Mohon tunggu...
Dendi Pribadi Pratama
Dendi Pribadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi/Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saya adalah seorang pengamat politik dan penikmat produk pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Israel Serangan Sekolah Pengungsi di Tabeen, Gaza saat Shalat Subuh, 100 Orang Tewas!!!

14 Agustus 2024   08:54 Diperbarui: 14 Agustus 2024   09:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
monitorindonesia.com

Serangan terhadap sekolah pengungsi di Tabeen ini menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan di Gaza. Dunia internasional kini menghadapi tantangan besar untuk mengakhiri kekerasan dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang diadili. Sementara itu, warga Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah situasi yang semakin memburuk.

Upaya Bantuan Kemanusiaan Terhambat

Seiring dengan memburuknya situasi di Gaza, organisasi kemanusiaan internasional berupaya keras untuk memberikan bantuan kepada warga sipil yang terkena dampak. Namun, upaya tersebut menghadapi banyak hambatan, termasuk blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel di perbatasan Gaza. Blokade ini membatasi akses masuk untuk pasokan penting seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan.

"Kami mengalami kesulitan luar biasa untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Kondisi di lapangan sangat sulit, dengan serangan udara yang terus berlanjut dan akses yang terbatas," kata seorang pejabat dari Palang Merah Internasional. "Kami menyerukan kepada semua pihak untuk memfasilitasi akses kemanusiaan dan memastikan bahwa warga sipil mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan."

Selain itu, fasilitas kesehatan di Gaza yang sudah kekurangan sumber daya kini berada di ambang kehancuran. Banyak rumah sakit dan klinik yang hancur atau rusak akibat serangan, sementara yang masih beroperasi dipenuhi dengan korban luka-luka yang terus bertambah setiap hari. Tenaga medis bekerja tanpa henti, sering kali dalam kondisi yang sangat tidak aman dan tanpa perlengkapan yang memadai.

Panggilan untuk Penyelesaian Diplomatik

Konflik di Gaza telah memicu seruan dari berbagai negara dan organisasi internasional untuk mencari solusi diplomatik yang dapat menghentikan kekerasan dan mengakhiri penderitaan warga sipil. Amerika Serikat, melalui Departemen Luar Negeri, menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan sekutu-sekutu di Timur Tengah untuk mendorong gencatan senjata segera.

"Keselamatan warga sipil harus menjadi prioritas utama. Kami menyerukan semua pihak untuk segera mengakhiri permusuhan dan kembali ke meja perundingan," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Sementara itu, Uni Eropa juga mendesak diadakannya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas krisis ini. Beberapa negara anggota Uni Eropa telah menyerukan sanksi terhadap Israel jika serangan terhadap warga sipil terus berlanjut.

Krisis Pengungsi dan Trauma Berkepanjangan

Serangan ini telah memicu gelombang baru pengungsi internal di Gaza, dengan ribuan orang melarikan diri dari rumah mereka untuk mencari perlindungan di tempat-tempat yang dianggap lebih aman, meskipun keamanan tersebut sering kali bersifat sementara. Banyak dari mereka yang kini tinggal di tenda-tenda darurat dengan akses terbatas ke layanan dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun