Dari tahun ke tahun, Ramadan berlalu begitu cepat. Dengan waktu yang singkat, sangat disayangkan jika kita tidak bisa mengambil makna dari Ramadan yang dilalui. Ramadan di dalam Islam menjadi bulan yang mulia dan istimewa kedudukannya. Karenanya, Ramadan menjadi waktu yang baik untuk kita intropeksi diri, memohon ampun, bertobat, memperbaiki kesalahan dan kekeliruan antar sesama manusia.
Memaksimalkan perenungan diri saat Ramadan akan terbantu dengan adanya hadis dan ayat yang diterapkan. Saat Ramadan, setiap individu memiliki doa, hadis dan ayat yang paling diingatnya sendiri untuk membantu perenungan menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti hadis riwayat Abu Daud dan Imam Muslim, serta surat Al-Hasyr, menjadi yang paling diingat saat Ramadan karena membantu menjauhi sifat buruk dan menggantinya dengan sifat husnuzan.
Hadis Riwayat Abu Daud dan Imam Muslim
Diriwayatkan Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah oleh kamu sekalian sifat hasad (dengki) karena hasad dapat memakan seperti api memakan kayu bakar."
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah menasihati kaum Muslimin, "Agar kalian jangan saling menghasut, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi dan jangan menjual barang yang sudah dijual kepada orang lain. Dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara."
Dari dua hadis ini ditekankan kepada setiap muslim, sebisa mungkin menjauhi sifat iri dengki dan berbaik sangka kepada semua sesama tanpa membeda-bedakan.
Surat Al-Hasyr Ayat 10
Surat Al-Hasyr diturunkan di Madinah, saat terjadi peristiwa pengusiran Bani Naahir. Dijelaskan bahwa terusirnya Bani Naahir karena mengkhianati perjanjian dengan Rasulullah Saw. Rencana jahat untuk membunuh Rasulullah gagal, karena Allah Swt telah mengabarkan perihal rencana jahat tersebut melalui malaikat Jibril.
Petikan dalam ayat 10 surat Al-Hasyr berbunyi, Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang."
Dari petikan surat Al-Hasyr ayat 10, ada kebaikan yang bisa diambil yaitu saling mendoakan agar dosa-dosanya diampuni, baik yang sekarang ataupun yang terdahulu. Berdoa bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Berdoa untuk diri sendiri memang membahagiakan, tetapi berdoa untuk orang lain, kebaikan dan kebahagiaanya jauh lebih besar. Berdoa untuk orang lain tidak mudah jika tidak terbiasa, karenanya ayat ini menjadi teguran bagi kita agar tidak memikirkan diri sendiri, tetapi juga mau peduli dengan orang lain.
Dari hadis riwayat Abu Daud dan Imam Musli, juga surat Al-Hasyr ayat 10 dapat diartikan jika seorang muslim yang baik tidak boleh menyimpan kedengkian, dendam bahkan permusuhan. Ada hubungan persaudaraan antar sesama manusia. Kita diingatkan untuk memiliki keimanan, keikhlasan dan toleransi yaitu tolong menolong antar sesama manusia.
Sebagai manusia, kita pasti memiliki sisi baik dan buruk. Hanya saja terkadang karakter buruk lebih mudah mendominasi. Hal ini menumpulkan pikiran sehat dan nurani kemanusiaan kita. Jika dibiarkan maka karakter buruk ini akan berbahaya bagi diri kita dan juga kerukunan umat manusia. Mengingat bahwa Ramadan adalah waktunya untuk berbenah diri menjadi pribadi lebih baik, alangkah baiknya memiliki hadis ataupun ayat yang paling diingat saat Ramadan guna menjadi penyemangat dan pengingat untuk selalu melakukan kebaikan dan juga perintah Allah Swt.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H