Mohon tunggu...
Deden Firdaus
Deden Firdaus Mohon Tunggu... Buruh - pecinta kearifan

Sang Rajawali..Pengarung Kesunyian..Pecinta Kehampaan...!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian Diri dan Tarian Semesta

30 Maret 2018   11:02 Diperbarui: 30 Maret 2018   11:20 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://rumisufi.blogspot.com

Sahabat..!

Sesekali lepaskan beban beban ragamu

Singkirkan ego-ego binatangmu

hempaskan ikatan ikatan duniamu

menarilah ..bernyanyilah...

Menarilah mengikuti ritme dan dendang semesta

menarilah bersama tarian proton dan netron mengelilingi inti atom

atau menarilah bersama   bumi  mengelilingi matahari 

menarilah bersama gemericik mata air pegunungan yang mengalir sampai ke samudera

menarilah bersama angin,awan, gunung dan semua benda yang disinari sang surya

Semesta dirimu sebenarnya seluas semesta alam raya

engkau adalah alam kecil dalam bentangan dan gradasi cakrawala semesta yang indah ini 

dikarenakan mata batinmu yang tertutup ego

dan telinga zahirmu yang tuli 

Kautak dapat melihat dan menyelami mutiara berharga

di kedalaman  samudera dirimu 

Sahabat...

Mungkin kata orang engkau kurang piknik...

Namun sejauh apapun kau bepergian bahkan ke ujung dunia sekalipun

tak kan  kau temukan mutiara itu...

mutiara "cinta " hanya mampu kau dapatkan dengan aroma anggur cinta-Nya

karena itu hiduplah dengan cinta'

sujudlah dengan cinta

memberilah dengan cinta

bekerjalah dengan cinta....

Dengan cinta kau  memiliki dua sayap untuk terbang pada-Nya

Dengan cinta kau dapat selami samudera dirimu dan temukan mutiara 

di dalamnya....

mutiara berharga di dalam kerang wujud ragawi ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun