PUISI: DINDING DINGIN
Malam kian kelam
Hujan menderas
Dinding menatap dingin
"Berapa kali aku akan jatuh?" tanyaku pada dinding dingin
"Dia jatuh tiga kali," jawab dinding dingin
"Apa yang harus kulakukan saat jatuh?" tanyaku lagi pada dinding dingin
"Dia jatuh dan bangkit lagi," jawab dinding dingin
"Kapankah akan berakhir?" tanyaku lemah pada dinding dingin
"Tentang akhir hanya Dia yang tahu. Pastikan saja minyakmu cukup dan pelitamu menyala saat memempelai datang," jawab dinding dingin
Malam melarut
Hujan berakhir
Sisakan dingin
dalam hati beku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H