Bukan justru hanya bisa mengkritik saja. Apalagi ikut melakukan aksi politis yang menyudutkan pemerintah dengan dalih yang tak jelas.
Kita patut waspada bahwa itu ditunggangi oleh kelompok politik tertentu yang menginginkan kegaduhan di masyarakat. Karena tanpa bisa kita bantah, organ mahasiswa seperti BEM UI itu banyak dipengaruhi oleh partai politik tertentu.
Untungnya kita punya Presiden seperti Pak Jokowi yang sangat santai menilai aksi mahasiswa tersebut. Ia tidak marah, justru sangat senang telah diingatkan.
Presiden pun ingin mengajak Zaadit dan kawan-kawannya untuk pergi ke Asmat meninjau langsung situasi di sana. Itu agar Zaadit sebagai pemuda tidak naif dengan kritik dan protes-protesnya.
Itu juga agar Zaadit tidak hanya bisa memberikan kritik tanpa solusi yang ditawarkan. Kunjungan ke Asmat itu sebaiknya bisa dimanfaatkan agar yang bersangkutan bisa menawarkan solusi yang masuk akal bagi pemerintah.
Itulah sekelompok mahasiswa naif yang tersisa di dunia milenial saat ini. Ia tak paham bahwa realitas itu keras, dan hanya bisa meminta pada orang tuanya saja. Tapi tak apa, semoga kejadian kemarin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H