Mohon tunggu...
saii
saii Mohon Tunggu... Administrasi - Null

Lagi pengen anonim...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jokowi dan Standar Saya

9 Maret 2019   07:59 Diperbarui: 13 April 2019   03:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini lumayan cerah, begitupun pikiranku yang cerah dan bersih oleh suasana pagi yang baru saja menyapaku. Saya mengawali pagi dengan mencari lowongan kerja di web/situs berharap mendapatkan kerja dengan upah dan gaji yang layak pun juga langsung mengirim email ke perusahaan-perusahaan yang telah diminati sambil mengerjakan skripsi saya yang insya allah selesai tahun ini.

Saya mempunyai inisiatif mencari kerja lebih awal karena banyak sudah rencana layaknya orang yang sudah dewasa, dewasa cepat bukan hal yang buruk bagi saya karena orang normal akan melewati fase ini. 

Bisa diibaratkan dewasa cepat adalah hidayah bagi saya, tentunya kalian pernah liat orang tua tapi masih kurang ajar, atau korupsi bayangin saja bagaimana bisa membangun negara bangun reklamasi rumah tanggapun dia bisa nyangkut kalau pola pikirnya buruk hehe...

Sebenarnya saya kurang/belum tau banyak tentang cara menulis dengan baik dan benar, tapi saya disuruh untuk menulis dan mendukung seorang capres kita, putra terbaik bangsa indonesia.

Walaupun saya tidak bisa menulis akan saya buat sepanjang mungkin sekalian belajar berpikir simultan antara mendukung dan juga menulis dengan baik dan benar. 

Begitulah mungkin detik masih pagi akhirnya saya mulai bosan mencari lowongan kerja, ibaratnya otak kata dosen saya kita belajar hanya bisa konsentrasi minimal dua jam, akhirnya saya ketik dengan sepuluh jari situs yang sudah  lama saya kunjungi anggap sajalah fase cinta lama bersemi kembali karena kami putus lama sejak dulu

Saya 'kan introvert jadi cepat bosan. Akhirnya saya putusin, putus nyambung dalam pacaran itu wajar apalagi kalau cewek dan cowoknya playboy dan playgirl itu wajar karena belum final  dalam islam pacaran juga gak ada jadi sah-sah saja buat peraturannya kalau saya jadi presiden itulah kode etik pacaran karena dari awal mereka tau konsekuensinya hehe. Maaf luar topik hihi...

Euforia politik tahun ini ibarat Lancelot vs Gusion sangat hebat, panas dan penuh drama ada hitam, putih bahkan hitam campur putihpun ada itulah kejamnya politik kadang kita susah membedakan mana berita benar mana yang hoaks, kalau saya verifikasi satu-satu  artikel.

Logikanya masa saya cuman ngurus itu saja kapan saya nikahnya, dalam pro dan kontra  saya tegaskan tidak menyerang persona dan menjelekkan secara mutlak, karena saya berpikir positif hari ini jelek mungkin besok dia insaf, karena setiap detik manusia itu bisa berubah. 

Kebetulan saya sedikit sehat dari tahun-tahun politik sebelumnya karena saya diberi hidayah lagi oleh tuhan menjadi lebih pintar sedkit sekarang, dari pada yang dulu saya tidak pernah ikut PEMILU di indonesia sebenarnya pernah sekali tapi pemilu pemilihan PRESMA.

Mulai bingung nih nulis apa. Oke kalau begitu kita langsung saja masuk ke topik yang sangat krusial. Pro dan kontra dalam politik adalah hal yang sangat wajar disitu ada perbedaan kalau tidak siap dengan perbedaan saya rasa tidak perlu hidup di indonesia buat planet atau pulau sendiri saja. Dengan perbedaan kita tau persamaan kita yang fundamental, memimpin itu memang bukanlah hal yang mudah apalagi mengatur negara sebesar indonesia ini ada rakyat banyak yang diperjuangkan kesejahteraan hidupnya  

Dalam hidup saya mempunyai standar begitupun dalam menilai orang. Bagi saya orang yang baik setidaknya pengertian, kenapa? Karena pengertian itu bisa mencangkupi semua aspek dengan mengerti biasanya dia ada rasa empati, pengalaman, imajinasi yang dia pikirkan yang terlintas dalam dimensi yang berbeda-beda.

Walau belum tau caranya itu bisa dipikirkan bersama-sama apalagi soal cinta dan kasih sayang, kalau dia mengerti atau lebih parahnya pernah dicampakkan wanita pasti dia tau betapa sakitnya dan dia tidak ingin melakukannya kepada lawan jenisnya bukan malah balas dendam

Berikut adalah standar saya tidak akan mendukung jokowi dalam waktu yang tidak bisa dipastikan batasanya dan sarat ketentuan masih berlaku (masih fiksi):

  • Hutang luar negeri, karena saya menghindari hutang saya tidak suka
  • Masuknya TKA Ilegal sumber TV
  • Waktu reuni 212 presiden gak pernah kelihatan, jubirpun gak kelihatan
  • Media miring sebelah, slogan revolusi mental saya cuman ingat film dilan itu berbahaya
  • Reklamasi guburnur ahok rakyat kecil mana bisa beli (adalah hubunganya koalisi, pendiaman bisa berarti iya)
  • Novel Baswedan
  • Kurang Tegas 
  • Tambahkan sendiri (...)

Mungkin itu saja kebijakan yang bisa saya tangkap, silakan jabarkan sendiri. Politik memang bukan keahlian saya atau otoritas saya, setidaknya saya tidak dungu-dungu sekali 

Lebih kurang saya minta maaf takut kena delik nih, seriusl saya belum nikah lagi, apalagi saya mulai lapar saya tidak bisa melanjutkan artikelnya, mungkin lain kali saya bisa menulis lebih panjang lagi, kita gak tau kan masih fiksi.

Jadi kesimpulannya tahun ini pertama kali ikut pemilu saya dukung prabowo hehe...

Salam perbedaan
SEKIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun