Adanya proyek mangkrak seakan menjadi peninggalan sejarah menjadi beban generasi berikutnya. Seperti proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang kini terbengkalai.
Megaproyek itu mulai mangkrak sejak tahun 2012 lalu pasca beberapa jajaran kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicokok KPK karena diduga korupsi anggaran proyek tersebut.
Saat ini, proyek itu tampak dari luar dengan gerbang seng berwarna putih menutupi seluruh area komplek dari pinggir jalan, juga ditambah tanaman liar yang menyelimuti area sekitar. Di gerbang depan terlihat hanya ada satu pintu masuk yang tersedia untuk pejalan kaki.
Seperti rumah hantu, tak ada aktivitas di kawasan tersebut. Alat berat yang biasa digunakan untuk membantu proses pembangunan juga tak ada yang tampak di lokasi.
Proyek Hambalang pada awalnya hanya dianggarkan Rp. 125 miliar. Kemudian, di tangan Andi Mallarangeng anggaran proyek itu membengkak hingga Rp. 2,5 triliun.
Andi Mallarangeng saat itu menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Kerugian negara yang tercatat dari penyelewengan proyek Hambalang tersebut diperkirakan mencapai Rp 243,66 miliar. Hal itu berdasarkan audit keuangan yang dilakukan oleh BPK.
Selain Andi Mallarangeng, kasus korupsi pada proyek Hambalang juga menyeret Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Kini karena korupsi yang dilakukan oleh kader-kader Partai Demokrat itu, proyek Hambalang harus terhenti. Hingga kini proyek Hambalang itu belum ada perkembangan lebih signifikan.
Itulah kisah proyek mangkrak yang pernah ada di masa pemerintahan sebelumnya. Itu yang kini menjadi beban pemerintahan saat ini.
Kasus mangkraknya proyek Hambalang itu harus menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali. Tanpa memahami sejarah yang baik, kita akan terus hidup tanpa arah tujuan di masa depan.