Mohon tunggu...
Denalia Puspita Ayu
Denalia Puspita Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

TETAP SEMANGAT SAMPAI TAMAT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak, Budaya, dan Pembelajaran Perspektif Vygotsky

19 November 2024   00:41 Diperbarui: 19 November 2024   00:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas: Budaya memberikan anak-anak rasa identitas dan belongingness. Ketika mereka merasa terhubung dengan suatu budaya, mereka lebih percaya diri dan memiliki harga diri yang tinggi.

Tantangan: Di sisi lain, keterlibatan yang terlalu dalam dalam suatu subkultur dapat juga menjadi tantangan dalam pembelajaran. Misalnya, tekanan untuk konformitas dalam kelompok dapat menghambat anak untuk mengeksplorasi minat lain atau mencapai prestasi akademik yang optimal.

Pembelajaran yang Responsif terhadap Anak Budaya

Untuk memaksimalkan potensi anak budaya dalam pembelajaran, perlu pendekatan yang tepat, yaitu:

Mengenali dan menghargai keragaman budaya: Guru perlu memahami dan menghargai keragaman budaya yang ada di kelas. Dengan begitu, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan membuat semua siswa merasa diterima.

Menggabungkan minat budaya ke dalam pembelajaran: Guru dapat mengintegrasikan minat dan minat budaya siswa ke dalam materi pelajaran. Misalnya, jika ada siswa yang menyukai musik, guru dapat menggunakan musik sebagai media pembelajaran.

Memberikan kesempatan untuk berekspresi: Anak budaya perlu diberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui berbagai cara, seperti membuat karya seni, menulis, atau tampil di depan kelas.

Membangun hubungan yang kuat: Guru perlu membangun hubungan yang kuat dengan siswa, termasuk anak budaya. Dengan begitu, guru dapat lebih memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi.

Proyek kelompok: Siswa dapat bekerja sama dalam proyek kelompok yang berkaitan dengan budaya mereka. Misalnya, membuat presentasi tentang tradisi atau tokoh penting dalam budaya mereka.

Diskusi kelas: Guru dapat memulai diskusi kelas tentang berbagai topik yang relevan dengan budaya siswa, seperti musik, film, atau isu sosial.

Kunjungan lapangan: Guru dapat membawa siswa untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan budaya mereka, seperti museum, galeri seni, atau festival buday

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun