Mohon tunggu...
Demian Saputri
Demian Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Seorang Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paragraf di Dalam Bahasa Indonesia

6 Desember 2024   17:50 Diperbarui: 6 Desember 2024   18:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pengertian Paragraf

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf bisa disebut dengan alinea. Sementara itu, pengertian paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.

Gagasan pokok atau ide pokok paragraf bisa diletakan di awal, tengah, akhir, atau bisa digabungkan di awal dan akhir. Gagasan pokok dalam paragraf berfungsi sebagai kunci isi paragraf. Gagasan pokok tersebut mempermudah pembaca untuk memahami maksud yang disampaikan penulis.

Agar paragraf lebih mudah dipahami, gagasan pokok dilengkapi dengan gagasan pendukung atau penjelas. Gagasan pendukung tersebut bisa berupa kalimat pendukung langsung dan tidak langsung. Maksud dari kalimat pendukung langsung adalah kalimat yang berhubungan dengan gagasan pokok, sementara kalimat pendukung tidak langsung adalah kalimat yang berhubungan dengan gagasan pokok lewat kalimat pendukung langsung.

Lalu, dalam satu paragraf berapa kalimat? Secara umum, satu paragraf mengandung empat sampai sepuluh kalimat yang berisi gagasan pokok dan gagasan pendukung. Namun, hal tersebut tergantung dengan gagasan yang ingin dikembangkan penulisnya.

Syarat-syarat yang efefktif

1. Kesatuan Paragraf

Syarat paragraf yang baik salah satunya adalah memenuhi rambu kesatuan paragraf. Artinya, setiap kalimat di dalam satu paragraf saling terhubung atau berkaitan dimana pengendalinya adalah ide pokok paragraf tersebut. 

Kalimat yang disusun dalam satu paragraf seharusnya memang membahas topik yang sama. Sehingga tidak ada kalimat yang isinya melenceng, keluar dari topik, dan terkesan tersesat di dalam paragraf tersebut. 

Memudahkan proses menyusun paragraf yang memenuhi syarat ini, maka acuannya adalah pada ide pokok. Jika ide pokok membahas mengenai angklung, maka kalimat penjelas yang menyertainya juga membahas hal-hal berkaitan dengan angklung. 

2. Kepaduan Paragraf

Syarat paragraf yang baik yang kedua adalah memenuhi rambu-rambu kepaduan paragraf. Artinya, setiap kalimat di dalam satu paragraf tidak dapat berdiri sendiri. Melainkan saling menyatu membentuk satu paragraf utuh dan saling menguatkan. 

Ketika satu paragraf kehilangan satu kalimat, maka informasi yang disajikan menjadi tidak lengkap. Ketika satu kalimat berdiri sendiri, maka tidak memberi informasi apapun selain pernyataan pendek. Sehingga tidak bisa disebut sebagai paragraf. 

Maka paragraf yang baik adalah yang memenuhi syarat kepaduan, dimana setiap kalimat akan menyatu satu sama lain. Sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan mendukung penjelasan dari satu ide pokok. 

Dalam menyusun paragraf yang memiliki kepaduan baik, maka ada beberapa teknik kohesi dalam membangun kepaduan tersebut. Yakni konjungsi (kata penghubung), referensi (pengacuan), paralelisme (kesejajaran struktur), dan elipsis (pelesapan). 

Selain itu, juga bisa mempergunakan teknik kohesi leksikal. Diantaranya adalah sinonimi, antonimi,  hiponimi, meronimi, dan repetisi. Salah satu atau beberapa alat kohesi ini bisa digunakan untuk memenuhi syarat kepaduan paragraf. 

Syarat Paragraf

1. Kesatuan atau Kohesi

Paragraf yang baik harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Singkatnya, paragraf tersebut harus menyatakan suatu hal.

Agar kesatuan tersebut dapat terjadi, maka dalam satu paragraf sebaiknya memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. 

 

2. Kepaduan atau Koherensi

Kepaduan atau koherensi artinya kekompakkan dalam paragraf. Maksudnya, kalimat satu ke kalimat berikutnya harus berkaitan dan saling mendukung. Tujuannya agar paragraf tersebut memiliki kalimat yang padu dan harmonis. 

 

3. Kelengkapan

Kelengkapan yang dimaksud adalah paragraf yang disusun memiliki unsur-unsur yang lengkap, adik-adik. Artinya, paragraf dapat dikatakan baik jika memiliki unsur gagasan utama, ide pokok, kalimat penjelas, dan konjungsi di dalamnya. 

Paragraf bersifat  mengandung makna, pesan, atau pikiran dari penulis. Paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang menghasilkan suatu tema tertentu. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara logis dan sistematis. Paragraf mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas

 Jenis paragraf berdasarkan gaya penyampaian


Terdapat lima jenis paragraf berdasarkan gaya pengungkapan, yakni narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca tentang suatu hal yang diketahui atau dialami penulis agar pembaca terkesan.

Gaya yang digunakan untuk mengungkapkan isi paragraf adalah dengan menceritakan seluruh rangkaian kejadian atau peristiwa mulai dari waktu ke waktu (kronologis).

Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang suatu objek atau keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra.

Gaya yang digunakan untuk mengungkapkan isi paragraf adalah dengan memberikan gambaran jika pembaca menggunakan indra penglihatan, pendengaran, peraba, hingga penciuman.

Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang dimaksudkan untuk memberi informasi sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Gaya yang digunakan untuk mengungkapkan isi paragraf dari hasil pengamatan, penelitian, maupun pengalaman. Umumnya bersifat ilmiah atau nonfiksi.

Paragraf persuasif
Paragraf persuasif paragraf yang dimaksudkan untuk mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan penulis.

Gaya yang digunakan untuk mengungkapkan isi paragraf adalah dengan memberi data, fakta, hingga kalimat ajakan. Biasanya ditemukan pada propaganda.

Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi paragraf yang dimaksudkan untuk membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya.

Gaya yang digunakan untuk mengungkapkan isi paragraf adalah dengan memberi penjelasan dan alasan yang kuat serta ditulis dengan berpikir kritis, logis, dan atas dasar fakta.

Jenis paragraf berdasarkan pola penalaran


Terdapat lima jenis paragraf berdasarkan pola penalaran, yakni pola deduktif, induktif. campuran, ineratif, dan menyebar.

Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang untuk mendukung gagasan utama.

Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di akhir paragraf, sehingga paragraf diawali dengan kalimat-kalimat pendukung gagasan utama.

Paragraf campuran
Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.
Paragraf ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di tengah paragraf, sehingga kalimat pendukung berada di awal dan akhir paragraf.

Paragraf dengan ide pokok menyebar
Paragraf dengan ide pokok menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama, sehingga ide pokok atau gagasan utamanya tersirat pada seluruh kalimat dalam paragraf tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun