Mohon tunggu...
denafitrah balongpasiki
denafitrah balongpasiki Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru penggerak angkatan 2 Sumbawa yg senang dengan menulis saya sekolah dan menjadi pengajar di SDN PANUA Kec. Alas

Saya sangat senang dengan tantangan dan hobi saya adalah penulis dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendampingan Individu

2 Desember 2022   22:12 Diperbarui: 2 Desember 2022   22:17 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendampingan Individu 2 kali ini fokus pada membangun visi dan prakarsa perubahan di sekolah. Mengapa materi ini diberikan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP)? Alasannya bukan hanya karena CGP ini disiapkan untuk menjadi pemimpin nantinya, namun proses ini harus diketahui dan dirasakan oleh seluruh warga sekolah. Itulah sebabnya kali ini dilaksanakan simulasi penyusunan visi dan prakarsa perubahan.

Sebagai sebuah cita-cita, visi tidak boleh hanya menjadi pajangan di sekolah. Hanya diketahui oleh segelintir orang, atau kelompok tertentu. Visi harus menjadi cita-cita semua warga sekolah termasuk wali murid yang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Alasannya sekolah milik bersama, dan visi adalah cita-cita bersama yang membutuhkan kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi secara terus menerus. Cita-cita tak mungkin diraih sehari dua hari, tentu butuh waktu lama untuk merealisasikannya. Terlebih melibatkan banyak orang dan kalangan. Itulah mengapa perlu rekayasa lingkungan dengan berbagai prakarsa perubahan lewat program-program kerja di sekolah.

Program kerja ini nanti akan terbaca dalam penggunaan anggaran sekolah. Maka visi sekolah akan nampak dalam semua program sekolah dan disupport penuh dengan anggaran yang ada. Namun yang harus diingat pengawasan dan evaluasi setiap program juga tetap dilakukan. Program tanpa evaluasi adalah perbuatan sia-sia. 

Jika ini sungguh terlaksana di sebuah sekolah, bukan hanya kuantitas yang akan terpenuhi, kualitas juga akan tercapai.

Mari menoleh pada posisi kita saat ini, sudahkah rekayasa lingkungan itu optimal terjadi? Sudahkah semua warga sekolah tahu dan paham visi yang diharapkan? Apakah setiap indivudu dalam sekolah sadar akan perannya masing-masing terhadap keberhasilan visi tersebut? Jawabannya tentu kita yang paling tahu.

Untuk CGP-CGP hebat, mari terus belajar, bergerak, tergerak, dan menggerakkan. Karena tak ada kata cukup untuk sebuah pengetahuan. Namun kedudukan bukan akhir dari sebuah ilmu. Ilmu bermuara pada aplikasi, sebab ilmu yang diamalkan akan berbuah lebat dan akan memunculkan benih benih kebaikan lainnya. 

#BGPNTB

#MerdekaBelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun