Pidato Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia beberapa waktu mendapatkan apresiasi yang sangat meriah dari tamu undangan. Publik internasional sangat kagum dengan pemikiran yang out of the box dari pemimpin bangsa Indonesia tersebut.
Setelah menyelesaikan pidatonya, Presiden Jokowi pun diganjar tepuk tangan meriah dari hadirin yang adalah pimpinan negara, menteri keuangan, serta gubernur bank sentral. Dimulai dari Direktur IMF, Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia, para pemimpin negara, serta para tamu undangan lainnya memberikan standing ovations sebagai apresiasi tertinggi.
Media-media asing juga banyak memberitakannya. beberapa media seperti South China Morning Post, Annual Meetings Daily Nigeria, The West Australian, The Straits Times, dan masih banyak lagi, membahas pidato ini.
Executive Editor Annual Meetings Daily Nigeria Joni Akpederi mengatakan Presiden Jokowi merupakan orang yang menakjubkan. Bahkan, dia ingin membuat berita utama atau headline mengenai Jokowi.
Dalam pidato itu, Presiden Jokowi mengumpamakan kondisi ekonomi global serupa cerita di serial televisi Game of Thrones. Di saat sesama negara maju atau yang ekonominya kuat saat ini saling bertarung untuk menjadi yang terbesar, ada bahaya bersama yang mengancam keberlangsungan semua negara di dunia, baik negara maju atau kaya maupun negara berkembang hingga yang miskin.
Dalam pesannya itu, Jokowi ingin mengajak ratusan negara anggota IMF dan Bank Dunia untuk terus bekerja sama dan berkoordinasi mencegah terjadinya potensi kehancuran ekonomi dunia. Perang dalam bentuk apapun tak akan membawa manfaat, baik bagi yang menang ataupun yang kalah.
Apa yang disampaikan oleh Jokowi itu adalah ide kreatif yang sungguh out of the box. Pesan seperti ini sangat mengena bagi generasi milenial.
Oleh karenanya, cara tersebut bisa dikatakan efektif  mendongkrak citra sekaligus elektabilitasnya di generasi muda Indonesia. Bahasa taktik Presiden Jokowi sangat jitu,
Dengan pidato seperti itu, Presiden Jokowi menunjukkan kelas bangsa Indonesia yang berdaulat dan setara dengan negara-negara besar di dunia.
Pesan yang disampaikan Presiden Jokowi benar-benar diterima oleh semua peserta sidang, juga sekalius membuat posisi bangsa Indonesia dipandang hormat oleh negara-negara lain. Indonesia benar-benar me-leading isu di forum tersebut.
Pidato tersebut juga semakin meneguhkan posisi Jokowi sebagai pemimpin yang bersih, merakyat dan kerja nyata melalui komitmen pembangunan berkelanjutan. Kerja sama atau gotong royong ini yang menjadi substansi penting untuk membangun Indonesia dan dunia.
Pidato Jokowi itu mengingatkan kita pada sosok Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno. Mereka sama-sama tegas dan cakap membawakan pesan The Indonesian Way di forum internasional.
Pasca Soekarno, baru pada diri Jokowi ini kehormatan dan martabat bangsa Indonesia kembali dipandang sejajar dengan bangsa lain. Kita sangat bangga dengan Presiden Jokowi karena kemampuannya dalam mengembalikan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H