Memasuki revolusi industri 4.0, hampir semua bidang merubah cara konvensional menjadi digital. Hal ini menunjukkan jika teknologi memiliki peranan penting dalam semua aspek kehidupan. Hampir setiap orang dalam bidang apapun menggunakan teknologi. Bahkan mereka yang menguasai teknologi bisa dikatakan memiliki peluang lebih baik dibandingkan yang tidak menguasai.
Teknologi telah menjadi hal yang krusial dalam hidup manusia. Terlebih di saat pandemi seperti saat ini. Hampir seluruh aktivitas terhubung dengan teknologi. Semua orang membutuhkan teknologi, baik sekedar untuk mendapatkan informasi, bekerja, belajar, mendapatkan hiburan bahkan untuk komunikasi. Tidak dapat dipungkiri jika teknologi memang memiliki peran yang sangat penting bagi siapapun tanpa terkecuali.
Kebutuhan Penyandang Tunanetra
WHO menjelaskan bahwa definisi tunanetra adalah mereka yang tidak dapat membaca dalam jarak tertentu. Sedangkan beberapa ahli mengatakan tunanetra bukan hanya untuk mereka yang tidak bisa melihat. Mereka yang mampu melihat tetapi terbatas juga dikategorikan dalam penyandang tunanetra. Kurangnya kemampuan dalam penglihatan tentu sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Bahkan dapat dikatakan sulit jika tidak dapat beradaptasi dan melakukan penyesuaian.
Penyandang tunanetra sebagai bagian dari kehidupan sosial, tentu juga memiliki kebutuhan dasar yang sama dengan masyarakat normal pada umumnya. Para tunanetra memiliki kebutuhan untuk belajar, bekerja ataupun kebutuhan dalam menjalankan rutinitas di tengah masyarakat.
Kemajuan teknologi memang perlahan akan membawa semua orang masuk ke dalam era digital. Tapi menjadi kekhawatiran jika kemajuan ini tidak dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus pada penglihatannya. Jika melihat realita yang ada, masih ada tunanetra yang bekerja sebagai pemijat tradisional dengan penghasilan rendah di beberapa daerah. Dengan kata lain, sebagian dari tunanetra masih berada di garis kemiskinan. Hal ini membuat mereka juga masih bergantung pada pemberian pihak lain, semisal bantuan sosial dari pemerintah setempat.
Melihat jumlah penyandang tunanetra yang tidak sedikit dan masih adanya ketimpangan ekonomi sosial, maka inovasi teknologi harus diciptakan. Kemajuan teknologi telah membawa semua orang memasuki era digital, begitu juga seharusnya dengan mereka yang memiliki kebutuhan khusus pada penglihatannya. Dengan diciptakannya alat-alat yang dapat membantu tunanetra lebih dekat dengan teknologi, maka besar harapan gangguan penglihatan tidak akan menjadi kendala untuk beradaptasi di tengah kemajuan zaman.
Teknologi Bagi Tunanetra
Seiring berkembangnya zaman, teknologi memang mengalami kemajuan pesat. Hidup manusia telah dimanjakan dengan adanya teknologi. Kenyataanya, banyak hal positif yang didapat dari kemajuan teknologi. Hal ini juga yang seharusnya dirasakan oleh para penyandang tunanetra.
Penyandang tunanetra meskipun mengalami kekurangan dalam hal penglihatan, tetapi mereka memiliki kemauan dan kemampuan berpikir yang sama seperti masyarakat non tunanetra. Banyak kemampuan mereka yang tidak dapat diaktualisasikan karena minimnya aksesibilitas terhadap teknologi. Seharusnya penyandang tunanetra mendapat kesempatan yang sama dalam hal penggunaan teknologi.
Jika penggunaan teknologi bagi tunanetra dapat terus dikembangkan, mereka akan dibawa keluar dari ketergantungan terhadap orang lain. Para penyandang tunanetra dapat berlatih dan belajar mandiri. Teknologi bagi tunanetra menjadi bagian dari suatu upaya untuk membebaskan mereka dari keterbatasan.
Teknologi sedikit banyak akan membantu para tunanetra mendapat kemudahan akses informasi. Bukan hanya itu saja, para tunanetra juga lebih mudah beraktivitas dan mengembangkan kemampuan mereka meskipun dalam keterbatasan penglihatan. Teknologi dapat dimanfaatkan para penyandang tunanetra ataupun yang memiliki gangguan penglihatan parsial dalam memenuhi kebutuhan.
Sebagai contoh, penerjemah huruf Braille. Salah satu cara tunanetra memperoleh informasi adalah dengan huruf Braille, yang diciptakan oleh Louis Braille. Huruf Braille biasanya mempresentasikan alfabet, angka, simbol matematika, ilmiah, dan masih banyak lagi. Dengan kemajuan teknologi, sekarang ada alat modern yang dapat mengakomodasi huruf Braille, yaitu penerjemah huruf braille.Â
Penerjemah huruf Braille membantu komunikasi para tunanetra lebih mudah, karena dapat membaca huruf normal ke huruf Braille. Ini adalah salah satu contoh teknologi yang telah mendukung tunanetra untuk mampu beradaptasi dengan mudah di tengah masyarakat secara mandiri.
Adanya inovasi teknologi akan membantu orang-orang dengan keterbatasan penglihatan agar dapat melakukan aktivitas layaknya orang dengan penglihatan normal. Jika semakin banyak teknologi yang dikembangkan untuk para tunanetra, maka mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang mandiri dan dapat berkarya di masyarakat secara inklusif bersama mereka yang non tunanetra.
Teknologi menjadi salah satu pendukung dalam meningkatkan kehidupan masyarakat tunanetra menjadi lebih baik. Penggunaan teknologi akan mempermudah berbagai aspek yang sebelumnya memiliki hambatan untuk dilakukan. Teknologi juga akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri penyandang tunanetra untuk melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Teknologi menjadi salah satu strategi dan solusi terbaik dalam mendukung tunanetra agar mampu menjalani hidup mandiri, bahagia dan bermakna di tengah masyarakat tanpa merasa dibedakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H