Mohon tunggu...
Dendinar
Dendinar Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis yang hobi nulis.

Aktivis , Penulis dan Perasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sajak Pembawa Harapan

12 September 2018   21:03 Diperbarui: 12 September 2018   21:22 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingat sajak pembawa duka

Dalam duka hanya teringat sebuah nama

Nama yang membuat hati menjadi lara

Nama yang menempa suka menjadi duka

 

Aku ingat sajak pembawa bahagia

Dalam bahagia hanya teringat sebuah nama

Nama yang membuat hari terasa berharga

Nama yang mengalihkan duka menjadi bahagia

 

Aku ingat sajak pengantar rinduku padanya

Dalam sajak itu hanya tertulis sebuah nama

Nama yang kuingat mengandung banyak makna

Makna yang tak bisa  kuintepretasikan dalam kata

 

Tapi sajak hanya alasan,

dari keinginan yang tak tertandaskan.

Kenginan bersamamu.

Bandung 12, September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun