Mohon tunggu...
Washinton Dedy
Washinton Dedy Mohon Tunggu... Relawan - Orang awam

Hanya orang biasa, bukan siapa2....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

TV One, Stop Penggiringan Opini!

11 November 2014   04:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejuta kritik sudah pernah disampaikan masyarakat terhadap stasiun TV besutan ketum Golkar Aburizal Bakrie ini, namun bak pepatah anjing menggonggong kafilah berlalu, TV One tetap konsisten untuk menjadi sarana politik kelompok tertentu.  Sikap TV One yang tendensius terhadap Ahok (bahkan Ahok sendiri pernah menyatakan ketidaksukaannya dengan kelakuan TV yang satu ini dalam sebuah wawancara langsung dengan reporter yang bernama Andromeda.)

Baru saja TV One (10 November 2014, pukul 20.30) dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam membahas penolakan masyarakat (masyarakat yang mana?) terhadap Ahok.  Dengan narasumber dari FPI yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Jakarta dan,  dan pengamat Imran Putra Sidin.  Pengamat yang satu ini mendukung FPI dan menginginkan DPRD segera bertindak untuk  mengeksekusi Ahok, guna mengakomodir suara masyarakat (masyarakat yang mana?).    Lucunya pengamat yang merasa diri penting ini (karena dalam statement nya mengaku pernah berpesan pada DPRD seluruh Indonesia)  menyamakan kasus Ahok dengan Aceng Fikri.  Dan meminta DPRD DKI untuk belajar dari DPRD Garut karena berhasil melengserkan pemimpin daerah yang dianggap sang pengamat tidak melakukan kesalahan besar, melainkan hanya sebuah ibadah.

Pertanyaan untuk sang pengamat ; Kalau semua gerakan unjuk rasa harus diakomodir oleh DPRD dan bisa dijadikan alasan untuk melengserkan  pemimpin daerah meski dengan alasan sentimen pribadi, bisa berbahaya demokrasi kita!  Gerakan Rakyat Jakarta bukan murni people power, namun hanya segelintir rakyat yang berpikiran picik dan tidak taat pada konstitusi (perusak kedamaian di negeri Pancasila).

Ini jelas adalah sebuah penggiringan opini.  Mengapa TV One tdiak menghadirkan pengamat yang lebih berbobot dan pihak lain yang lebih netral?  Mengapa TV One selalu memberi ruang kepada kelompok anarkis ini untuk bebas berbicara?  Berikan pencerahan berimbang terhadap masyarakat!  Stop penggiringan opini publik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun