Di sebuah desa kecil yang terpencil, lima mahasiswa dari universitas terkenal tiba untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Desa ini, Desa Suka Maju, terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga penuh dengan cerita mistis yang menarik. Lima mahasiswa tersebut adalah Dinda, Raka, Bayu, Tari, dan Nisa.Â
Hari pertama mereka di desa dimulai dengan hangat. Kepala Desa, Pak Hadi, menyambut mereka dengan ramah dan memperkenalkan mereka kepada warga desa. Mereka ditempatkan di sebuah rumah tua yang konon katanya memiliki sejarah panjang.
"Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di sini, ya," pesan Pak Hadi dengan senyum penuh arti. "Dan satu lagi, jangan pergi ke Hutan Bambu pada malam hari."
Penasaran, mereka menanyakan alasan larangan tersebut, tetapi Pak Hadi hanya tersenyum dan berkata, "Hutan itu penuh dengan misteri."
Malam pertama mereka di rumah tua itu berjalan dengan tenang. Namun, pada malam kedua, suara-suara aneh mulai terdengar dari arah Hutan Bambu. Suara gemerisik daun dan sesekali terdengar seperti ada yang berbisik.
"Apakah kalian mendengar itu?" tanya Dinda dengan suara bergetar.
Raka mengangguk, "Iya, ini aneh sekali. Mungkin kita seharusnya menyelidikinya."
Meski agak takut, rasa penasaran mereka lebih besar. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke Hutan Bambu pada malam ketiga. Dengan membawa senter dan peralatan lain, mereka memasuki hutan yang gelap dan sunyi. Semakin dalam mereka masuk, suara-suara aneh itu semakin jelas terdengar.
Tiba-tiba, Bayu melihat sesuatu yang bergerak cepat di antara pepohonan. "Lihat! Apa itu?" serunya sambil menunjuk.
Semua mata tertuju pada arah yang ditunjuk Bayu, tetapi yang mereka lihat hanya bayangan samar. Mereka terus berjalan hingga menemukan sebuah gubuk tua yang tampak terlantar. Di depan gubuk itu, ada seorang pria tua dengan pakaian kumal duduk sambil tersenyum.
"Saya tahu kalian akan datang," katanya tanpa membuka mata.
"Siapa Anda?" tanya Tari dengan nada waspada.
"Saya adalah penjaga hutan ini," jawab pria tua itu. "Ada banyak cerita di sini yang tidak kalian ketahui. Desa ini dibangun di atas tanah yang dulu dihuni oleh leluhur kami. Hutan ini menyimpan kenangan dan misteri dari zaman dahulu."
Dinda, yang paling penasaran, bertanya, "Kenapa Pak Hadi melarang kami datang ke sini?"
"Karena tidak semua orang bisa menerima kenyataan yang ada di sini," jawab pria tua itu. "Namun, kalian berbeda. Kalian dipilih oleh leluhur untuk menjaga desa ini."
Keesokan harinya, mereka kembali ke desa dengan pikiran penuh pertanyaan. Mereka menceritakan apa yang mereka alami kepada Pak Hadi. Dengan wajah serius, Pak Hadi mengatakan, "Apa yang kalian alami adalah bagian dari sejarah desa ini. Kalian adalah generasi muda yang akan melanjutkan tradisi dan menjaga desa ini."
Sejak saat itu, mereka merasa memiliki ikatan khusus dengan Desa Suka Maju. Mereka belajar lebih banyak tentang budaya dan sejarah desa, dan berjanji untuk menjaga dan melestarikannya. Waktu KKN mereka pun berakhir dengan pengalaman yang tak terlupakan dan penuh makna.
Saat mereka meninggalkan desa, mereka menyadari bahwa KKN bukan hanya tentang membantu masyarakat, tetapi juga tentang menemukan diri sendiri dan memahami warisan budaya yang harus dijaga. Mereka kembali ke kota dengan cerita yang unik dan semangat baru untuk masa depan.
Tamat
Cerita ini mengajarkan kita bahwa setiap tempat memiliki sejarah dan misterinya sendiri. Dan kadang-kadang, kita dipilih untuk menjadi bagian dari sejarah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H