Tindakan itu bukan dimaksudkan sebagai anti-kebhinekaan, melainkan sebagai upaya strategis melindungi keberagaman yang lebih luas. Oleh karena itu, tidak tepat secara penalaran logis bila substansi artikel Felix Siauw tersebut menggunakan logika keberagaman Pancasila untuk menyudutkan pemerintah.
Selain itu, beberapa tuduhan dalam artikel Felix Siauw di atas juga terlihat mengada-ada, misalnya, Pancasila sudah tersandera dan pemerintah tidak peka adalah tuduhan yang tidak tepat.
Itu hanyalah caranya memperuncingkan keadaan untuk menyudutkan dan mengadu domba masyarakat demi kepentingan politiknya saja. Justru itu adalah cara yang tidak Pancasilais.
Diakui saja bahwa HTI memang tidak menyukai Pancasila dan hendak mengubahnya. Sedangkan kita, rakyat Indonesia, dalam posisi tetap mempertahankan azimat pusaka bangsa Indonesia tersebut.
Selamanya kita akan terus berhadap-hadapan selama Pancasila hendak diganggu atau akan diubah dengan paham lain. Kita Indonesia, Kita Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H