Mohon tunggu...
DEM UNIVERSITAS RIAU
DEM UNIVERSITAS RIAU Mohon Tunggu... Jurnalis - Dewan Energi Mahasiswa Universitas Riau

Kedaulatan Energi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Kabar Blok Rokan?

4 Mei 2020   14:08 Diperbarui: 4 Mei 2020   15:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEKANBARU - Dewan Energi Mahasiswa Universitas Riau (DEM UNRI) adakan diskusi online bersama Serikat Pekerja Nasional (SPN) Chevron dan Serikat Pekerja Pertamina Unit Pemasaran MOR 1 (SP-UPMS MOR 1) untuk membahas Blok Rokan yang ada di Provinsi Riau. Selasa, 27-28 April 2020.

Ali Rekso, Ketua Umum SPN Chevron dan Sutrisno Assalim, SP-UPMS MOR 1 menjadi pemateri diskusi online bertemakan ‘Apa Kabar Blok Raksasa RI, Rokan untuk Indonesia.’

Di tengah pandemi COVID-19, DEM UNRI terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap sadar akan kondisi energi tanah air, karena tanpa energi negara tidak bisa bertahan. Serta mengajak seluruh elemen masyarakat agar saling menguatkan dalam menghadapi COVID-19 ini.

Namun bagaimana kabar Blok Rokan? Hingga saat ini kondisi Blok Rokan belum banyak berubah, Pertamina masih sulit mendapatkan akses dan data-data  penting mengenai Blok Rokan.

Sebagai blok minyak raksasa nasional yang telah dikuasai asing selama 48 tahun, Blok Rokan memiliki 120 lebih lapangan minyak dan gas, lapangan yang paling terkenal adalah Bekasap, Duri, dan Minas. Tiga lapangan ini menghasilkan crude oil kelas dunia dengan kadar sulfur rendah berjenis Sumatran Light Crude (SLC). Crude oil dari rokan ini dikelola di Refenery Unit 2 Pertamina yang ada di Dumai dan sebagiannya di Indramayu.

Sutrisno mengharapkan mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat mengetahui kekayaan Provinsi Riau sebenarnya, 8 Agustus 2021 nanti kepemilikan Blok Rokan seluas  6221 km2 direncanakan akan kembali ke Indonesia.

Ali Rekso mengatakan total produksi dari Blok Rokan mencapai 11.5 miliar barel sampai 2017, pendapatan kotor mencapai 72 triliun USD, dan cadangan yang tersisa mencapai 1,5 miliar barel. Produksi dari Blok Rokan ini setara dengan 26 persen produksi minyak nasional. Tetapi Blok Rokan yang sedang dikelola oleh Chevron Pasific Indonesia (CPI)  ini memiliki tantangan cukup besar.

Ali Rekso menjabarkan setidaknya ada lima tantangan yang harus dihadapi Pertamina selaku Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang akan melanjutkan tongkat estafet operator utama Blok Rokan, diantaranya:

1. Penurunan produksi, trend penurunan produksi blok rokan bisa sampai 135.000 barel perhari

2. Kenaikan lifting cost

3. Investasi mahal, mahalnya investasi untuk pengeboran lapangan-lapangan yang masih dalam masa eksplorasi

4. Regulasi yang masih tumpang tindih, regulasi juga dapat mempengaruhi produksi blok rokan dikarenakan berbedanya regulasi pusat dan daerah.

5. Laju pensiun tinggi, jumlah sumber daya manusia yang sangat minim dikarenakan PT. CPI tidak melakukan recruitment karyawan sejak tahun 2016.

"Penyulingan minyak Blok Rokan dilakukan oleh Pertamina Refinery Unit 2 Dumai, hasil minyak jadi dikirim ke Tanjung Uban, andai saja ada penutupan keran dari kilang-kilang minyak itu bisa jadi hampir setengah Indonesia akan lumpuh karena BBM,” tegas Rendy Saputra, aktivis energi yang ikut diskusi online.

“Dalam proses peralihan operator utama Blok Rokan nanti, Pertamina akan merangkul para kontraktor nasional. Berbicara tentang perusahaan swasta, jika ingin bekerja sama dengan mereka ya ayok kita bekerja sama namun jika untuk kepemilikan, TIDAK,” tegas Sutrisno Assalim.

Ali Rekso berharap PT. Pertamina sudah mempersiapkan perihal sumber daya manusia yang akan memengaruhi produksi dari Blok Rokan. Ini merupakan era emas bagi pemuda Riau yang pastinya dilirik untuk membantu menjaga produksi Blok Rokan nanti.

Dewan Energi Mahasiswa selaku organisasi mahasisa yang bergerak di bidang energi sangat antusias dengan statement dari Ali Rekso .

Jangan sampai kekayaan Indonesia diberikan lagi kepada orang asing. Jangan sampai terulang lagi kesalahan bagaimana dulu perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan swasta yang akibatnya masyarakat tidak mendapat apa apa.

“Sebagai mahasiswa kami bertanggung jawab menyadarkan teman-teman perihal energi di provinsi riau dan juga memikirkan nasib Indonesia kedepannya di bidang energi, sesuai dengan hastag dem Unri yaitu sadar energi ujar iwa. ini membuktikan bahwa pekerja Chevron memiliki nasionalisme yang sangat tinggi dan serikat nasional chevron ikut mendukung dalam proses transisi blok rokan dari chevron ke Pertamina,” ungkap Iwa Muchti selaku peserta diskusi online tersebut.

“Apapun keberhasilan Pertamina artinya semua untuk bangsa, semua untuk masyarakat Indonesia. 2021 Blok Rokan 100% Indonesia,” tambah Sutrisno.

DEM UNRI yakin pemuda Indonesia mampu memaksimalkan potensi untuk berjuang dan mempersiapkan Blok Rokan untuk Indonesia.

"Kami (DEM UNRI) mengajak pemuda/i dan masyarakat untuk berperan aktif dalam penguatan energi nasional, dengan cara mendekatkan sumber daya manusia ke sumber daya alamnya," tutup Ilham Ramodhan, Sekjen DEM UNRI. "Cepat sembuh negeri ku tercinta, salam dari kami Dewan Energi Mahasiswa," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun