Mohon tunggu...
Demitri
Demitri Mohon Tunggu... Freelancer - Biarkan kata bicara

- Ibu rumah tangga. Suka utak-atik kata -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dinding Dingin

30 Desember 2021   09:43 Diperbarui: 30 Desember 2021   09:51 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUISI: DINDING DINGIN

Malam kian kelam
Hujan menderas
Dinding menatap dingin

"Berapa kali aku akan jatuh?" tanyaku pada dinding dingin
"Dia jatuh tiga kali," jawab dinding dingin

"Apa yang harus kulakukan saat jatuh?" tanyaku lagi pada dinding dingin
"Dia jatuh dan bangkit lagi," jawab dinding dingin

"Kapankah akan berakhir?" tanyaku lemah pada dinding dingin

"Tentang akhir hanya Dia yang tahu. Pastikan saja minyakmu cukup dan pelitamu menyala saat memempelai datang," jawab dinding dingin

Malam melarut
Hujan berakhir
Sisakan dingin
dalam hati beku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun