Mohon tunggu...
Dendi Ramadhan
Dendi Ramadhan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pekerjaan-pekerjaan yang Baik

23 Februari 2018   11:30 Diperbarui: 23 Februari 2018   13:18 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil tangannya bekerja sendiri. Dan apa saja yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki kepada diri, istri, anak dan pembantunya adalah sedekah." (HR. Ibnu Majah).

Penjelasan Hadis ini mengajarkan pada umat manusia agar senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak dibenarkan seseorang muslim berpangku tangan saja atau berdoa mengharapkan rezeki datang dari langit tanpa mengiringinya dengan usaha. Namun demikian tidak dibenarkan pula terlalu mengandalkan kemampuan diri sehingga melupakan pertolongan Allah dan tidak mau berdoa kepada-Nya. Usaha yang paling baik adalah usaha yang dilakukan dengan tangan sendiri atau usaha yang menekankan kemandirian dan perdagangan.

Berdasarkan hadist Nabi SAW di atas dapat dipahami bahwa usaha yang paling baik adalah bekerja dengan tangan dan berdagang dengan baik dan benar. Hadist ini selain menegaskan keniscayaan berusaha, juga menunjukkan pekerjaan yang baik, yaitu wiraswasta yang diasosiasikan dengan tangan dan perdagangan yang diasosiasikan an jual beli yang baik. Menciptakan lapangan kerja merupakan sisi lain dari ibadah kepada Allah. Sebab, disan ia banyak membantu para hamba Allah untuk mendapatkan pekerjaan yang penghasilan guna membutuhi kebutuhannya dan keluarganya.

"Sesungguhnya Nabi Musa as. mempekerjakan dirinya sebagai buruh selama delapan tahun atau sepuluh tahun untuk menjaga kehormatan dirinya dan untuk mendapatkan makanan (halal) bagi perutnya." (HR. Ibnu Majah).

Untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus bekerja untuk bisa mendapatkan uang. Dalam menjalani aktivitas pekerjaan, manusia juga harus memperhatikan mengenai apa yang dikerjakannya untuk bisa mendapatkan uang. Aktivitas pekerjaan yang dilakukan haruslah aktivitas yang halal dan juga baik. Hal ini dikarenakan uang yang dihasilkan dari aktivitas pekerjaan yang haram tentunya tidak akan mendatangkan berkah bagi orang yang mengonsumsinya.

Sebenarnya didalam Islam tidak ada perbedaan dalam pekerjaan yang palik baik/tidak dimata Allah SWT. Semua pekerjaan adalah baik sepanjang tidak bertentangan dalam syariat Islam itu sendiri. Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang halal. Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang barokah. Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang tidak membuat kita lupa kepada-Nya. Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang akan semakin mendekatkan kita kepada diri-Nya. Pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang membuat diri kita semakin bersyukur kepada-Nya.

Mungkin kadang-kadang pernah terlintas didalam pikiran kita dan pernah juga terlintas didalam pikiran saya sendiri "Kayaknya enak ya jadi dia, punya uang banyak, hidup enak, ke kantor menggunakan kendaraan mewah, pake pakaian kerja yang bagus-bagus, semua orang hormat kepada dia." Tapi pernahkah terpikir jika kita berada di posisi dia, bisa jadi itu merupakan posisi yang tidak baik di mata Allah SWT. Bukan bermaksud su'udzon terhadap orang lain, tapi pernahkah terpikir jika kita punya uang banyak malah dapat membuat melupakan diri terhadap-Nya. Pernahkah terpikir oleh kita, kalau hidup enak malah bisa membuat kita lupa sholat kepada diri-Nya.

Pernahkah terpikir oleh kita, kalau kita ke kantor menggunakan kendaraan mewah bisa menimbulkan rasa sombong didalam diri kita. Pernahkah terpikir oleh kita, jika kita memakai pakaian yang bagus-bagus daripada orang lain bisa membuat kita memandang rendah orang lain. Dan ternyata, tidak semua hal yang enak-enak tersebut ternyata selalu bagus untuk kita. Dan mungkin pekerjaan yang sedang kita geluti masing-masing, adalah pekerjaan yang terbaik untuk kita.

Pekerjaan yang dilandasi iman kepada Allah SWT, tidak akan membuat diri kita rakus atau serakah terhadap kehidupan didunia ini. Pondasi kita dalam bekerja adalah mencari rezeki dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Bukankah kita diciptakan didunia ini hanya untuk beribadah kepada Nya. Seperti firman Allah berikut : "Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku". Pekerjaan yang dilandasi nilai ibadah akan menjauhkan kita dari mencari uang yang tidak diridhai Allah SWT.

Pekerjaan yang dilandasi nilai ibadah akan membuat kita semakin bersyukur kepada diri Nya. Mungkin dari pekerjaan yang sedang kita geluti sekarang, tidak mendapatkan hasil yang cukup banyak, terus apa solusinya. Yang pertama tentu saja bersyukur kepada-Nya terlebih dahulu,kemudian kita masih diberikan kenikmatan didalam dunia ini. Yang kedua adalah berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang ketiga tentu saja berdo'a, mohon kepada Allah SWT agar kita diberikan kelapangan rezeki, kelancaran rezeki-rezeki dan diberikan jalan yang lebih baik dari sebelumnya. Insya Allah, Allah SWT pasti akan mengijabahnya atau mengabulkannya.

Terus apa yang harus kita lakukan, jika kita berada di tempat kerja yang kurang baik, yang bisa menimbulkan celah pikiran kepada diri kita untuk mendapatkan rezeki yang haram-haram. Yang pertama, tentu saja semakin mendekatkan diri kepada diri-Nya. Yang kedua, tentu saja mencari pekerjaan halal yang lebih baik tentunya.

Satu hal lagi yang mungkin kita lupakan yaitu infaq dan shadaqah serta kewajiban lainnya. Didalam rezeki-rezeki yang kita dapatkan, terdapat hak orang lain, hak kaum dhuafa. Hak tersebut harus kita keluarkan melalui infaq dan shadaqah, serta bisa disalurkan ke masjid-masjid terdekat. Untuk besarannya sebesar 2,5% dari total rezeki-rezeki yang kita dapatkan. Besar/kecilnya tidak menjadi masalah, yang penting ikhlas demi Allah SWT. Dengan berinfaq dan shadaqah, kita telah membersihkan harta-harta yang kita miliki sekarang. Dan untuk orang-orang yang menafkahkan sebagian rezekinya, akan dibalas oleh Allah SWT berkali-kali lipat ganda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun