Judul Resensi  : Perjuangan melawan ketidakadilan dan kerusakan lingkungan.
Judul Buku    : Teruslah Bodoh, Jangan Pintar
Pengarang    : Tere Liye
Penerbit       : Sabak Grip Nusantara .
Tahun Terbit  : 1 Februari 2024
Cetakan ke    : 4
Tebal         : 371 HalamanÂ
Sinopsis Â
Buku ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Ali yang tinggal disebuah desa kecil. Ali adalah pemuda yang cerdas dan bercita- cita menjadi orang yang sukses. Namun, ali juga menyadari bahwa dunia ini tidak selalu adi. Orang - orang yang pintar dan berpendidikan belum tentu bisa sukses. Suatu hari, ali bertemu dengan seorang pria tua yang misterius. Pria tua itu memberi tahu ali bahwa dunia ini sedang dalam kekacauan. Orang-orang yang pintar dan berpendidikan justru menjadi bagian dari kekacauan tersebut. Pria tua itu kemudian mengajarkan Ali tentang pentignya menjadi bodoh. Bodoh disini bukan berarti tidak memiliki pengetahuan atau kecerdasan. Bodoh disini berarti tidak memiliki ambisi dan keserakahan.
Saat hukum dan kekuasaan dipegang oleh serigala-serigala buas berbulu domba.Â
Saat seluruh negri dikangkangi orang-orang jualan sok sederhana tapi sejatinya serakah.Â
Apakah kalian akan tutup mata, tutup mulut, tidak peduli dengan apa yang terjadi ? Â
Atau kalian akan mengepalkan tangan ke udara. LAWAN!
Kelebihan Buku
- Ceritanya sangat menarik dan dapat menambah pengetahuan terkait isu lingkungan.
- Karakter yang beragam dan menarik.
- Menambah pengetahuan tentang konflik dan hukum agraria.
- Bahasa dan tulisan yang mudah dimengerti.
- Memperhatikan isu sosial.
Kekurangan Buku
- Akhir cerita dan penyelesaian masalah yang tidak realistas
- Latar belakang tokoh yang kurang diperjelas.
Kesimpulan
- Buku ini mengajak pembaca untuk peduli terhadap isu-isu yang terjadi di indonesia
- Buku ini memperlihatkan perjuangan aktivis lingkungan untuk mempertahankan hak-hak rakyat yang dirampas.
- Buku ini mengajarkan pembaca untuk tidak menormalisasi tindakan penyalahgunaan regulasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H