Mohon tunggu...
Ros *
Ros * Mohon Tunggu... -

Just an ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Guru Negriku

25 November 2013   21:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

.

Guru tertindas, tenaganya diperas

Hingga tinggal ampas

Bersama haknya yang terampas

.

Guru kritis, di tumpas

Ditekan hingga sulit bernafas

Lalu perlahan mati lemas

.

Guruku....nasibmu sungguh nahas

Gajimu hanya cukup untuk membeli beras

Yang tercampur kutu-kutu beringas

.

Namun kau tetap mengabdi dengan ikhlas

Menghalau rasa malas

Menabur ilmu, tak berharap balas

.

Guruku....bersabarlah tanpa batas

Sebab Tuhan Yang Maha Welas

Mendengar do'a hamba yang tertindas

.

.

.

Didedikasikan untuk seluruh guru, terutama guru honorer di Indonesia. "Selamat Hari Guru" . . Sumber gambar: id.berita.yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun