Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kotak Hadiah, Berbagi Kebahagiaan Bersama JNE

30 Desember 2020   09:00 Diperbarui: 30 Desember 2020   09:05 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia, satu kata yang sangat sederhana, tapi semua orang mencarinya. Setiap orang memang berhak untuk bahagia karena rasa bahagia bukanlah milik orang tertentu. Oleh karenanya hasrat untuk bahagia harus mencakup kebahagiaan orang lain.  

Hal ini selaras dengan pernyataan pemikir-pemikir hebat yang mengatakan bahwa kebahagiaan berasal dari berbagi dengan orang lain. Salah satunya pernyataan dari Winston Churchill, "We make a living by what we get. We make a life by what we give". Kita menghidupi diri dari apa yang kita dapatkan, tapi kita menciptakan kehidupan dengan apa yang kita beri. Berbagi adalah jalur kuat untuk membentuk kepribadian dan kebahagiaan.

Kemauan untuk berbagi akan menetralisir energi negatif dan menciptakan pengalaman emosi positif. Sekecil apapun yang dapat kita berikan, akan memberikan dampak berarti bagi mereka yang sedang membutuhkan saat itu. Menolong orang lain hakikatnya kita sedang menolong diri sendiri dan dunia tempat kita singgah. Memiliki kesadaran untuk berbagi menjadi penting agar kebahagiaan dan harmonisasi antara diri kita dan seluruh penghuni kehidupan dapat tercipta.

Sebagai makhluk sosial kita kerap dikenalkan dengan serangkaian peraturan dan norma dalam menjalani hidup. Bahkan kita sudah diajarkan sejak kecil jika kebiasaan memberi lebih baik daripada menerima. Berbagi bukan tentang kemampuan, tapi sebuah kemauan. Dengan kemauan untuk berbagi, kehidupan terasa lebih bermakna. Inilah yang disebut sebagai kebahagiaan  sejati, kebahagiaan yang nyata dan tidak bersifat sementara.

Memahami Arti Kebahagiaan 

Cikimm.com
Cikimm.com
Bahagia bisa bersifat subjektif, tapi bahagia juga bisa bersifat fluktuatif. Namun, sudahkah kita memahami arti kebahagiaan itu sendiri? Keinginan apa yang bisa membuat kita bahagia? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar klise dan dianggap sebagai pertanyaan retoris. Tetapi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini justru mempengaruhi cara kita melihat dunia dan menjalani hidup sebagai makhluk sosial.

Kebahagiaan merupakan pandangan dari setiap individu yang dipengaruhi oleh suatu keadaan, suasana hati atau perasaan positif yang sedang dialami. Setiap orang memiliki definisi masing-masing, tergantung dari sudut pandang dan indikator yang digunakan. Tetapi satu hal yang pasti, bahagia adalah perasaan yang dapat dialami oleh siapapun.

Tidak ada yang mengetahui kapan kebahagiaan akan muncul, karena bahagia bukanlah hal konkret yang bisa diukur. Bahkan tidak ada variabel pasti untuk mengukur sebuah kebahagiaan. Rasa bahagia menyangkut hati dan pikiran kita, bisa dikatakan memiliki sifat yang pribadi. Apa yang membuat kita bahagia, bagaimana cara untuk bahagia, semua tergantung dari kita mengartikan kebahagiaan itu sendiri.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa kebahagiaan adalah sebuah perjalanan dan bukanlah sebuah tujuan hidup. Ungkapan ini seakan memberikan gambaran bahwa mencapai tujuan tertentu belum tentu memberikan kebahagiaan. Jika mengingat tujuan yang kerap kita perjuangkan dalam hidup, seperti memiliki pekerjaan impian, memiliki penghasilan besar, membeli rumah dan mobil impian, kita memang akan merasa bahagia jika mendapatkan kesempatan untuk mencapai salah satunya. Tetapi kebahagiaan itu terasa hanya sementara.

Saya dulu selalu berpikir bahwa kebahagiaan adalah sebuah tujuan. Bahagia dalam artian dapat memiliki apa yang belum saya miliki saat itu. Intinya adalah mendapatkan kesuksesan dan memiliki tempat dalam kehidupan sosial. Ketika tujuan bekerja di sebuah bank BUMN tercapai, saya bahagia di awal. Tetapi kehidupan tidaklah sempurna seperti yang saya bayangkan. Celah dilematis sebagai seorang ibu dan wanita karir menjadi hambatan untuk memiliki kebahagiaan secara berkelanjutan. Hidup rasanya menjadi tidak berwarna, hingga saya memutuskan pensiun dini pada tahun 2016 silam.

Kebahagiaan itu ibarat seekor kupu-kupu, semakin dikejar semakin menjauh. Selalu ada keinginan dibalik sebuah keinginan dan selalu ada tujuan dibalik sebuah tujuan. Pada titik ini kita tidak akan pernah merasa bahagia, karena selalu ada rasa tidak puas terhadap pencapaian diri. Seketika saya tersadar akan hal penting dalam hidup. Kebahagiaan bukanlah tentang tujuan, tapi sebuah perjalanan. Dalam perjalanan hidup, saya menemukan arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kebahagiaan bukanlah hal yang bisa disentuh ataupun digenggam. Bahagia itu sangat sederhana. Hati yang ringan tanpa beban, sebuah kelegaan karena dapat memberi manfaat kepada orang lain dengan apa yang bisa dilakukan, itulah kebahagiaan sesungguhnya bagi saya.

Kurir Pembawa Kebahagiaan

Banyak orang terpaku pada narasi "bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan." Padahal kita sendiri yang menciptakan rasa bahagia, karena kebahagiaan tergantung dari kemampuan pikiran dalam menafsirkan sesuatu. Kebahagiaan harus diusahakan pemenuhannya bukan untuk diri sendiri saja. Bahagia menjadi sangat sederhana jika kemampuan seseorang dapat menjadi sebuah instrumen untuk berbagi kepada sesama, baik keluarga dekat maupun orang lain.

Tidak perlu menunggu memiliki harta berlimpah untuk berpartisiasi dalam setiap kebaikan yang ada. Karena berbagi tidak selalu tentang uang, bisa saja berupa benda atau barang yang kita miliki. Berbagi memang kerap identik dengan acara sosial, menyantuni anak yatim dan memberi makan orang terlantar. Tetapi berbagi juga dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti cerita yang saya sajikan berikut.

Singkat cerita, pada tanggal 5 Desember 2020, saya mendapatkan email pemberitahuan sebagai juara dua dalam lomba menulis opini. Mengikuti lomba menulis bukanlah hal yang mudah, karena kita harus menyisihkan tulisan-tulisan dari peserta lain yang sangat kreatif, baik dari isi hingga penyajiannya. Wajar jika ada kelegaan dan kenikmatan karena telah diganjar hadiah dari kegiatan menulis yang saya lakukan.

Dokpri
Dokpri

Bagi saya, kegiatan lomba menulis adalah pekerjaan seni penuh makna yang tidak bisa diukur berdasarkan statistik. Tidak seperti lomba lari yang langsung terlihat jawaranya. Disinilah tantangan untuk menguji kapasitas saya sebagai penulis.

Dalam email pemberitahuan, panitia lomba tidak pernah menyebutkan tanggal pasti pengiriman hadiah. Saya hanya diminta mengirimkan data diri untuk mempermudah pengiriman barang. Pikiran saya dipenuhi dengan kalimat-kalimat "bagaimana jika barang tidak sampai. Jika barang rusak harus minta pertanggungjawaban siapa?"

Kemungkinan mendapatkan barang rusak tentu ada, terutama jika panitia lomba tidak menggunakan ekspedisi yang tepat. Namun, pada tanggal 13 Desember 2020, tepatnya pukul 16.30 kekhawatiran saya sirna seketika.

"Paket." Sunggingan senyum seketika terulas dari bibir mendengar suara kurir JNE di depan rumah. Saya sempat dibuat terkesan saat itu, karena kurir tidak sekedar mengantarkan paket ke alamat pelanggan. Lebih dari itu, kurir yang ramah dan sangat bertanggung  jawab dalam memastikan keamanan paket yang diterima, "Dicek dulu mbak barangnya, karena sudah diasuransikan bisa diklaim jika ada kerusakan. Nanti bisa saya bantu untuk dokumentasi dan laporan ke kantor."

JNE.co.id
JNE.co.id

Sebenarnya mengirim barang menggunakan jasa ekspedisi adalah hal yang sangat umum, terutama sejak berbelanja di e-commerce menjadi tren selama pandemi. Tetapi jika barang yang dikirim adalah ponsel, tidak semua ekspedisi bersedia mengirimkan barang tersebut.

Asuransi dan packaging center menjadi fasilitas penunjang JNE untuk menjamin keselamatan barang terhadap berbagai macam resiko yang bisa saja terjadi dalam pengiriman barang. Kemasan tambahan seperti kotak kayu ataupun kantong plastik pelindung sebagai segel barang menjadikan paket lebih rapi. Dari sisi kualitas keamanan isi paket pun terjaga secara maksimal. Tidak heran jika JNE masih bisa bertahan selama 30 tahun di kala persaingan industri logistik semakin ketat.

Kantong plastik Pelindung JNE (Dokpri)
Kantong plastik Pelindung JNE (Dokpri)

JNE telah memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggannya. JNE mampu menjalankan peran sebagai perusahaan logistik yang dapat diandalkan, bukan sekedar mengantar paket bagi penerima tapi juga mengantar kebahagiaan kepada banyak orang.

Secara normatif memberi dan berbagi kepada orang lain sejatinya bagian dari berbuat kebaikan. Berlandaskan kelegaan hati dengan memberi manfaat kepada orang lain, maka hadiah saya berikan kepada suami. Memang keadaan saat itu suami tengah membutuhkan ponsel untuk bekerja karena ponsel lama rusak termakan usia. Apakah suami saya bahagia? Tentu saja, dia melihat keikhlasan saya untuk memberi kotak hadiah kepadanya, hasil jerih payah yang seharusnya menjadi milik saya sendiri.

Hadiah tidak lecet sedikitpun (Dokpri)
Hadiah tidak lecet sedikitpun (Dokpri)

Pengalaman saya dengan JNE bukan hanya memberikan kebahagiaan untuk saya pribadi. Namun, saya juga telah mewujudkan kebahagiaan suami. Ada kelegaan dan rasa bahagia atas pencapaian diri, sekaligus bisa memberikan manfaat dari kemampuan menulis saya untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga.

Konektivitas antara Kebahagiaan dan Berbagi

Grafis (Dokpri)
Grafis (Dokpri)
Martin Seligman, Seorang tokoh psikologi positif dalam salah satu teorinya mengatakan "Virtue of humanity and love", nilai-nilai kemanusiaan dan cinta tidak bisa dilepaskan dari kebahagiaan.  Dapat diartikan bahwa manusia seyogyanya memupuk kedermawanan dalam dirinya. Sikap mengasihi, berempati terhadap sesama, menebar kebaikan meskipun sederhana akan memberikan kebahagiaan dalam benak orang di sekitar kita yang mungkin sedang membutuhkan.

Dari sudut pandang ilmiah, saat kita melakukan hal yang menyenangkan, ada zat kimia di otak yang aktif disebut endorfin. Secara psikologis, perilaku baik seperti berbagi dan memberi dapat merangsang produksi endorfin. Ketika kita menolong orang lain yang sedang membutuhkan, tentu ada rasa bahagia karena bisa bermanfaat. Dengan demikian, keinginan untuk melakukan kebaikan kepada orang lain akan meningkat agar hidup terasa lebih bermakna. Dengan kata lain, berbagi memiliki kekuatan untuk membawa kebahagiaan.

Berbagi mengajarkan kita untuk peduli terhadap orang lain. Bentuk kepedulian yang sederhana seringkali membuat orang lain merasa berarti dan dipedulikan. Apa yang kemudian didapat? Kita merasa bahagia, orang lain juga merasakan kebahagiaan.

Bukan sekedar isapan jempol belaka bahwa menolong orang lain bisa membuat perasaan bahagia. Hubungan antara kebahagiaan dan berbagi adalah siklus yang berkesinambungan. Ketika seseorang berbagi, akan muncul perasaan bahagia. Jika merasa bahagia maka seseorang akan memberi lebih banyak dan menjadi lebih bahagia lagi. Berbagi itu ibarat mesin pencipta kebahagiaan, kurir pembawa senyuman dan obat hati yang terbebani. Dengan berbagi kita bisa menciptakan sejuta cerita kebahagiaan. 

JNE (Facebook)
JNE (Facebook)

Meski tidak selalu memiliki definisi yang sama, namun kebahagiaan adalah perasaan yang pasti dimiliki semua orang. Kita hanya perlu menciptakan arti bahagia dan terus membaginya kepada orang lain. Seperti JNE yang telah menjadi kurir pengantar kebahagiaan, terus menciptakan kebahagiaan bagi banyak orang selama tiga dekade.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun