Mohon tunggu...
Washinton Dedy
Washinton Dedy Mohon Tunggu... Relawan - Orang awam

Hanya orang biasa, bukan siapa2....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerakan #UnfollowSBY Mengetuk Hati Presiden

14 Januari 2014   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru minggu lalu kami berdiskusi tentang nasib pengungsi Sinabung yang sangat memprihatinkan setelah usai memberikan bantuan.Waktu itu saya merasa heran mengapa Presiden tidak berkunjung ke sana mengingat betapa memprihatinannya nasib mereka.Tapi tadi saya membaca media online yang menyatakan SBY berjanji melalui twitter akan mengunjungi sinabung beberapa hari ke depan.Hal tersebutmerupakan reaksi atas gerakan unfollow SBY melalui media Twitter. Akun twitter tersebut menyarankan agar pengguna Twitter unfollow SBY karena cueki Sinabung.

1389761352668222191
1389761352668222191

Memang lengkap lah sudah penderitaan masyarakat tanah Karo.Bukan hanya pemimpin No.1 negeri ini saja yang tidak sempat mengunjungi mereka,akan tetapi Bupati setempat sebagai orang yang bertanggungjawab penuh atas daerah tersebut ditengarai tidak perduli sehingga telah dituntut masyarakat mengundurkan diri.

13897144261196862983
13897144261196862983

Dampak bencana ini telah menimpa Kota Medan, Langkat, Deli Serdang, Simalungun bahkan telah sampai ke Aceh. Bukan hanya abu vulkanik,akan tetapi harga hasil pertanian meroket mengingat tanah Karo sebagai penyuplai utama bahan pangan bagi daaerah sekelilingnya.

Pemerintah seharusnya memikirkan efek traumatik warga,bukan hanya bantuan fisik belaka. Karena saat ini warga sedang dilanda efek traumatik akibat gagal panen. Dukungan moril dari berbagai pihak sangat membantu mereka,apalagi oleh pemimpin bangsa ini.

Apa yang mau dikata. Inilah nasib hidup sebagai warga Negara direpublik tercinta ini. Rakyat menjadi komoditas politik yang bisa dipergunakan semaunya. Diperhatikan hanya pada waktu kampanye pemilihan,sesudah itu urus diri sendiri.Tapi jika kita lihat dari sisi yang lain,bukankah kedua pemimpin diatas adalah pilihan rakyat sendiri? Salah siapa? Atau siapa yang salah? Atau apanya yang salah?

Salah siapa? -- Siapa suruh milih dia?

Siapa yang salah? Seperti kata Ketua DPR dulu yang justru menyalahkan korban musibah mentawai.  Bak kata pepatah kalau tidak mau diterpa ombak,janganlah tinggal ditepi pantai.

Apanya yang salah? Yang penting dikunjungi,masalah cepat atau lambat itu bukan masalah.

13897122541437565719
13897122541437565719

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun