka tidak heran, skor akhir penilaian film bersifat dinamis dan berubah-ubah sesuai dengan perbedaan nilai individu, dalam hal ini kritikus maupun audiens.
7. Dijadikan waralaba
Beberapa film yang berstatus cult, terkadang dijadikan waralaba melalui pembuatan sekuel, prekuel atau bahkan dibuat ulang. Adapun formatnya selain tayang di bioskop, bisa langsung melalui video atau film televisi, hingga dibuatkan juga versi komik, novel dan merchandise.