Mohon tunggu...
Dendi Pribadi Pratama
Dendi Pribadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi/Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saya adalah seorang pengamat politik dan penikmat produk pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Israel Serangan Sekolah Pengungsi di Tabeen, Gaza saat Shalat Subuh, 100 Orang Tewas!!!

14 Agustus 2024   08:54 Diperbarui: 14 Agustus 2024   09:08 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
monitorindonesia.com

Insiden ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pemimpin dunia dan organisasi internasional. Sekretaris Jenderal PBB, Antnio Guterres, dalam pernyataannya, mengecam serangan tersebut dan menyerukan segera diakhirinya kekerasan di wilayah tersebut. "Serangan terhadap warga sipil, terutama terhadap tempat-tempat perlindungan yang seharusnya aman, tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Semua pihak harus menahan diri dan mencari jalan damai untuk menyelesaikan konflik ini."

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga mengutuk keras serangan ini dan menyebutnya sebagai kejahatan perang yang harus segera diselidiki oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC). "Israel harus bertanggung jawab atas serangan ini. Kami akan membawa kasus ini ke hadapan komunitas internasional untuk mendapatkan keadilan bagi para korban."

Dalam pernyataan resmi, kantor media pemerintah Gaza mengatakan bahwa serangan Israel menunjukkan ketidakpedulian terhadap kehidupan manusia dan hak-hak asasi sipil. Mereka menekankan bahwa sekolah tersebut bukanlah target militer, melainkan tempat perlindungan bagi warga sipil yang tidak berdaya.

Serangan ini juga telah meningkatkan tekanan internasional untuk menyelesaikan konflik Gaza dan menjaga keamanan sipil. Negara-negara dunia telah dipanggil untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keamanan bagi warga sipil.

Dengan meningkatnya tekanan internasional, komunitas global kini dihadapkan pada tantangan besar untuk meredakan ketegangan di Gaza. Respons Amerika Serikat terhadap tuduhan Palestina dan kecaman dari sekutu-sekutu internasionalnya akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah kebijakan berikutnya dan upaya menuju perdamaian yang berkelanjutan. Sementara itu, warga Gaza terus hidup di bawah bayang-bayang kekerasan yang seakan tak berujung, berharap dunia akan mendengar jeritan mereka dan bertindak untuk menghentikan penderitaan yang mereka alami.

Respons Israel

Pihak Israel, melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari operasi militer untuk menargetkan anggota militan yang bersembunyi di kawasan tersebut. "Kami telah memberikan peringatan kepada warga sipil untuk mengungsi dari daerah-daerah yang mungkin menjadi target serangan. Namun, kami sangat menyesali adanya korban sipil dalam operasi ini," kata juru bicara militer Israel.

Namun, pernyataan ini tidak banyak meredakan kemarahan internasional. Banyak pihak yang menilai bahwa serangan terhadap sekolah pengungsi adalah tindakan yang tidak proporsional dan melanggar hukum humaniter internasional.

Situasi di Gaza

Sejak eskalasi kekerasan terbaru di Gaza, ribuan warga sipil telah menjadi korban dan ratusan ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Fasilitas kesehatan di Gaza juga kewalahan menghadapi banyaknya korban yang membutuhkan perawatan, sementara pasokan medis semakin menipis.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan akses terbatas ke air bersih, makanan, dan obat-obatan. Seruan untuk gencatan senjata terus bergema, tetapi prospek perdamaian tampak semakin jauh di tengah situasi yang semakin memburuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun