Mohon tunggu...
Denaya Aulia
Denaya Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Saya memiliki hobi menonton film dan mendengarkan musik sehingga memiliki kepribadian introvert dengan suka kesunyian dan tidak suka keramaian, cukup sulit untuk beradaptasi dengan orang lain. Random sifat saya yang mungkin muncul untuk orang orang terdekat saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Tokoh Mutu (Joseph Moses Juran)

31 Maret 2024   22:33 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:35 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biografi Joseph M.Juran

Joseph M. Juran dilahirkan di Brailia, Rumania, tahun 1904. Pada usia 5 tahun Juran bersama   keluarganya   meninggalkan   Rumania   dan   transmigrasi   ke   Amerika   Serikat. Pada tahun 1924, Joseph Juran menerima gelar sarjana (BSc.) di bidang teknik elektro. Dia pertama kali memperoleh pengalaman dalam kualitas dan manajemen mutu tidak lama setelah bergabung dengan Bell Telephone Laboratories. Juran menerima gelar Master of Laws (LL.M.) pada tahun 1935, namun ia tidak pernah berpraktek hukum selama karirnya. Sebelum akhir Perang Dunia II, Juran memulai karir baru sebagai konsultan lepas, menggabungkan pekerjaan ini dengan posisi sebagai asisten profesor di Universitas New York. Kombinasi ini memungkinkan dia untuk mengajar kursus manajemen mutu, mengadakan seminar meja bundar dengan para eksekutif, dan menjalankan berbagai proyek dengan klien besar seperti Gillette, Hamilton Watch Company, dan BorgWarner.

 Jepang merupakan negara yang menarik perhatian Juran setelah Perang Dunia II. Edisi pertama Manual Pengendalian Mutu datang ke Jepang pada tahun 1951 atas undangan Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang (JUSE). Setelah tiba di Jepang, Joseph Juran bekerja di berbagai perusahaan manufaktur dan mengajar manajemen mutu di Hakone, Universitas Waseda, Osaka, dan Koyasan. William Edwards Deming fokus pada pengendalian proses statistik, sementara Joseph Juran dan Kaoru Ishikawa fokus pada manajemen mutu. Julan mempersiapkan sesi pelatihan untuk manajer menengah dan senior. Pelatihannya terhadap para manajer senior menemui perlawanan di Amerika Serikat, namun para manajer Jepang dengan sepenuh hati menerima ide-idenya. Bahkan, hal ini berdampak pada Jepang dan Amerika Serikat.  

Dua puluh tahun setelah Joseph Juran tiba di Jepang, karyanya mulai membuahkan hasil. Pabrikan Jepang menjadi pemimpin dalam kualitas dan menyebabkan krisis di Amerika Serikat pada tahun 1980 karena masalah kualitas. Joseph Juran tetap menjadi konsultan aktif hingga tahun 1990-an. Beliau telah memberikan jasa konsultasi ke berbagai organisasi di Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat, seperti Philips, Xerox, Volkswagen, Toyota dan lain-lain. Joseph juga pendiri Juran Institute dan Juran Foundation. Dia meninggal pada usia 103 tahun karena stroke. 

Konsep Mutu ( Joseph M. Juran)

Juran mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian use), yang berarti bahwa produk atau layanan tersebut harus sesuai dengan esensinya dibutuhkan atau diharapkan oleh pengguna. Zhu Lan selanjutnya memperkenalkan ketiganya . Proses Pengembangan Mutu atau biasa dikenal dengan Trilogi Juran. Manajemen mutu memanfaatkan tiga proses manajemen tersebut secara ekstensif: 

a) Perencanaan mutu 

b) Pengendalian mutu 

c) Peningkatan kualitas 

Menurut Juran, inilah proses pencapaian kualitas Termasuk tiga tahap: perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan pengendalian kualitas perbaikan mutu.

 A) Perencanaan Mutu/Quality Planning 

Perencanaan nilai menjadikan suatu daya upaya secara tertata kepada melebarkan peranti (muatan dan jasa) yang bisa mengesahkan kebutuhan konsumen terpenuhi. Alat dan petunjuk ancangan nilai digabungkan bersama tambah perlengkapan teknologi kepada peranti terpaku yang sedang dikembangkan dan disampaikan. Perencanaan nilai menjadikan sealiran gelagat usul bagian dalam daya upaya menjemput sealiran nilai tuntunan. Perencanaan yang masak dan saksama sangat diperlukan agar pertambahan dan pemecahan nilai tuntunan bisa dilakukan tambah baik. Sehingga nilai pendidikkan yang berperan sealiran target dari daya upaya penyelenggaraan tuntunan bisa diraih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun