Mohon tunggu...
Abdillah
Abdillah Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Juara Pak Guru

13 Juni 2024   22:42 Diperbarui: 13 Juni 2024   23:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau dan pegunungan, hiduplah seorang guru bernama Pak Budi. Pak Budi adalah sosok yang sangat dihormati dan dicintai oleh murid-muridnya. Namun, ada satu rahasia kecil yang jarang diketahui oleh orang luar: Pak Budi punya hobi yang cukup unik, yaitu menyabung ayam.

Pak Budi mengajar di sebuah sekolah dasar di desa tersebut. Setiap pagi, ia berangkat dengan sepeda tua, membawa buku-buku dan senyum tulus yang selalu menyapa setiap orang yang ditemuinya di jalan. Murid-muridnya, dari kelas satu sampai kelas enam, sangat antusias setiap kali dia masuk kelas, karena Pak Budi selalu punya cara yang kreatif dan menyenangkan dalam mengajar.

Namun, di balik sosoknya yang santun dan penuh dedikasi itu, Pak Budi menyimpan rahasia kecilnya. Setiap sore, setelah pulang mengajar, ia menuju ke kandang ayam di belakang rumahnya. Di sana, ia merawat ayam-ayam jagonya dengan penuh kasih sayang. Ayam-ayam tersebut tidak hanya diberi makan, tetapi juga dilatih dan dirawat dengan teliti. Pak Budi percaya bahwa kesabaran dan ketekunan dalam merawat ayam-ayamnya adalah cerminan dari prinsip-prinsip yang ia ajarkan di sekolah.

Pak Budi tidak pernah memamerkan hobinya ini. Dia menyadari bahwa sabung ayam adalah kegiatan yang kontroversial. Namun, bagi Pak Budi, menyabung ayam adalah seni, sebuah tradisi yang telah diwariskan oleh ayahnya. Ayah Pak Budi dulu adalah seorang juara sabung ayam di desanya. Dari ayahnya, Pak Budi belajar bagaimana merawat ayam dengan baik dan memperlakukan mereka dengan hormat.

Suatu hari, desas-desus tentang hobi Pak Budi mulai terdengar di kalangan murid-muridnya. Awalnya, mereka terkejut. "Pak Budi nyabung ayam? Guru kita yang baik hati?" Mereka sulit mempercayai hal itu. Hingga suatu sore, beberapa murid yang penasaran memutuskan untuk mengintip ke belakang rumah Pak Budi.

Mereka melihat Pak Budi dengan lembut memegang ayam jagonya, mengelus bulunya dengan penuh kasih sayang. Murid-murid itu tertegun melihat gurunya yang begitu sabar dan telaten. Mereka menyadari bahwa hobi Pak Budi tidak mengurangi rasa hormat mereka, malah menambah kekaguman mereka terhadapnya.

Keesokan harinya, di sekolah, seorang murid bertanya, "Pak Budi, kenapa Bapak suka menyabung ayam?"

Pak Budi tersenyum, mengusap rambut murid tersebut, dan berkata, "Anak-anak, setiap orang punya hobi. Hobi saya adalah merawat ayam. Saya belajar banyak dari merawat mereka tentang kesabaran, ketekunan, dan tanggung jawab. Sama seperti mengajar kalian di sini."

Para murid mengangguk-angguk, mulai memahami bahwa setiap orang memiliki sisi lain yang mungkin tidak selalu diketahui orang lain. Mereka juga belajar bahwa hobi tidak harus menjadi penghalang untuk menjadi orang yang baik dan berdedikasi.

Suatu hari, di desa itu diadakan lomba sabung ayam tahunan. Tanpa sepengetahuan murid-muridnya, Pak Budi mengikuti lomba tersebut. Ayam jagonya tampil dengan gagah, menunjukkan ketangguhan dan keuletan yang luar biasa. Akhirnya, ayam Pak Budi keluar sebagai juara. Berita kemenangan ini menyebar ke seluruh desa, termasuk ke telinga murid-muridnya.

Murid-murid Pak Budi merasa bangga. Mereka kini memahami bahwa di balik kesederhanaan dan kerendahan hati gurunya, ada kekuatan dan keuletan yang luar biasa. Kemenangan itu bukan hanya kemenangan bagi Pak Budi, tapi juga bagi murid-muridnya yang belajar tentang nilai-nilai kehidupan dari seorang guru yang punya hobi unik.

Pak Budi terus mengajar dengan semangat, dan hobi menyabung ayamnya tetap menjadi bagian dari hidupnya. Bagi murid-muridnya, Pak Budi adalah contoh nyata bahwa dedikasi dan cinta pada apa yang kita lakukan, baik itu mengajar atau merawat ayam, adalah kunci untuk menjadi juara sejati dalam kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun