Kemungkinan Seleksi Imigrasi Diterapkan di Surabaya
Di era yang semakin maju ini, dimana semua sudah menggunakan teknologi canggih dan serba cepat mengakibatkan adanya perbedaan atau kesenjangan sosial di masyarakat semakin besar. Hal ini dikarenakan teknologi maju hanya bisa didapatkan oleh masyarakat dengan tingkat sosial menengah ke atas. Sehingga secara tidak langsung kesejahteraan dan sumber daya manusia yang tinggi hanya dapat dirasakan oleh segelintir orang.
Pada umumnya inilah yang dialami oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan. Faktor ini juga yang menyebabkan adanya urbanisasi dan pertumbuhan penduduk masyarakat di perkotaan semakin padat. Adanya teknologi maju dan mobilitas yang tinggi di perkotaan mendorong masyarakat pedesaan untuk ke kota. Menurut masyarakat pedesaan dengan mereka tinggal di kota mereka dapat merasakan dampak dari perkembangan kota yang semakin maju. Namun pendapat mereka salah, karena kaum minoritas dengan skill yang tidak mumpuni akan kalah dengan kaum mayoritas.
Permasalahan inilah yang saat ini banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya yang akan dibahas pada artikel ini adalah Kota Surabaya. Surabaya memiliki kepadatan penduduk yang tinggi setelah Jakarta. Faktor yang mendorong Surabaya memiliki kepadatan penduduk yang tinggi adalah adanya mobilitas yang tinggi dikota ini baik dalam skala regional maupun nasional. Berdasarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya, Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.110.187 jiwa pada tahun 2012 dengan kepadatan penduduk tertinggi kedua setelah Jakarta.
Surabaya merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Surabaya memiliki terbagi dalam empat bagian yaitu Surabaya bagian barat, Surabaya bagian Timur, Surabaya bagian Utara dan Surabaya bagian Selatan dengan jumlah kecamatan yang ada di Surabaya sebanyak 31 Kecamatan.
Kecamatan Gayungan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Surabaya bagian selatan dengan luas wilayah kurang lebih sebesar 622,52 Ha. Pada Kecamatan Gayungan terdapat empat Kelurahan yaitu Kelurahan Dukuh Menanggal, Kelurahan Menanggal, Kelurahan Gayungan dan Kelurahan Ketintang. Batas wilayah Kecamatan Gayungan dengan wilayah sekitarnya adalah sebagai berikut:
Batas Utara: Kecamatan Wonokromo
Batas Timur: Kecamatan Wonocolo
Batas Selatan: Kota Sidoarjo
Batas Barat: Kecamatan Jambangan
Karena letaknya dibagian selatan Kota Surabaya mengakibatkan Kecamatan Gayungan berbatasan langsung dengan Kota Sidoarjo, sehingga pada wilayah ini terjadi pergerakan mobilitas yang tinggi.
Tabel . Data Jumlah Penduduk Setiap Kelurahan di Kecamatan Gayungan
Kelurahan
Jumlah Penduduk
2010
2011
2012
Dukuh Menanggal
8.661
9.263
9.193
Menanggal
9.788
10.506
10.331
Gayungan
11.022
11.635
10.752
Ketintang
16.078
16.702
16.710
Total
45.549
48.104
46.986
Sumber: Badan Pusat Statistik, Kota Surabaya
Jumlah penduduk di Kecamatan Gayungan dari tahun 2010, 2011 dan 2012 terjadi peningkatan setiap tahunnya. Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 45.549 jiwa, tahun 2011 mencapai 48.104 dan pada tahun 2012 mencapai 46.986 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk terbesar terjadi pada tahun 2011, yaitu penduduknya meningkat sebesar 2.635 jiwa.
Adapun faktor-faktor lain yang mengakibatkan Kecamatan Gayungan memiliki pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi setiap tahunnya adalah:
1.Kecamatan Gayungan merupakan jalur utama menuju Terminal Bungurasih dan Bandara Juanda sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan yang sangat tinggi.
2.Pada Kecamatan Gayungan banyak terdapat kantor instansi pemerintahan baik dalam skala regional maupun nasional seperti Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim, Dinas PU Pengairan Jatim, Dinas Pertanian Jatim dan sebagainya.
3.Pada Kecamatan Gayungan terdapat empat perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Surabaya, Universitas Bhayangkara, Universitas Adi Buana dan Universitas Pelita Harapan.
4.Adanya penduduk urban yang datang untuk mengadu nasib ataupun mencari kerja di wilayah ini.
Adanya faktor-faktor diatas yang menjadi alasan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Gayungan menjadi tinggi setiap tahunnya.
Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan isu kependudukan yang terjadi pada Kecamatan Gayungan. Konsep yang mungkin dapat diterapkan yaitu adanya Seleksi Imigrasi. Seleksi Imigrasi ini dilakukan untuk menyeleksi penduduk pendatang di Kecamatan Gayungan. Dengan adanya konsep seleksi imigrasi ini suatu kawasan dapat menyaring penduduk yang datang sehingga nantinya tidak akan mengakibatkan adanya penduduk yang justru memberikan beban kepada pemerintah.
Konsep seleksi imigrasi ini juga dapat diterapkan dengan kebijakan pajak bagi penduduk pendatang yang tinggal dikawasan tersebut sehingga adanya konsep ini akan sangat menguntungkan untuk suatu kawasan. Konsep seleksi imigrasi ini sebelumnya telah diterapkan di Singapura. Berdasarkan keuntungan diatas diharapkan konsep ini dapat diterapkan di semua kota di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H